Target Cadangan Beras Nasional Dinilai Penting untuk Ketahanan Pangan Indonesia
- Selasa, 30 Desember 2025
JAKARTA - Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional terus menjadi fokus pemerintah.
Salah satu langkah strategis yang ditekankan adalah peningkatan cadangan beras pemerintah secara berkelanjutan. Kebijakan ini diarahkan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di seluruh wilayah.
Pemerintah menilai cadangan beras memiliki peran penting dalam menghadapi berbagai tantangan pangan. Ketersediaan stok yang memadai menjadi fondasi utama kemandirian pangan. Dengan cadangan kuat, intervensi pasar dapat dilakukan secara optimal.
Baca JugaPemerintah Pastikan BLT Kesra Segera Dicairkan untuk Masyarakat Penerima Bantuan
Target cadangan beras ke depan dirancang lebih ambisius. Pemerintah ingin memastikan kebutuhan nasional dapat terpenuhi tanpa ketergantungan impor. Langkah ini sejalan dengan visi penguatan produksi dalam negeri.
Target Cadangan Beras Tahun Mendatang
Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman menargetkan cadangan beras pemerintah pada 2026 mencapai 4 juta ton. Target tersebut difokuskan untuk seluruh wilayah Indonesia. Cadangan ini disimpan di gudang Perum Bulog.
“Kita target 4 juta ton (CBP pada tahun 2026), seluruh Indonesia,” kata Amran. Target ini dinilai realistis dengan mempertimbangkan peningkatan produksi nasional. Pemerintah ingin memastikan cadangan tersebut benar-benar berasal dari dalam negeri.
Penetapan target ini menjadi bagian dari agenda besar ketahanan pangan. Cadangan beras diposisikan sebagai instrumen strategis nasional. Dengan stok besar, negara memiliki ruang kebijakan yang lebih kuat.
Penyerapan Produksi Dalam Negeri
Untuk mendukung target tersebut, pemerintah menetapkan sasaran penyerapan beras oleh Perum Bulog. Penyerapan setara beras untuk tahun depan ditargetkan mencapai 4 juta ton. Langkah ini diarahkan langsung pada hasil produksi petani dalam negeri.
Sepanjang tahun 2025, Perum Bulog telah melakukan pengadaan setara beras dari produksi domestik. Realisasi pengadaan tersebut mencapai 3,435 juta ton. Capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam penyerapan nasional.
Jumlah tersebut melampaui target awal penyerapan sebesar 3 juta ton. Persentase capaian mencapai 114,5 persen dari target yang ditetapkan. Hasil ini memperkuat optimisme pencapaian target tahun berikutnya.
Stok Beras Tanpa Impor
Capaian pengadaan tahun 2025 menjadi lebih signifikan karena tidak disertai impor beras. Perum Bulog tidak melakukan impor untuk menambah cadangan beras pemerintah. Seluruh stok berasal dari produksi dalam negeri.
Dalam catatan Badan Pangan Nasional, stok beras Bulog hingga akhir tahun belum pernah melampaui 3 juta ton tanpa impor. Kondisi ini menjadi tonggak penting dalam sejarah ketahanan pangan. Produksi domestik terbukti mampu menopang kebutuhan nasional.
Hingga minggu terakhir Desember, stok beras Bulog tercatat mencapai 3,39 juta ton. Jumlah ini mendekati rekor tertinggi cadangan nasional. Stok tersebut dinilai cukup kuat untuk menjaga stabilitas pasokan.
Kecukupan Stok Hingga Periode Penting
Menurut Amran, stok beras yang tersedia cukup memenuhi kebutuhan hingga awal Ramadhan dan Lebaran 2026. Periode tersebut dikenal sebagai masa dengan permintaan tinggi. Ketersediaan stok menjadi faktor krusial menjaga stabilitas harga.
Data historis menunjukkan perbedaan signifikan pada tahun-tahun tanpa impor. Pada 2008, stok akhir cadangan beras pemerintah hanya berada di 1,1 juta ton. Setahun kemudian, angka tersebut meningkat menjadi 1,6 juta ton.
Sementara pada periode 2019 hingga 2021, stok akhir juga bervariasi. Stok masing-masing tercatat 2,2 juta ton, 1,9 juta ton, dan 0,8 juta ton. Dibandingkan periode tersebut, kondisi saat ini dinilai jauh lebih kuat.
Proyeksi Produksi Nasional
Sebelumnya, dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Amran menyampaikan target produksi beras nasional. Target produksi pada 2026 dipatok mencapai 34,77 juta ton. Angka ini mencerminkan optimisme terhadap kinerja sektor pertanian.
Target tersebut sejalan dengan proyeksi Badan Pusat Statistik. Potensi produksi beras sepanjang Januari hingga Desember 2025 diperkirakan mencapai 34,79 juta ton. Angka ini melonjak signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Kenaikan produksi tercatat mencapai 4,17 juta ton atau naik 13,6 persen. Pada 2024, produksi beras nasional berada di kisaran 30 juta ton lebih. Tren peningkatan ini memperkuat fondasi pencapaian target cadangan beras nasional.
Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Pertumbuhan Reasuransi Nasional Diprediksi Stabil, Indonesia Re Tetap Optimis 2026
- Selasa, 30 Desember 2025
Pemerintah Tetapkan Kebijakan Pajak 2026 Dorong Digitalisasi dan Kepatuhan Wajib Pajak
- Selasa, 30 Desember 2025
Berita Lainnya
Bulog Tingkatkan Stok Beras untuk Menopang Ketahanan Pangan di Sumatera
- Selasa, 30 Desember 2025
Strategi Industri Diperkuat untuk Menekan Risiko PHK Pada Pekerja Nasional
- Selasa, 30 Desember 2025
Pemerintah Tambahkan 280 Unit Starlink untuk Pulihkan Komunikasi di Sumatera
- Senin, 29 Desember 2025
Terpopuler
1.
2.
BWF Apresiasi pada Penampilan Gemilang Putri KW dan Alwi Farhan
- 30 Desember 2025
3.
Fahry Septian Resmi Perkuat Tim Falcons dalam Kompetisi Proliga 2026
- 30 Desember 2025











