Istana Jelaskan Fokus Regulasi Game Online untuk Keamanan Digital
- Jumat, 14 November 2025
JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa rencana pengaturan gim daring di Indonesia kerap disalahpahami.
Pemerintah tidak berniat melarang aktivitas game online, melainkan menyusun regulasi yang lebih komprehensif. Menurutnya, wacana ini bertujuan menciptakan lingkungan bermain yang lebih aman dan terkontrol bagi masyarakat.
Prasetyo menjelaskan bahwa pembatasan yang dimaksud bersifat pengaturan, bukan larangan total. "Ada pembicaraan dengan pihak terkait, tetapi mohon jangan disalahartikan. Pembatasan ini lebih kepada pengaturan aktivitas gim online," ujarnya. Pernyataan ini disampaikan seusai rapat dengan Komisi III DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Baca JugaSolidaritas Tanpa Batas, Relawan Mandiri dan BUMN Peduli Bantu Tanggap Bencana Sumatera
Tidak Hanya Game Online, Faktor Lain Perlu Dikaji
Mensesneg menegaskan bahwa insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta tidak bisa sepenuhnya disalahkan pada game online. Banyak faktor lain yang harus diperhatikan dalam mencegah kejadian serupa. Ia menekankan pentingnya kajian lebih mendalam agar semua aspek yang berdampak negatif bisa diantisipasi.
"Hal-hal yang berpotensi memberikan dampak kurang baik harus ditelaah ulang. Ini bukan hanya masalah game online," jelas Prasetyo. Pendekatan menyeluruh ini diharapkan dapat memperkuat upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan digital yang aman.
Perundungan Jadi Sorotan Utama Pencegahan
Selain pengaturan gim online, pemerintah juga menyoroti perundungan sebagai isu yang tak kalah penting. Kasus di SMAN 72 menjadi pengingat bahwa tindakan bullying dapat berkontribusi pada perilaku berisiko. Mensesneg meminta semua pihak untuk ikut berperan aktif dalam pencegahan perundungan.
"Kasus kemarin menunjukkan perundungan harus menjadi perhatian kita bersama. Lingkungan keluarga, sekolah, dan pergaulan harus bekerja sama mencegah hal-hal yang mengarah pada kekerasan," tegasnya. Pemerintah berharap peran aktif masyarakat menjadi bagian dari strategi pencegahan yang komprehensif.
Kolaborasi Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
Prasetyo menekankan pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Pendidikan nilai-nilai sosial, pengawasan aktivitas digital, serta pendampingan bagi remaja dianggap kunci untuk mencegah kekerasan dan perilaku negatif.
"Semua elemen masyarakat harus berperan, mulai dari lingkungan keluarga, tempat tinggal, sekolah, hingga pergaulan. Upaya bersama ini akan mencegah perundungan dan kekerasan di masyarakat," ujarnya menutup klarifikasi.
Pendekatan menyeluruh ini diharapkan mampu mengatur ekosistem game online tanpa menimbulkan persepsi negatif atau pembatasan yang salah arah.
Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Solidaritas Tanpa Batas, Relawan Mandiri dan BUMN Peduli Bantu Tanggap Bencana Sumatera
- Selasa, 23 Desember 2025
Berita Lainnya
Erick Thohir Apresiasi Atlet Indonesia Usai Raih 80 Emas di SEA Games 2025
- Jumat, 19 Desember 2025
Cak Imin Tegaskan Perlindungan PMI Menjadi Prioritas Utama Diplomasi Indonesia
- Jumat, 19 Desember 2025
Bandara Ngurah Rai Catat Rekor Penerbangan dengan 22 Juta Penumpang
- Jumat, 19 Desember 2025
Wakil Presiden Gibran Pastikan Distribusi BBM di Aceh Aman dan Tersalurkan Lancar
- Jumat, 19 Desember 2025
BPS Ungkap Pertumbuhan Penduduk IKN Mencapai 147 Ribu Jiwa Aktif Secara Signifikan
- Jumat, 19 Desember 2025
Terpopuler
1.
Atlet Surfing Pangandaran Sukses Raih Medali Perak di Sea Games 2025
- 19 Desember 2025












