Serapan Gabah oleh Bulog Bikin Petani Bangka Selatan Lebih Tenang

Senin, 29 Desember 2025 | 11:30:51 WIB
Serapan Gabah oleh Bulog Bikin Petani Bangka Selatan Lebih Tenang

JAKARTA - Mitra penggilingan Bulog di Bangka Selatan berperan aktif menjaga stabilitas harga gabah. 

Serapan gabah kering panen berlangsung signifikan sepanjang periode panen 2025. Salah satunya, Mitra Penggilingan Marsudi Tani menyerap ratusan ton gabah untuk mendukung petani.

Selama Juli hingga Oktober 2025, gabah kering panen yang diserap mencapai 411.875 kilogram. Penyerapan dilakukan di sentra produksi padi seperti Desa Batu Betumpang dan Desa Rias. Wilayah lain meliputi Desa Serdang, Kecamatan Toboali, dan Desa Pergam, Kecamatan Airgegas.

Program ini menyesuaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram. Harga tersebut menjadi acuan dalam transaksi antara Bulog dan petani. Dengan adanya HPP, harga padi di tingkat petani relatif stabil saat panen raya.

Manfaat Program bagi Petani

Penyerapan gabah memberikan rasa aman bagi petani lokal. Stabilitas harga membuat petani tidak khawatir akan penurunan harga drastis. Hal ini mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat pertanian.

Keberadaan Bulog menjadi jaminan bagi petani selama panen raya. Petani merasa program ini membantu menjaga harga padi tetap wajar. Akibatnya, produktivitas dan motivasi petani meningkat.

Selain menjaga harga, program ini mendorong produksi padi nasional. Ketentuan HPP menjadi tolok ukur yang jelas bagi seluruh mitra Bulog. Dengan demikian, pasar gabah menjadi lebih teratur dan transparan.

Tantangan dalam Penyerapan Gabah

Proses penyerapan tidak lepas dari kendala cuaca. Curah hujan yang tidak menentu menghambat pengeringan gabah. Hal ini lebih dirasakan oleh mitra Bulog yang belum memiliki fasilitas pengering modern.

Penundaan penjemuran akibat hujan dapat menurunkan kualitas gabah. Gabah yang kualitasnya menurun berpotensi memengaruhi kualitas beras. Oleh karena itu, pengelolaan pasca panen menjadi perhatian utama.

Mitra Bulog Marsudi Tani saat ini belum melakukan penyerapan baru. Panen berikutnya diperkirakan berlangsung akhir Desember 2025. Saat itu, program akan kembali menyerap gabah IP-300 dari petani.

Dukungan Pupuk Subsidi untuk Produktivitas

Petani meminta penambahan kuota pupuk subsidi untuk menjaga kesuburan tanah. Tanah sawah mengalami penurunan pH akibat penggunaan pupuk kimia jangka panjang. Tanpa dukungan tambahan, produktivitas pertanian berisiko menurun.

Alokasi pupuk subsidi tahun 2025 meningkat signifikan. Desa Rias menyerap 988 ton pupuk, terdiri dari 280 ton urea dan 708 ton NPK Phonska. Peningkatan ini mengikuti naiknya indeks penanaman dari IP-200 menjadi IP-300.

Namun, petani menilai kuota pupuk saat ini masih perlu disesuaikan. Idealnya urea ditingkatkan dari 125 kilogram menjadi 200 kilogram per hektare. Sedangkan NPK Phonska sebaiknya mencapai 300 kilogram per hektare agar unsur hara tetap seimbang.

Harapan Petani untuk Tahun Depan

Petani berharap pemerintah menambah jenis pupuk lain dalam kuota subsidi. Pupuk seperti kapur pertanian, dolomit, pupuk organik, dan SP36 sangat dibutuhkan. Tujuannya untuk memperbaiki pH tanah dan menjaga kesuburan jangka panjang.

Penyerapan gabah oleh Bulog diharapkan tetap berlanjut pada 2026. Keberlanjutan program diyakini menjaga harga padi dan kesejahteraan petani. Dukungan pupuk yang memadai akan meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.

Dengan adanya program serap gabah dan kuota pupuk yang memadai, petani di Bangka Selatan kini dapat berkebun dengan lebih tenang. Keseimbangan antara harga jual dan kebutuhan produksi menjadi faktor utama. Program ini sekaligus mendorong stabilitas pangan nasional.

Terkini