Berau Siap Memasok Bibit Kakao Bersertifikat Berkualitas ke Seluruh Indonesia
- Senin, 29 Desember 2025
JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Berau terus mendorong pengembangan sektor perkebunan dengan fokus pada kakao.
Salah satu upaya penting adalah pembangunan kebun induk kakao di UPTD Balai Benih Tanaman Perkebunan, Kampung Tumbit Melayu. Kebun induk ini diharapkan menjadi pusat produksi bibit berkualitas bagi wilayah Kalimantan Timur bagian utara.
Selama ini, kebutuhan bibit kakao petani masih bergantung pada pasokan dari luar daerah. Ketergantungan ini membuat distribusi benih kurang efisien dan biaya lebih tinggi. Dengan kebun induk, Berau dapat menciptakan kemandirian pasokan bibit secara berkelanjutan.
Baca JugaDanantara Dorong Serapan Belasan Ribu Tenaga Kerja pada Tahun 2026
UPTD Balai Benih Tanaman Perkebunan memiliki peran strategis dalam mendukung program pengembangan komoditas perkebunan daerah. Salah satu fungsinya adalah menyediakan benih unggul untuk petani lokal. Dengan dukungan pemerintah, kebun induk dapat beroperasi sebagai sumber bibit yang tersertifikasi.
Persiapan Kebun Induk dan Luas Lahan
Tahap awal pembangunan kebun induk direncanakan seluas satu hektare. Dari luasan ini, diperkirakan dapat ditanami sekitar 1.000 pohon kakao. Sementara itu, UPTD BBTP memiliki total lahan sekitar 10 hektare yang terbagi menjadi kebun produksi dan kebun induk.
Kebun induk tidak bisa langsung menghasilkan bibit bersertifikat dalam waktu singkat. Tanaman kakao membutuhkan waktu minimal empat tahun untuk siap dipanen dan menjadi sumber benih. Oleh karena itu, tahap perencanaan dan persiapan teknis menjadi hal krusial bagi keberhasilan proyek ini.
Pengelolaan kebun induk akan dilakukan tim UPTD BBTP dengan pendampingan dari Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar (BRMP TRI). Tim BRMP TRI akan meninjau kesiapan lahan dan memberikan arahan teknis standar pengelolaan kebun induk. Pendekatan ini memastikan kebun induk dapat berfungsi sesuai target dan menghasilkan bibit berkualitas tinggi.
Studi Teknis dan Koordinasi Lapangan
Dinas Perkebunan Berau telah melakukan koordinasi dan studi teknis bersama BRMP TRI. Tim melakukan kunjungan langsung ke kebun kakao untuk mempelajari tata cara pengelolaan kebun induk. Proses studi mencakup teknik penyediaan entres, pemeliharaan tanaman, hingga praktik pasca panen.
Kegiatan ini bersifat aplikatif, bukan hanya teori semata. Petugas memantau tahapan produksi bibit dari awal hingga siap disalurkan. Dengan pengalaman lapangan, tim dapat memastikan kualitas bibit yang dihasilkan memenuhi standar sertifikasi.
Koordinasi teknis juga menjadi sarana pembelajaran bagi petugas lokal. Mereka dapat memahami proses budidaya, perawatan, dan distribusi bibit. Pengetahuan ini penting untuk keberlanjutan program kebun induk di masa depan.
Target Produksi dan Distribusi Bibit
Kebun induk kakao ditargetkan mampu menyediakan bibit bersertifikat yang terjamin kualitas dan asal-usulnya. Bibit ini nantinya akan disalurkan kepada petani melalui mekanisme resmi pemerintah daerah. Distribusi yang terencana diharapkan memperkuat ketahanan produksi kakao lokal.
Selain kakao, Dinas Perkebunan juga merencanakan pembangunan kebun induk lada. Pendanaan untuk proyek lada bersumber dari APBN dan diharapkan dapat mendukung diversifikasi komoditas perkebunan. Proyek ini akan memperluas kapasitas pengadaan benih unggul di Berau.
Keberadaan kebun induk juga dapat mendorong pengembangan ekonomi lokal. Petani mendapatkan akses mudah ke bibit berkualitas dan biaya lebih efisien. Hal ini diharapkan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat di wilayah sekitar.
Dukungan Anggaran dan Pelaksanaan Proyek
Hingga saat ini, pembangunan kebun induk menunggu kepastian dukungan anggaran. Perencanaan dan kesiapan lahan telah selesai dilakukan. Pemerintah tinggal memastikan alokasi dana agar proyek dapat berjalan tepat waktu.
Dengan dukungan anggaran, proyek kebun induk kakao dapat mulai dibangun pada tahun depan. Pembangunan mencakup pembukaan lahan, penanaman pohon kakao, dan penerapan standar pengelolaan kebun induk. Pelaksanaan proyek secara terencana akan memastikan keberhasilan jangka panjang.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah memperkuat sektor perkebunan. Ketersediaan bibit berkualitas akan meningkatkan produktivitas komoditas unggulan. Selain itu, proyek ini menjadi fondasi bagi kemandirian bibit perkebunan di wilayah Kalimantan Timur bagian utara.
Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Syarat KUR BNI 2025 Didesain untuk Membantu UMKM Mendapat Modal Usaha Efektif
- Senin, 29 Desember 2025
Pajak Digital Tembus Rekor Rp 44 Triliun, Jadi Kontributor Pendapatan Penting
- Senin, 29 Desember 2025
Berita Lainnya
Pemerintah Tambahkan 280 Unit Starlink untuk Pulihkan Komunikasi di Sumatera
- Senin, 29 Desember 2025
Tarif Listrik Tetap Stabil Akhir Desember 2025 untuk Kenyamanan Masyarakat Indonesia
- Senin, 29 Desember 2025
Harga CPO Diprediksi Masih Potensial Menguat Selama Perdagangan Minggu Ini
- Senin, 29 Desember 2025
Pilihan Rumah Murah Tipe 36 di Jeneponto Sulsel Cocok Bagi Keluarga Baru
- Senin, 29 Desember 2025












