JAKARTA - Rupiah dibuka melemah terhadap dolar AS pada awal perdagangan.
Pasar merespons sinyal pelonggaran kebijakan moneter Bank Sentral. Rupiah tercatat bergerak pada level Rp16.771 per dolar AS, sementara indeks dolar AS juga melemah ke 97,95.
Analisis menunjukkan adanya tekanan moderat terhadap rupiah. Penurunan nilai tukar ini sejalan dengan kondisi regional dan global. Namun, pelemahan masih terbatas karena ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter domestik.
Baca JugaIHSG Akhiri Pekan dengan Koreksi, Saham Unggulan Masih Menunjukkan Kinerja Positif
Pergerakan rupiah dipengaruhi oleh dinamika inflasi dan data perdagangan. Pasar menunggu rilis data penting pekan ini. Faktor eksternal, termasuk tren mata uang Asia lainnya, juga memengaruhi fluktuasi rupiah.
Sinyal Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Bank Indonesia memutuskan menahan BI-Rate sebesar 4,75%. Otoritas moneter memberi sinyal kemungkinan pelonggaran lanjutan tahun depan. Keputusan ini diambil dengan mencermati perkembangan inflasi domestik.
Sepanjang 2025, BI telah memangkas suku bunga sebesar 150 basis poin. Pemangkasan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sinyal pelonggaran lanjutan menambah antisipasi pasar terhadap arah kebijakan BI.
Kebijakan ini juga bertujuan menjaga stabilitas nilai tukar. Bank Sentral terus memonitor kondisi pasar global. Kewaspadaan meningkat menjelang rilis data inflasi dan perdagangan.
Ekspektasi Pasar dan Proyeksi Rupiah
Trading Economics memperkirakan rupiah akan diperdagangkan sekitar Rp16.768,57 akhir kuartal ini. Pasar cenderung wait and see. Investor memantau langkah Bank Indonesia untuk mengantisipasi volatilitas.
Proyeksi menunjukkan potensi penurunan beruntun rupiah pekan ini. Hal ini memperpanjang penurunan year to date menjadi sekitar 4%. Tren ini menjadikan rupiah sebagai mata uang terlemah di kawasan Asia.
Pergerakan rupiah juga dibatasi oleh indeks dolar AS. Dolar AS yang melemah memberi ruang stabilisasi. Kondisi ini menahan penurunan rupiah agar tidak terlalu tajam.
Perbandingan Mata Uang Asia Lainnya
Mata uang Asia lain menunjukkan tren bervariasi. Yen Jepang menguat 0,12%, dolar Taiwan 0,02%, dan won Korea 0,58%. Sementara ringgit Malaysia yang menguat secara tren, hari ini melemah 0,05% terhadap dolar AS.
Kinerja rupiah berbeda dengan sebagian mata uang regional. Hal ini mencerminkan sensitivitas rupiah terhadap kondisi domestik. Investor mengamati dinamika perdagangan lintas negara untuk menentukan strategi.
Faktor eksternal turut memengaruhi pergerakan rupiah. Kinerja ekonomi negara lain menjadi acuan pasar. Tren global dan sinyal pemangkasan suku bunga The Fed juga berdampak pada rupiah.
Proyeksi Jangka Panjang Nilai Tukar Rupiah
Model makro global Trading Economics memperkirakan rupiah akan berada di Rp16.465,07 dalam 12 bulan mendatang. Proyeksi ini mencerminkan stabilitas relatif rupiah. Ekspektasi ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi domestik dan global.
Pelaku pasar mempertimbangkan kebijakan moneter Indonesia dan AS. Penyesuaian suku bunga menjadi faktor utama. Stabilitas inflasi dan perdagangan domestik juga menjadi perhatian investor.
Rupiah diprediksi tetap berfluktuasi sesuai dinamika pasar. Lonjakan dan penurunan jangka pendek mungkin terjadi. Namun, tren jangka panjang menunjukkan adanya peluang penguatan secara bertahap.
Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
OJK Optimis Pertumbuhan Industri Asuransi 2026 Tetap Terjaga Secara Berkelanjutan
- Senin, 29 Desember 2025
Berita Lainnya
Bank Indonesia Longgarkan Suku Bunga, Rupiah Menuju Stabilitas Pasar
- Senin, 29 Desember 2025
OJK Optimis Pertumbuhan Industri Asuransi 2026 Tetap Terjaga Secara Berkelanjutan
- Senin, 29 Desember 2025
DBS Sabet Predikat Global Bank of The Year 2025 dari Majalah Terkemuka
- Senin, 29 Desember 2025
Terpopuler
1.
2.
3.
Pajak Kripto Capai Rp1,8 Triliun Sejak Tahun 2022 hingga Saat Ini
- 29 Desember 2025
4.
5.
Rupiah Menguat Tipis di Tengah Sinyal Pelonggaran Kebijakan BI
- 29 Desember 2025










