JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan lifting minyak nasional pada tahun 2026.
Fokus utama kebijakan ini adalah menjaga kinerja produksi migas tetap stabil dan mendukung ketahanan energi dalam negeri.
Menteri ESDM menekankan bahwa peningkatan lifting menjadi prioritas seiring dengan kebutuhan energi nasional yang terus bertambah, sekaligus untuk memenuhi target produksi yang telah ditetapkan pemerintah.
Baca JugaDukungan Modal Usaha dan Relaksasi Kredit UMKM Pascabencana Disiapkan
Target dan Proyeksi Lifting Minyak Nasional
ESDM menargetkan kenaikan lifting minyak mencapai angka tertentu pada 2026, yang merupakan bagian dari rencana jangka menengah pemerintah untuk mendorong ketahanan energi nasional. Pencapaian target ini diharapkan didukung oleh optimalisasi lapangan-lapangan existing serta percepatan proyek baru.
Upaya tersebut meliputi peningkatan efisiensi operasi hulu migas, penyesuaian teknologi, serta penguatan koordinasi antara SKK Migas dan kontraktor migas agar target produksi dapat tercapai.
Optimalisasi Lapangan Eksisting dan Teknologi
Salah satu strategi utama adalah optimalisasi lapangan minyak yang sudah berproduksi. Dengan teknologi enhanced oil recovery (EOR) dan penerapan inovasi terkini, diharapkan produksi lapangan-lapangan existing dapat meningkat signifikan.
Langkah ini dianggap lebih efisien dibandingkan membuka lapangan baru, karena meminimalkan biaya dan risiko eksplorasi. Selain itu, teknologi EOR juga mendukung pemulihan minyak lebih maksimal dari cadangan yang ada.
Peningkatan Investasi dan Proyek Baru
Selain memaksimalkan lapangan eksisting, ESDM juga mendorong percepatan proyek-proyek baru yang berpotensi meningkatkan lifting minyak. Hal ini mencakup pengembangan lapangan migas baru, baik yang dikelola kontraktor migas nasional maupun asing.
ESDM menekankan pentingnya iklim investasi yang kondusif agar proyek baru dapat berjalan tepat waktu, sehingga target produksi nasional dapat terpenuhi.
Peran Kontraktor Migas dan Koordinasi SKK Migas
Koordinasi antara kontraktor migas dan SKK Migas menjadi kunci utama dalam strategi peningkatan lifting. ESDM menekankan agar seluruh pihak bekerja sama dalam pemantauan produksi, evaluasi teknologi, dan perencanaan proyek baru.
Sinergi ini diharapkan mempercepat penyelesaian hambatan operasional, memastikan target produksi tercapai, dan meminimalkan potensi kehilangan produksi di lapangan.
Dukungan Infrastruktur dan Regulasi
Strategi ESDM juga mencakup penguatan infrastruktur pendukung, seperti fasilitas pengolahan, transportasi, dan storage. Selain itu, regulasi yang mendukung percepatan proyek hulu migas juga menjadi fokus agar investasi berjalan lancar.
Dengan dukungan infrastruktur dan regulasi yang tepat, efisiensi operasional meningkat, sehingga lifting minyak nasional dapat bertumbuh sesuai target.
Harapan Terhadap Ketahanan Energi Nasional
Melalui strategi ini, ESDM berharap produksi minyak dalam negeri tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas harga energi nasional. Peningkatan lifting diharapkan mampu mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ketahanan energi.
Langkah ini juga menjadi sinyal positif bagi investor, kontraktor migas, dan pemangku kepentingan lainnya bahwa pemerintah berkomitmen pada pengelolaan sumber daya minyak yang berkelanjutan.
Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Indocement dan Saint-Gobain Bentuk Joint Venture Perkuat Bisnis Mortar Indonesia
- Rabu, 31 Desember 2025
Berita Lainnya
Sertifikasi Pulau Kecil KKP Tingkatkan Minat Investor dan Kepercayaan Nasional
- Rabu, 31 Desember 2025
KKP Optimalkan Pemantauan dan Pengawasan Untuk Tingkatkan Standar Produksi Garam
- Rabu, 31 Desember 2025
Terpopuler
1.
Dorong Ekonomi Kerakyatan Lewat Kolaborasi Masjid dan Koperasi
- 31 Desember 2025
2.
Digitalisasi Pembayaran Pasar Rakyat Didorong Wamendag Dyah Roro
- 31 Desember 2025
3.
Ratusan Huntara Siap Dihuni Korban Banjir Aceh Tamiang Sekarang
- 31 Desember 2025
4.
Siapa Pengganti Robert Lewandowski di Barcelona Musim Depan
- 31 Desember 2025












