Penyeberangan Nataru Jadi Lebih Nyaman Berkat Layanan Prima dari ASDP
- Selasa, 18 November 2025
JAKARTA - ASDP Indonesia Ferry menegaskan seluruh layanan di lintasan Jawa–Bali–Lombok siap mendukung mobilitas masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru.
Layanan ini disesuaikan dengan kebijakan regulator di tiap wilayah, termasuk KSOP dan BPTD, sehingga perjalanan tetap aman dan tertib.
Jalur penyeberangan Jawa–Bali–Lombok menjadi nadi utama mobilitas masyarakat pada momen Nataru. Ribuan keluarga mempersiapkan perjalanan, wisatawan mulai merencanakan liburan, dan aktivitas logistik meningkat signifikan.
Baca JugaSolidaritas Tanpa Batas, Relawan Mandiri dan BUMN Peduli Bantu Tanggap Bencana Sumatera
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menekankan bahwa layanan berlapis telah disiapkan agar masyarakat dapat melintasi jalur ini dengan nyaman, aman, dan selamat. Persiapan ini mencakup seluruh aspek operasional mulai dari armada hingga manajemen antrean.
Pengaturan Kapal dan Puncak Kepadatan
Di kawasan Timur, Pelabuhan Lembar menjadi gerbang vital menuju NTB dan Bali. Hingga Oktober, KMP Portlink II dan KMP Roditha melayani hampir 20 ribu penumpang dan lebih dari 35 ribu kendaraan.
General Manager ASDP Cabang Lembar, Handoyo Priyanto, menyebut pengaturan jumlah kapal akan disesuaikan dengan kepadatan penumpang. Delaying system diterapkan di area parkir PDS dan Terminal Segenter untuk mengurangi kepadatan di pelabuhan.
Arus puncak diperkirakan terjadi pada tanggal 20–22 serta 27–29 Desember, sementara arus balik pada 3–5 Januari. Penyesuaian operasional ini memastikan kapasitas kapal dapat menampung jumlah penumpang dan kendaraan secara optimal.
Manajemen Antrean dan Jalur Alternatif di Barat
Di sisi barat, Pelabuhan Ketapang menguatkan pola operasi melalui koordinasi nasional Kementerian Perhubungan. ASDP bersama KSOP, BPTD, dan instansi terkait menyiapkan pengaturan antrean dan opsi penambahan trip kapal.
Rekayasa lalu lintas juga dilakukan, termasuk pengalihan kendaraan besar dan kecil ke jalur alternatif jika diperlukan. Tujuannya agar arus perjalanan di lintasan Ketapang–Gilimanuk tetap lancar sepanjang periode Nataru.
Pola operasi adaptif ini diharapkan mampu menekan potensi kemacetan dan memastikan keamanan penumpang selama libur panjang. Masyarakat pun diimbau mengikuti arahan petugas untuk kenyamanan bersama.
Digitalisasi Layanan Ferizy dan Kemudahan Konsumen
Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, menekankan digitalisasi layanan Ferizy sebagai kunci layanan prima. Tiket dapat dibeli online sejak H-60, sehingga penumpang tidak perlu antre di pelabuhan.
Skema refund dan reschedule juga disederhanakan. Penalti refund kini hanya 25 persen dari harga tiket, sedangkan reschedule dipotong 10 persen saja. Langkah ini lebih ringan dibandingkan sebelumnya yang memotong hingga 50 persen biaya total.
Dengan koordinasi lintas instansi, penguatan operasional, dan digitalisasi layanan, ASDP optimistis penyeberangan di jalur Jawa–Bali–Lombok selama Nataru akan berjalan lebih lancar, aman, dan terkendali, memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman bagi seluruh masyarakat.
Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Erick Thohir Apresiasi Atlet Indonesia Usai Raih 80 Emas di SEA Games 2025
- Jumat, 19 Desember 2025
Cak Imin Tegaskan Perlindungan PMI Menjadi Prioritas Utama Diplomasi Indonesia
- Jumat, 19 Desember 2025
Bandara Ngurah Rai Catat Rekor Penerbangan dengan 22 Juta Penumpang
- Jumat, 19 Desember 2025
Wakil Presiden Gibran Pastikan Distribusi BBM di Aceh Aman dan Tersalurkan Lancar
- Jumat, 19 Desember 2025
BPS Ungkap Pertumbuhan Penduduk IKN Mencapai 147 Ribu Jiwa Aktif Secara Signifikan
- Jumat, 19 Desember 2025












