Kamis, 11 September 2025

Rincian Biaya Pasang Behel Gigi di Puskesmas dan Dokter

Rincian Biaya Pasang Behel Gigi di Puskesmas dan Dokter
biaya pasang behel

Biaya pasang behel menjadi salah satu pertimbangan penting sebelum memutuskan untuk merapikan gigi menggunakan kawat gigi. 

Selain manfaat estetika, perbaikan struktur gigi dan rahang juga dapat meningkatkan kesehatan gigi secara keseluruhan. 

Jika kamu berencana untuk memasangnya, memahami prosedur serta biaya pasang behel akan membantu dalam menentukan pilihan yang tepat sesuai kebutuhan dan anggaran.

Baca Juga

BMKG Ingatkan Warga Jabodetabek Waspada Hujan Dua Hari Mendatang

Biaya Pasang Behel Gigi

Perlu dipahami bahwa biaya pasang behel dapat berbeda untuk setiap orang, tergantung pada jenis dan bahan kawat gigi, metode pemasangan, serta fasilitas kesehatan yang dipilih. 

Di rumah sakit swasta Indonesia, kisaran biayanya mulai dari Rp6 juta hingga lebih dari Rp15 juta. Sementara itu, di Singapura, biayanya bisa mencapai Rp53 juta atau lebih. Angka itu belum mencakup biaya kontrol rutin setelah pemasangan kawat gigi.

1. Biaya Pemasangan Behel di Puskesmas

Dibandingkan dengan pemasangan gigi palsu, biaya pemasangan behel di Puskesmas umumnya lebih terjangkau. Hal ini disebabkan oleh prosedurnya yang lebih sederhana karena tidak memerlukan banyak komponen tambahan.

Sebagian besar fasilitas kesehatan di Indonesia menetapkan tarif pemasangan behel yang relatif seragam, berkisar antara Rp2 juta hingga Rp2,5 juta. Namun, harga tersebut dapat bervariasi tergantung pada tingkat kesulitan dan kompleksitas pemasangannya.

Meskipun pemasangan behel bertujuan untuk memperbaiki kesehatan gigi, sayangnya biaya tersebut tidak termasuk dalam cakupan BPJS. 

Oleh karena itu, sebaiknya persiapkan dana lebih dari estimasi awal untuk mengantisipasi kemungkinan biaya tambahan.

Walaupun dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten, pemasangan behel di Puskesmas tetap memiliki risiko, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut beberapa risiko yang mungkin terjadi:

a. Risiko Jangka Pendek:

  • Hilangnya lapisan mineral pada enamel gigi, yang dapat menyebabkan munculnya noda putih.
  • Gangguan kesehatan gusi.
  • Rasa nyeri setelah pemasangan.
  • Potensi gigi berlubang.
  • Resorpsi akar gigi.
  • Perubahan warna pada gigi.

b. Risiko Jangka Panjang:

  • Pemendekan akar gigi.
  • Penyakit periodontal.
  • Gagal koreksi, terutama jika pasien tidak disiplin dalam menggunakan retainer setelah behel dilepas.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya pemasangan behel di Puskesmas sangat bergantung pada kondisi gigi serta tingkat kesulitannya. 

Selain itu, biaya ini sepenuhnya menjadi tanggungan pribadi karena tidak termasuk dalam layanan BPJS.

2. Biaya Pemasangan Behel di Dokter Gigi

Pemasangan behel di dokter gigi umumnya lebih mahal dibandingkan dengan di Puskesmas. Namun, besarnya biaya bergantung pada jenis dan bahan kawat gigi yang digunakan. 

Setiap jenis behel memiliki keunggulannya masing-masing, baik dari segi kenyamanan maupun efektivitas dalam merapikan gigi. Berikut ini kisaran biaya pemasangan behel di dokter gigi berdasarkan jenisnya:

Jenis BehelHarga
Metal KonvensionalRp4.000.000
Ceramic KonvensionalRp6.000.000
Sapphire KonvensionalRp8.000.000
Metal Self LigatingRp12.000.000
Clear Self LigatingRp17.000.000

Sebagai tambahan, beberapa dokter gigi sering menawarkan promo atau diskon bagi pasien yang ingin memasang behel. Dengan adanya potongan harga ini, biaya yang harus dikeluarkan bisa sedikit lebih ringan.

