Jumat, 19 Desember 2025

BPS Ungkap Pertumbuhan Penduduk IKN Mencapai 147 Ribu Jiwa Aktif Secara Signifikan

BPS Ungkap Pertumbuhan Penduduk IKN Mencapai 147 Ribu Jiwa Aktif Secara Signifikan
BPS Ungkap Pertumbuhan Penduduk IKN Mencapai 147 Ribu Jiwa Aktif Secara Signifikan

JAKARTA - Ibu Kota Nusantara (IKN) kini menampung 147.430 jiwa penduduk yang terbagi dalam 43.293 rumah tangga. 

Mayoritas penduduk atau 67,91 persen berada pada usia produktif, menunjukkan potensi sumber daya manusia yang kuat. Data ini berasal dari hasil pendataan penduduk IKN Tahun 2025 yang menjadi acuan perencanaan pembangunan kota baru.

Sebaran Penduduk dan Wilayah Prioritas

Baca Juga

Danantara Indonesia dan BP BUMN Kerahkan Lebih dari 1.000 Relawan dan 100 Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Penanganan Bencana

Delineasi wilayah IKN mencakup Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Konsentrasi penduduk tertinggi terdapat di Desa Samboja Kuala, Desa Muara Jawa Ulu, Desa Muara Jawa Pesisir, dan Desa Telemow. 

Wilayah-wilayah tersebut menjadi pusat aktivitas penduduk sehingga prioritas dalam penyediaan layanan dasar dan infrastruktur IKN ke depan.

Rasio ketergantungan penduduk IKN tercatat 47,25, artinya setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 47-48 penduduk nonproduktif. 

Separuh penduduk IKN merupakan generasi Z dan milenial, menandakan dominasi kelompok usia muda di kota baru ini. Jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih banyak dibanding perempuan dengan rasio jenis kelamin 106, sementara penduduk tertua berusia 108 tahun.

Mobilitas dan Migrasi Penduduk

Sebanyak 41,16 persen penduduk IKN lahir di luar wilayah IKN, dan 6,03 persen merupakan penduduk yang berpindah dalam lima tahun terakhir. 

Provinsi asal migrasi terbesar adalah Kalimantan Timur sebesar 29,20 persen, Sulawesi Selatan 20,36 persen, dan Jawa Timur 12,91 persen. Tren migrasi ini menunjukkan daya tarik IKN bagi masyarakat dari berbagai wilayah sebagai pusat pertumbuhan baru.

Mobilitas penduduk yang tinggi berkontribusi pada dinamika sosial dan ekonomi IKN. Para migran membawa keterampilan, peluang usaha, dan kebutuhan layanan publik yang harus disiapkan pemerintah. Pola migrasi ini juga menjadi dasar pengembangan perumahan, transportasi, dan fasilitas publik lainnya.

Kondisi Kesehatan dan Sosial

Pendataan PPIKN 2025 mencatat angka kematian bayi berkisar 14-15 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu berada pada kisaran 143 per 100.000 kelahiran hidup, menunjukkan kebutuhan peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak. 

Angka kelahiran total di IKN sebesar 2,14 lebih rendah dibanding rata-rata jumlah anak yang diinginkan perempuan usia 15-49 tahun, yakni 2,59, menandakan underachieved fertility di wilayah ini.

Kondisi sosial lainnya mencakup 232 rumah tangga (0,54%) dengan lantai tanah, 142 rumah tangga (0,33%) yang tidak memiliki fasilitas buang air besar, dan 530 rumah tangga (1,22%) yang masih menggunakan air hujan sebagai sumber air minum utama. 

Sebanyak 49 rumah tangga (0,11%) belum mendapat aliran listrik, menunjukkan tantangan penyediaan infrastruktur dasar. Pemerintah dapat menggunakan data ini untuk intervensi sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Output Strategis Pendataan

Pendataan PPIKN 2025 menghasilkan geotagging lokasi rumah tangga yang memudahkan intervensi kebijakan secara presisi. 

Data kependudukan ini menjadi indikator strategis untuk perencanaan pembangunan, alokasi sumber daya, dan pelayanan publik di IKN. Informasi ini juga menjadi kerangka dasar bagi survei dan analisis strategis untuk mendukung pertumbuhan kota baru yang berkelanjutan.

Geotagging rumah tangga mempermudah identifikasi area prioritas untuk pembangunan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Data ini juga mendukung perumusan kebijakan berbasis bukti, meningkatkan efektivitas program pemerintah. 

Dengan pemetaan yang akurat, IKN dapat dikelola lebih efisien sesuai kebutuhan penduduknya.

Prospek Pembangunan IKN

Jumlah penduduk yang terus bertambah memberikan peluang ekonomi melalui tenaga kerja produktif yang mendominasi. Keberadaan generasi muda dan migran menciptakan dinamika sosial serta potensi inovasi di IKN. 

Pemerintah dapat memanfaatkan data kependudukan untuk merancang program pembangunan, investasi, dan layanan publik agar kota baru ini berkembang secara inklusif dan berkelanjutan.

Konsentrasi penduduk di wilayah tertentu menjadi acuan penyediaan fasilitas publik yang tepat sasaran. Potensi ekonomi dari usia produktif dapat dimaksimalkan melalui program pelatihan, kewirausahaan, dan akses pasar. 

Dengan perencanaan yang matang, IKN diharapkan menjadi model kota masa depan yang mampu mengakomodasi pertumbuhan penduduk sekaligus menjaga kualitas hidup masyarakat.

Alif Bais Khoiriyah

Alif Bais Khoiriyah

wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Cak Imin Tegaskan Perlindungan PMI Menjadi Prioritas Utama Diplomasi Indonesia

Cak Imin Tegaskan Perlindungan PMI Menjadi Prioritas Utama Diplomasi Indonesia

Bandara Ngurah Rai Catat Rekor Penerbangan dengan 22 Juta Penumpang

Bandara Ngurah Rai Catat Rekor Penerbangan dengan 22 Juta Penumpang

Wakil Presiden Gibran Pastikan Distribusi BBM di Aceh Aman dan Tersalurkan Lancar

Wakil Presiden Gibran Pastikan Distribusi BBM di Aceh Aman dan Tersalurkan Lancar

Prabowo Kunjungi Posko Pengungsi Sumbar, Berikan Semangat dan Dukungan Langsung

Prabowo Kunjungi Posko Pengungsi Sumbar, Berikan Semangat dan Dukungan Langsung

Masyarakat Diminta Bijak Hadapi Lonjakan Harga Sembako Jelang Nataru 2025

Masyarakat Diminta Bijak Hadapi Lonjakan Harga Sembako Jelang Nataru 2025