Senin, 29 Desember 2025

Bank Mandiri Tunjukkan Kinerja Kredit Solid, Menjadi Indikator Kepercayaan Nasabah

Bank Mandiri Tunjukkan Kinerja Kredit Solid, Menjadi Indikator Kepercayaan Nasabah
Bank Mandiri Tunjukkan Kinerja Kredit Solid, Menjadi Indikator Kepercayaan Nasabah

JAKARTA - Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit yang signifikan hingga mencapai Rp1.452 triliun. 

Angka ini tumbuh 13,1% secara tahunan dan berada di atas rata-rata industri. Pertumbuhan ini mencerminkan efektivitas strategi pertumbuhan yang dijalankan secara terukur dan disiplin.

Seiring pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) bank juga meningkat 15,9% menjadi Rp1.584 triliun. Kenaikan DPK mendukung likuiditas dan ekspansi usaha Bank Mandiri. Hal ini memperkuat fondasi bisnis dan meningkatkan daya saing di tengah dinamika pasar.

Baca Juga

BSI Maksimalkan Peran KUR untuk Dorong UMKM Naik Kelas Secara Nasional

Pertumbuhan kredit dan DPK yang positif menunjukkan daya tahan model bisnis Bank Mandiri. Bank mampu mempertahankan performa meski ada volatilitas global dan normalisasi likuiditas. Strategi ini menjadi landasan bagi pertumbuhan berkelanjutan ke depan.

Total Aset dan Daya Tahan Model Bisnis

Total aset Bank Mandiri (bank only) per November 2025 mencapai Rp2.120 triliun. Pertumbuhan aset tahunan tercatat 14,6% dan menunjukkan ekspansi yang stabil. Kenaikan aset mencerminkan pengelolaan keuangan yang efektif dan pertumbuhan portofolio kredit yang terukur.

Model bisnis bank terbukti tangguh menghadapi dinamika ekonomi global. Penyesuaian suku bunga dan volatilitas pasar tidak mengurangi performa operasional. Strategi manajemen risiko yang matang membantu mempertahankan fundamental bank tetap kuat.

Selain itu, manajemen juga menekankan pentingnya keseimbangan antara ekspansi bisnis dan penguatan fundamental. Pengalaman menghadapi siklus ekonomi menjadi panduan dalam penguatan permodalan dan operasional. Pendekatan ini menjamin kelangsungan kinerja jangka panjang.

Strategi Pertumbuhan dan Digitalisasi

Bank Mandiri fokus pada strategi pertumbuhan yang disiplin dan terukur. Arah kebijakan diarahkan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Digitalisasi layanan dan penguatan likuiditas menjadi pilar penting strategi tersebut.

Fokus lain adalah penguatan kualitas aset melalui manajemen risiko yang ketat. Rasio Non Performing Loan (NPL) tercatat 0,99% dan menunjukkan perbaikan konsisten. Tingkat pencadangan yang memadai dengan coverage ratio sekitar 260% turut mendukung kestabilan kinerja.

Selain itu, penurunan beban pencadangan sebesar 36% secara tahunan memberikan ruang penguatan kinerja lebih lanjut. Efisiensi pengelolaan aset mendorong kinerja berkelanjutan. Bank Mandiri terus memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat posisi di pasar.

Kualitas Aset dan Penguatan Modal

Kualitas aset yang terjaga menjadi indikator keberhasilan manajemen. NPL rendah menandakan risiko kredit terkendali. Pengelolaan aset yang disiplin mendukung keberlanjutan kinerja bank.

Selain itu, permodalan bank berada pada level memadai untuk mendukung ekspansi dan likuiditas. Strategi penguatan modal membantu menjaga stabilitas operasional. Dengan fondasi yang kuat, bank siap menghadapi tantangan ekonomi berikutnya.

Bank Mandiri menekankan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan dan kualitas aset. Penguatan strategi bisnis, digitalisasi, dan manajemen risiko menjadi fokus utama. Pendekatan ini menciptakan basis pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.

Optimisme Kinerja Jangka Panjang

Bank Mandiri optimistis mempertahankan kinerja solid hingga akhir tahun. Fundamental bisnis yang terjaga menjadi landasan optimisme. Strategi penguatan aset, likuiditas, dan digitalisasi diharapkan memperkuat posisi bank ke depan.

Fokus perseroan tetap pada keberlanjutan kinerja jangka panjang. Bank menyiapkan basis pertumbuhan sehat melalui perencanaan strategis dan operasional yang matang. Hal ini memastikan kinerja tetap solid sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Momentum positif pertumbuhan kredit dan aset menjadi bukti kemampuan bank menghadapi tantangan ekonomi. Manajemen risiko yang terukur serta digitalisasi layanan menjadi faktor pendukung keberhasilan. Dengan strategi yang tepat, Bank Mandiri siap mempertahankan performa dan membangun pondasi kuat untuk tahun berikutnya.

Alif Bais Khoiriyah

Alif Bais Khoiriyah

wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Syarat KUR BNI 2025 Didesain untuk Membantu UMKM Mendapat Modal Usaha Efektif

Syarat KUR BNI 2025 Didesain untuk Membantu UMKM Mendapat Modal Usaha Efektif

Pajak Digital Tembus Rekor Rp 44 Triliun, Jadi Kontributor Pendapatan Penting

Pajak Digital Tembus Rekor Rp 44 Triliun, Jadi Kontributor Pendapatan Penting

Harga Emas Perhiasan Stabil, Membuka Peluang Investasi yang Menjanjikan Saat Ini

Harga Emas Perhiasan Stabil, Membuka Peluang Investasi yang Menjanjikan Saat Ini

IHSG Akhiri Pekan dengan Koreksi, Saham Unggulan Masih Menunjukkan Kinerja Positif

IHSG Akhiri Pekan dengan Koreksi, Saham Unggulan Masih Menunjukkan Kinerja Positif

Bursa Asia Bergerak Beragam Menjelang Tahun Baru 2026, Investor Waspada

Bursa Asia Bergerak Beragam Menjelang Tahun Baru 2026, Investor Waspada