Secara keseluruhan, pemasangan behel di dokter gigi adalah prosedur yang aman. Namun, tetap ada sejumlah efek samping yang dapat dialami pasien, di antaranya:

  • Ketidaknyamanan pada gigi, seperti rasa longgar atau nyeri.
  • Potensi cedera di dalam mulut akibat gesekan kawat.
  • Resorpsi akar atau pemendekan akar gigi.
  • Gigi yang kembali ke posisi semula setelah behel dilepas.
  • Perubahan warna pada gigi.
  • Risiko gigi berlubang.
  • Kemungkinan munculnya penyakit gusi.

Penting untuk diingat bahwa pemasangan behel umumnya bertujuan untuk estetika dan bukan suatu keharusan. Oleh karena itu, biaya pemasangannya tidak ditanggung oleh BPJS dan sepenuhnya menjadi tanggungan pribadi.

Jenis-jenis Behel

1. Kawat Gigi Permanen

Jenis behel ini adalah yang paling umum digunakan dan terdiri dari bracket kecil yang ditempel pada gigi serta dihubungkan oleh kawat. Fungsinya adalah untuk merapikan beberapa gigi sekaligus dengan cara menariknya menggunakan kawat logam. 

Kini, terdapat pilihan bahan alternatif seperti keramik atau plastik yang lebih estetis dan tidak terlalu mencolok.

2. Behel Lepas-Pasang

Sesuai dengan namanya, jenis behel ini dapat dilepas dan dipasang kembali oleh pasien tanpa harus mengunjungi dokter gigi. Bentuknya berupa pelat plastik yang melekat pada beberapa gigi dan menutupi bagian langit-langit mulut. 

Behel ini biasanya digunakan untuk kasus pergeseran gigi yang lebih ringan. Saat melakukan aktivitas tertentu, seperti berolahraga atau menyikat gigi, alat ini dapat dilepaskan terlebih dahulu.

3. Kawat Gigi Fungsional

Jenis behel ini berbahan plastik dan termasuk dalam kategori lepas-pasang, sehingga lebih praktis. 

Jika kamu memiliki masalah rahang atas dan bawah yang tidak sejajar, kawat gigi fungsional bisa menjadi solusi karena penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, terutama saat makan atau membersihkan mulut.

4. Behel Headgear

Mungkin kamu pernah melihat karakter dalam serial atau film menggunakan kawat gigi yang melingkari kepala. Itulah yang disebut headgear. 

Alat ini umumnya dipakai pada malam hari atau saat tidur karena kurang nyaman jika digunakan untuk beraktivitas sehari-hari. Behel ini berfungsi untuk memperbaiki struktur rahang dan mengoreksi posisi gigi yang lebih kompleks.

5. Invisible Braces

Bagi yang menginginkan perawatan ortodontik tanpa terlihat mencolok, invisible braces bisa menjadi pilihan. Berbeda dari behel konvensional, jenis ini ditempatkan di bagian belakang gigi, sehingga tidak terlihat dari luar. 

Namun, harga pemasangannya tergolong lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya karena desainnya yang lebih estetis dan teknologi yang digunakan.

6. Retainer

Setelah proses perawatan ortodontik selesai, pasien umumnya dianjurkan untuk menggunakan retainer agar posisi gigi tetap stabil. 

Retainer tersedia dalam bentuk permanen maupun lepas-pasang, dan pemilihannya akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.

Cara Perawatan Behel

1. Lakukan Kontrol Rutin ke Dokter Gigi

Setelah memasang kawat gigi, pemeriksaan rutin ke dokter menjadi hal yang wajib dilakukan. 

Menurut drg. Wiena, biasanya pasien dianjurkan untuk melakukan kontrol setiap tiga minggu sekali, meskipun dalam beberapa kasus, dokter bisa menyarankan kunjungan lebih sering tergantung pada kondisi gigi.

