JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memetakan arah investasi untuk tahun 2026.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) menekankan penciptaan lapangan kerja hingga belasan ribu. Proyek strategis dilakukan baik di dalam maupun luar negeri untuk mendukung tujuan ini.
Roadmap Danantara Investment Management (DIM) dirancang menjalankan mandat ganda. Investasi ditujukan untuk menghasilkan imbal hasil bagi negara. Selain itu, setiap proyek diupayakan memberikan dampak positif bagi penguatan ekonomi nasional.
Fokus utama adalah memastikan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja berjalan seiring. Pendekatan ini menjadi strategi untuk meningkatkan ketahanan ekonomi. Semua proyek dipilih agar mendukung transformasi nasional secara berkelanjutan.
Proyek Kampung Haji di Arab Saudi
Salah satu motor utama penciptaan lapangan kerja adalah Proyek Kampung Haji di Makkah, Arab Saudi. Proyek ini tidak hanya mengatur akomodasi jamaah, tetapi juga menjadi peluang kerja bagi tenaga kerja Indonesia. Rosan memproyeksikan proyek ini mampu membuka hingga 7.500 lapangan kerja.
Ekosistem halal yang terbentuk dari proyek ini diperkirakan menghasilkan nilai ekonomi lebih dari Rp 2,5 triliun per tahun. Selain dampak ekonomi, proyek ini mendukung promosi produk halal Indonesia. Strategi ini menjadi model pengelolaan investasi yang memberikan manfaat ganda.
Pelaksanaan proyek ini menjadi bukti nyata komitmen Danantara dalam menciptakan lapangan kerja. Investasi diarahkan tidak hanya untuk keuntungan finansial. Namun juga memberikan nilai tambah sosial dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.
Proyek Domestik Waste-to-Energy
Di dalam negeri, Danantara mengincar proyek waste-to-energy (WtE) untuk pengelolaan sampah. Proyek ini menjawab darurat sampah nasional sekaligus memperkuat ketahanan energi. Strategi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan.
Proyek WtE diperkirakan menyerap 3.500 hingga 4.500 tenaga kerja selama masa konstruksi. Selain itu, proyek ini membuka ratusan pekerjaan tetap saat operasional. Dampak positif terhadap lingkungan dan ekonomi menjadi fokus utama investasi ini.
Pendekatan investasi ini menunjukkan bagaimana Danantara mengarahkan modal ke proyek berkelanjutan. Inisiatif WtE menjadi contoh konkret tanggung jawab sosial dan lingkungan. Semua langkah diarahkan agar memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Kedisiplinan dan Mitigasi Risiko
Disiplin tata kelola dan mitigasi risiko menjadi kunci eksekusi RKAP 2026. Setiap proyek yang didanai harus bersifat bankable. Hal ini memastikan investasi aman sekaligus memberikan nilai tambah bagi ekonomi nasional.
Chief Investment Officer menekankan setiap proyek harus menghasilkan keuntungan dan manfaat sosial. Investasi diarahkan pada proyek yang matang secara finansial. Strategi ini meningkatkan kepercayaan investor sekaligus mendukung pembangunan nasional.
Pendekatan ini mengurangi risiko gagal investasi. Proyek yang dipilih melalui analisis matang dan perhitungan risiko. Dengan demikian, Danantara memastikan setiap dana dikelola secara optimal dan bertanggung jawab.
Dampak Ekonomi dan Lapangan Kerja
Jika dihitung dari dua proyek utama, Danantara berpotensi menyerap lebih dari 12.000 tenaga kerja. Proyek Kampung Haji dan WtE menjadi kontributor utama penciptaan lapangan kerja. Target ini memperlihatkan komitmen Danantara dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Selain penciptaan lapangan kerja, proyek strategis juga berdampak pada penguatan ekonomi lokal. Sektor terkait, seperti konstruksi, logistik, dan layanan pendukung, ikut merasakan manfaatnya. Strategi ini menjadikan investasi tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga membawa perubahan nyata.
Rencana Danantara untuk 2026 menjadi bukti bahwa investasi dapat memberikan dampak luas. Fokus pada proyek berkelanjutan dan padat karya menunjukkan visi jangka panjang. Dengan langkah ini, Danantara mengukir peran strategis dalam pembangunan nasional.