Pemerintah Pastikan Harga Pangan Terkendali Menjelang Tahun Baru 2026

Pemerintah Pastikan Harga Pangan Terkendali Menjelang Tahun Baru 2026

JAKARTA - Menjelang pergantian tahun, perhatian pemerintah tertuju pada stabilitas harga pangan. 

Langkah ini dilakukan untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga. Ketersediaan stok menjadi faktor penting dalam menjaga ketenangan pasar.

Pemerintah secara langsung turun ke lapangan untuk melihat kondisi riil. Interaksi dengan pedagang menjadi bagian dari proses pengecekan. Pendekatan ini dinilai efektif memperoleh gambaran nyata.

Baca Juga

Pemerintah Pastikan BLT Kesra Segera Dicairkan untuk Masyarakat Penerima Bantuan

Pasar tradisional menjadi titik utama pemantauan. Aktivitas jual beli di pasar mencerminkan kondisi pasokan dan harga. Oleh karena itu, pasar menjadi indikator stabilitas pangan.

Peninjauan Langsung di Pasar

Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani meninjau Pasar Kramat Jati. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan harga dan stok pangan dalam kondisi aman. Ketiganya hadir langsung ke lokasi pasar.

Dalam peninjauan tersebut, rombongan berinteraksi dengan pedagang. Mereka menanyakan harga dan ketersediaan komoditas utama. Dialog dilakukan secara langsung di lapak pedagang.

Tinjauan dilakukan secara mendadak tanpa persiapan sebelumnya. Pendekatan ini bertujuan melihat kondisi sebenarnya. Pemerintah ingin memastikan tidak ada rekayasa harga.

Harga Cabai dan Komoditas Awal

Pengecekan diawali dengan komoditas cabai rawit merah. Harga cabai rawit merah tercatat Rp60.000 per kilogram. Sementara cabai merah keriting berada di kisaran Rp40.000 hingga Rp50.000 per kilogram.

Zulkifli Hasan menyampaikan kunjungan dilakukan tanpa pemberitahuan. “Saya memang mendadak, karena kalau diatur jauh hari itu kan sudah siap-siap,” katanya. Pendekatan ini dilakukan agar data yang diperoleh akurat.

“Tanggal 29 Desember, dua hari menjelang tahun baru, Natal sudah lewat ya, harga-harga alhamdulillah terkendali, bahkan cenderung turun, stoknya melimpah,” kata Zulhas. Pernyataan ini menunjukkan optimisme pemerintah. Kondisi pasar dinilai stabil.

Pengecekan Beras dan Daging

Setelah cabai, pengecekan berlanjut ke beras dan daging. Harga beras premium di pasar tersebut ditemukan Rp14.000 per kilogram. Sementara beras SPHP dijual sesuai HET Rp62.000 per kemasan lima kilogram.

Untuk daging sapi, harga tercatat Rp130.000 per kilogram. Zulhas menyebut harga dapat lebih murah jika pembelian dalam jumlah besar. “Itu yang khas, yang terbaik,” jelasnya.

Harga daging sapi dinilai masih dalam batas wajar. Kualitas daging di pasar tersebut juga diperhatikan. Pemerintah menilai kualitas sebanding dengan harga.

Kondisi Telur dan Ayam

Komoditas telur ayam ras dijual dengan harga Rp29.000 per kilogram. Harga ini sempat mengalami kenaikan sebelumnya. Menjelang Natal, telur sempat menyentuh Rp31.000 per kilogram.

Untuk daging ayam ras, harga berada di kisaran Rp39.000 hingga Rp41.000 per kilogram. Zulhas menilai kualitas ayam di Jakarta relatif lebih baik. Ayam dijual dalam kondisi segar.

“Kemudian tadi ayam di sini antara Rp39.000, Rp40.000 dan Rp41.000 per kg,” ujarnya. Ia membandingkan dengan daerah lain yang lebih murah. Perbedaan harga dipengaruhi kualitas dan distribusi.

Harapan Stabilitas Pangan

Pemerintah berharap stabilitas harga pangan dapat terus terjaga. Momentum akhir tahun sering diiringi peningkatan permintaan. Oleh karena itu, pengawasan perlu diperkuat.

Ketersediaan stok dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Distribusi pangan juga berjalan lancar. Kondisi ini membantu menekan potensi lonjakan harga.

Stabilitas harga diharapkan menjaga daya beli masyarakat. Pemerintah akan terus memantau pasar. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketahanan pangan nasional tetap kuat.