2. Sikat Gigi Secara Teratur

Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari adalah langkah penting dalam perawatan gigi. Bagi pengguna behel, teknik menyikat gigi harus lebih diperhatikan. 

Menekan sikat gigi terlalu keras bisa merusak email gigi serta menyebabkan penurunan gusi, yang dapat membuat gigi lebih sensitif.

Sikat gigi dengan perlahan dan pastikan seluruh permukaan gigi dibersihkan dengan baik, terutama area di sekitar kawat dan gusi, karena plak sering kali menumpuk di sana. Untuk hasil yang lebih optimal, gunakan sikat gigi khusus bagi pengguna behel yang dapat menjangkau sela-sela gigi dan kawat dengan lebih efektif.

3. Gunakan Benang Gigi dan Kuas Interproksimal

Untuk membersihkan plak yang sulit dijangkau dengan sikat gigi, American Association of Orthodontists (AAO) merekomendasikan pemakaian benang gigi.

Benang ini bisa membantu menghilangkan sisa makanan yang terjebak di antara gigi, gusi, dan bagian bawah kawat ortodontik. 

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan kuas interdental, alat berbentuk kecil dengan bulu halus yang dapat membersihkan area di sekitar bracket behel dengan lebih optimal.

4. Hindari Makanan yang Lengket

Makanan seperti permen kenyal atau karamel sebaiknya dihindari oleh pengguna kawat gigi. Sisa makanan yang menempel pada behel bisa meningkatkan risiko infeksi dan menyebabkan gigi berlubang. 

Jika dibiarkan, kerusakan gigi akan semakin parah dan memerlukan perawatan tambahan yang bisa lebih rumit dan memakan biaya lebih besar.

5. Jangan Mengonsumsi Makanan Keras

Mengunyah makanan yang keras, seperti es batu atau permen keras, bisa merusak enamel gigi dan bahkan menyebabkan kawat gigi patah atau lepas. 

Selain itu, hindari juga kebiasaan menggigit benda keras seperti pulpen atau pensil, karena hal ini dapat memperburuk kondisi gigi dan mengganggu proses perawatan ortodontik.

Menjaga kebersihan dan kesehatan gigi sangat penting bagi pengguna behel. Selain menerapkan kebiasaan di atas, ada baiknya juga untuk selalu membawa sikat gigi agar bisa langsung membersihkan gigi setelah makan. 

Ini berguna untuk mencegah makanan tertinggal di sela-sela behel dalam waktu lama. Selain itu, memiliki perlindungan asuransi gigi juga bisa menjadi solusi cerdas untuk menunjang perawatan gigi dan mulut. 

Dengan asuransi ini, biaya perawatan ortodontik serta berbagai kebutuhan perawatan dasar, seperti penambalan, perawatan infeksi gigi, perbaikan akar, hingga pencabutan gigi, dapat ditanggung, sehingga kamu tidak perlu khawatir dengan pengeluaran tambahan saat menjalani perawatan.

Sebagai penutup, pastikan kamu mempertimbangkan berbagai aspek sebelum memutuskan, termasuk kenyamanan, perawatan, dan biaya pasang behel, agar hasilnya sesuai harapan.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Toyota Dominasi Pasar Otomotif Nasional Meski Penjualan Melambat

Toyota Dominasi Pasar Otomotif Nasional Meski Penjualan Melambat

UMKM Indonesia Buktikan Daya Saing Global Lewat Transaksi Business

UMKM Indonesia Buktikan Daya Saing Global Lewat Transaksi Business

Bansos BPNT Reguler Tahap Tiga Kembali Disalurkan Pemerintah

Bansos BPNT Reguler Tahap Tiga Kembali Disalurkan Pemerintah

Tambahan Dana Perkuat Infrastruktur Kabupaten Malang Lebih Baik

Tambahan Dana Perkuat Infrastruktur Kabupaten Malang Lebih Baik

Pangeran Hisahito Jalani Upacara Kedewasaan Kekaisaran Jepang

Pangeran Hisahito Jalani Upacara Kedewasaan Kekaisaran Jepang