Face Recognition KAI Mempermudah Proses Boarding Penumpang Kereta Api

Face Recognition KAI Mempermudah Proses Boarding Penumpang Kereta Api

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghadirkan teknologi face recognition untuk mempermudah proses boarding penumpang. 

Inovasi ini mempersingkat antrean di stasiun sekaligus mengurangi ketergantungan pada tiket fisik. Dengan sistem ini, keamanan dan kenyamanan penumpang juga lebih terjaga.

Pengenalan Sistem Face Recognition KAI

Baca Juga

Trimitra Trans Persada Perkuat Layanan Cold Storage Nasional Tahun 2025

Face recognition KAI merupakan teknologi pemindaian wajah yang digunakan di stasiun besar untuk proses boarding. Penumpang cukup berdiri di depan mesin pemindai wajah agar data tiket dan identitas cocok secara otomatis. Sistem ini meminimalkan antrean dan memastikan hanya penumpang terdaftar yang dapat mengakses area keberangkatan.

Cara kerja sistem cukup sederhana, hanya memerlukan pemindaian wajah yang terlihat jelas. Mesin akan memverifikasi data tiket dan identitas penumpang secara real time. Jika cocok, gerbang otomatis akan terbuka sehingga boarding lebih cepat dan efisien.

Syarat Menggunakan Face Recognition KAI

Penumpang wajib memiliki tiket kereta jarak jauh yang terdaftar di sistem KAI. Identitas yang digunakan harus sesuai Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera pada tiket. Registrasi face recognition juga harus dilakukan terlebih dahulu melalui aplikasi atau check-in counter stasiun.

Data yang didaftarkan, termasuk nama dan identitas, harus akurat agar proses verifikasi lancar. Saat boarding, wajah harus terlihat jelas tanpa terhalang masker, kacamata gelap, atau aksesoris lain. Dengan mematuhi syarat ini, sistem dapat bekerja optimal dan mengurangi antrean.

Cara Daftar Face Recognition KAI

Pendaftaran face recognition dapat dilakukan secara online melalui aplikasi Access by KAI. Pengguna perlu mengunduh aplikasi, mendaftar dengan data sesuai KTP, dan memilih menu registrasi face recognition. Proses ini meliputi pengisian data lengkap, pengambilan foto selfie, dan verifikasi identitas secara real time.

Selain online, registrasi juga bisa dilakukan langsung di stasiun dengan fasilitas e-KTP Reader. Penumpang menempatkan e-KTP di alat pemindai, kemudian memindai sidik jari sebagai bagian dari proses verifikasi. Pendaftaran selesai setelah sistem mengonfirmasi data yang sesuai.

Daftar Stasiun dengan Layanan Face Recognition

Layanan face recognition belum tersedia di semua stasiun. Beberapa stasiun yang terintegrasi antara lain: DAOP 1 Jakarta (Gambir, Bekasi, Pasarsenen) dan DAOP 2 Bandung (Bandung, Kiaracondong). DAOP 3 Cirebon, DAOP 4 Semarang (Semarang Tawang, Pekalongan, Tegal), dan DAOP 5 Purwokerto (Purwokerto, Kutoarjo) juga menyediakan fasilitas ini.

Selain itu, DAOP 6 Yogyakarta (Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan), DAOP 7 Madiun, DAOP 8 Surabaya (Pasar Turi, Gubeng, Malang), DAOP 9 Jember, serta Divisi Regional 1 Sumatra Utara (Medan) turut melayani face recognition. Dengan ketersediaan di stasiun-stasiun utama, penumpang dapat menikmati boarding lebih cepat dan praktis.

Manfaat Face Recognition Bagi Penumpang

Penerapan face recognition meningkatkan kenyamanan perjalanan karena antrean lebih singkat. Teknologi ini juga memudahkan proses boarding sehingga penumpang tidak perlu memegang tiket fisik. Selain itu, sistem meningkatkan keamanan dengan memastikan hanya penumpang terdaftar yang dapat masuk ke area keberangkatan.

Keunggulan lain dari sistem ini adalah efisiensi waktu, terutama bagi penumpang yang memiliki jadwal ketat. Dengan registrasi yang tepat, proses boarding dapat dilakukan dalam hitungan detik. Face recognition menjadi inovasi penting untuk mendukung modernisasi transportasi kereta api di Indonesia.