Mentan Andi Amran Siapkan Peternakan Sapi Terintegrasi Nasional Modern
- Senin, 24 November 2025
JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan rencana pembangunan peternakan sapi terintegrasi yang bakal menjadi salah satu proyek strategis pemerintah.
Proyek ini diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 2,4 triliun untuk setiap lokasi dan ditargetkan berdiri di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, serta Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Amran menegaskan, pembangunan ini tidak hanya mencakup kandang dan fasilitas pemeliharaan sapi, tetapi juga mencakup lahan untuk produksi pakan ternak secara mandiri.
Baca Juga
Dengan konsep hulu-hilir yang terpadu, pemerintah berharap proyek ini dapat mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus mengurangi ketergantungan impor daging sapi.
Pengadaan Sapi Melalui Impor Terencana
Sebagai bagian dari persiapan operasional, pemerintah berencana melakukan pengadaan sapi dari luar negeri. Beberapa negara tujuan impor antara lain Australia dan Argentina, yang dikenal sebagai produsen sapi berkualitas tinggi.
Amran menjelaskan, proses pengadaan sapi dilakukan secara hati-hati dan terencana agar pasokan awal peternakan berjalan lancar. Strategi ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan sapi produktif untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan mendukung produksi daging nasional secara berkelanjutan.
Fokus pada Produksi Pakan dan Infrastruktur Terintegrasi
Kawasan peternakan yang dibangun tidak hanya menjadi tempat pemeliharaan sapi, tetapi juga dirancang sebagai pusat produksi pakan ternak. Hal ini penting agar peternakan mampu menghasilkan sapi sehat dengan biaya operasional yang efisien.
Selain itu, proyek ini dilengkapi fasilitas pendukung lain, seperti pengolahan limbah ternak menjadi pupuk organik, sistem distribusi daging terpadu, dan teknologi pemantauan kesehatan ternak berbasis digital. Konsep terintegrasi ini diharapkan dapat menjadi model peternakan modern yang ramah lingkungan sekaligus produktif.
Dampak Positif bagi Ketahanan Pangan Nasional
Pembangunan peternakan sapi terintegrasi di Probolinggo dan Indramayu diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan adanya fasilitas hulu-hilir, pemerintah dapat mengurangi kebutuhan impor daging sapi dan menjaga harga tetap stabil bagi masyarakat.
Amran menegaskan, proyek ini menjadi langkah strategis dalam mendukung ketersediaan daging sapi nasional dan menciptakan lapangan kerja di sektor peternakan. Selain itu, pengembangan peternakan terintegrasi ini membuka peluang investasi dan inovasi teknologi peternakan di Indonesia.
Keberadaan peternakan modern ini juga diharapkan menjadi pusat pelatihan bagi peternak lokal, sehingga kemampuan manajemen ternak dan produksi pakan dapat meningkat. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya menghasilkan daging sapi berkualitas, tetapi juga meningkatkan kapasitas SDM di sektor peternakan nasional.
Dengan persiapan matang, pengadaan sapi terencana, dan konsep integrasi hulu-hilir, pemerintah menargetkan proyek ini menjadi contoh peternakan modern yang efisien, produktif, dan berkelanjutan.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan penting, khususnya daging sapi, tetap terjaga di masa depan.
Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Cak Imin Tegaskan Perlindungan PMI Menjadi Prioritas Utama Diplomasi Indonesia
- Jumat, 19 Desember 2025
Bandara Ngurah Rai Catat Rekor Penerbangan dengan 22 Juta Penumpang
- Jumat, 19 Desember 2025
Wakil Presiden Gibran Pastikan Distribusi BBM di Aceh Aman dan Tersalurkan Lancar
- Jumat, 19 Desember 2025
BPS Ungkap Pertumbuhan Penduduk IKN Mencapai 147 Ribu Jiwa Aktif Secara Signifikan
- Jumat, 19 Desember 2025
Prabowo Kunjungi Posko Pengungsi Sumbar, Berikan Semangat dan Dukungan Langsung
- Jumat, 19 Desember 2025












