JAKARTA - Peradangan gusi sering dianggap sepele, padahal bisa memengaruhi kesehatan seluruh tubuh.
Gusi yang meradang menjadi pintu masuk kuman dan bakteri penyebab infeksi. Menyadari tanda-tanda awal peradangan penting untuk mencegah komplikasi lebih serius.
Tanda Awal Gusi Bermasalah
Salah satu tanda paling mudah dikenali adalah keluarnya darah saat menyikat gigi. Darah yang muncul dari gusi menunjukkan adanya peradangan atau perdarahan. Banyak orang menganggap hal ini sepele, padahal merupakan alarm tubuh untuk segera memperhatikan kesehatan gusi.
Selain berdarah, gusi yang meradang biasanya berwarna merah dan lebih lunak dari biasanya. Bau mulut juga bisa menjadi indikator adanya infeksi atau penumpukan bakteri. Gusi terasa membesar atau gatal juga merupakan tanda peringatan yang sebaiknya tidak diabaikan.
Dampak Peradangan Gusi
Kerusakan gusi yang dibiarkan dapat merambat hingga tulang penyangga gigi. Hal ini berpotensi menyebabkan gigi goyah atau bahkan lepas, yang tidak bisa dikembalikan seperti semula. Akibatnya, aktivitas makan terganggu dan produktivitas menurun karena harus berobat.
Peradangan gusi juga meningkatkan risiko munculnya penyakit metabolik. Infeksi dan kerusakan pembuluh darah pada gusi dapat memperparah kondisi sistemik. Oleh karena itu, menjaga kesehatan gusi bukan hanya soal mulut, tetapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Faktor Risiko yang Sering Terabaikan
Merokok menjadi salah satu faktor risiko utama kerusakan gusi. Kebiasaan ini menyempitkan aliran darah ke gusi sehingga nutrisi jaringan penyangga gigi berkurang. Gusi menjadi pucat dan kering, sehingga luka sulit sembuh dan risiko infeksi meningkat.
Kebiasaan sikat gigi yang salah juga memengaruhi kesehatan gusi. Menyikat gigi terlalu keras atau tidak teratur dapat merusak lapisan pelindung gusi. Edukasi mengenai cara menyikat gigi yang tepat masih kurang di masyarakat, sehingga banyak yang tidak sadar sedang merusak gusi mereka sendiri.
Pentingnya Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan gigi secara rutin sangat dianjurkan untuk mencegah komplikasi. Idealnya, pemeriksaan dilakukan enam bulan sekali atau setidaknya setahun dua kali. Deteksi dini peradangan gusi akan membantu menghindari risiko penyakit metabolik yang diperparah oleh kerusakan pembuluh darah.
Pemeriksaan rutin juga memungkinkan dokter gigi memberikan perawatan preventif. Skala masalah gusi yang kecil bisa diatasi sebelum berkembang menjadi kerusakan serius. Dengan begitu, gigi dan jaringan penyangga tetap sehat dan fungsi mulut terjaga optimal.
Edukasi dan Pencegahan
Masyarakat perlu memahami waktu sikat gigi yang tepat, yakni setelah sarapan dan sebelum tidur. Perawatan rutin dan pola hidup sehat membantu menjaga gusi tetap kuat. Selain itu, menghindari faktor risiko seperti merokok dan menjaga kebersihan mulut dapat menurunkan kemungkinan peradangan.
Kesadaran tentang tanda-tanda gusi meradang harus ditingkatkan agar masalah tidak berlanjut. Memperhatikan kesehatan gusi merupakan langkah preventif untuk mencegah gangguan gigi dan risiko penyakit lain. Dengan langkah sederhana ini, kesehatan mulut dan tubuh bisa tetap terjaga secara optimal.