Langkah Penyelamatan Anak Tersedak Makanan yang Harus Diketahui

Langkah Penyelamatan Anak Tersedak Makanan yang Harus Diketahui

JAKARTA - Melihat anak tersedak makanan bisa menimbulkan kepanikan, namun orangtua harus tetap mengendalikan diri. 

Penting untuk menilai kondisi anak terlebih dahulu. Perhatikan apakah anak masih bisa batuk, menangis, atau berbicara. Jika ya, sebagian saluran napas masih terbuka dan anak masih memiliki kesempatan untuk mengeluarkan makanan sendiri.

Pada kondisi ini, jangan mencoba mengorek mulut dengan jari atau menepuk punggung sembarangan, karena bisa membuat makanan terdorong lebih dalam. Sebaliknya, dorong anak untuk batuk dengan kuat sambil tetap menenangkan mereka. 

Baca Juga

Manfaat Paparan Sinar Matahari untuk Menjaga Harapan Hidup Jangka Panjang

Namun, jika anak tidak bisa berbicara, bibir mulai membiru, atau terlihat kesulitan bernapas, ini menjadi tanda darurat dan membutuhkan penanganan segera.

Teknik Tepukan Punggung yang Efektif

Jika makanan benar-benar menyumbat saluran napas, tepukan punggung menjadi langkah awal yang dapat dilakukan. Tekniknya berbeda sesuai usia anak.

Untuk bayi di bawah satu tahun, posisikan tengkurap di lengan dengan kepala lebih rendah dari tubuh. Tepuk punggung bayi di antara tulang belikat sebanyak lima kali dengan tekanan lembut. Teknik ini bertujuan untuk memanfaatkan gravitasi dan tekanan udara dari tepukan untuk membantu mendorong makanan keluar.

Sementara untuk anak yang lebih besar, posisikan mereka membungkuk ke depan. Berdiri di belakang anak, lalu tepuk punggung bagian tengah lima kali dengan menggunakan tumit tangan. 

Langkah ini dapat menciptakan tekanan yang mendorong makanan keluar dari saluran pernapasan. Jika makanan belum keluar, lanjutkan ke teknik berikutnya.

Heimlich Maneuver untuk Dorongan Perut

Jika tepukan punggung belum berhasil, Heimlich maneuver bisa menjadi langkah berikutnya, khususnya untuk anak di atas satu tahun. Teknik ini memberikan tekanan pada perut untuk mendorong udara dari paru-paru sehingga makanan terdorong keluar.

Caranya, berdiri di belakang anak dan lingkarkan tangan di sekitar perut, sedikit di atas pusar. Kepalkan satu tangan di tengah perut, genggam dengan tangan satunya, lalu dorong ke dalam dan ke atas secara cepat sebanyak lima kali. 

Penting untuk menyesuaikan kekuatan dorongan agar tidak menyebabkan cedera. Teknik ini tidak disarankan untuk bayi di bawah satu tahun karena risiko cedera lebih tinggi.

Setelah melakukan dorongan perut, selalu cek apakah makanan sudah keluar atau masih tersangkut. Jika masih, ulangi kombinasi tepukan punggung dan dorongan perut sesuai kebutuhan hingga anak dapat bernapas normal.

Pemeriksaan Lanjutan dan Pencegahan

Begitu makanan berhasil dikeluarkan dan anak bernapas normal, tetap disarankan membawa anak ke dokter. Tersedak dapat meninggalkan sisa makanan di saluran pernapasan atau menimbulkan luka di tenggorokan. Pemeriksaan medis memastikan tidak ada komplikasi yang tersisa.

Selain itu, pengalaman tersedak dapat menimbulkan trauma psikologis pada anak. Mereka mungkin menjadi takut untuk makan makanan tertentu. Orangtua perlu menenangkan anak dengan lembut, memberikan pengertian bahwa mereka sudah aman, dan membangun kepercayaan diri anak untuk makan dengan normal kembali.

Pencegahan juga penting untuk mengurangi risiko tersedak. Potong makanan dengan ukuran kecil, ajari anak mengunyah dengan baik, dan hindari bermain atau berbicara sambil makan. Jika tersedak terjadi berulang kali, konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mengevaluasi kemungkinan gangguan menelan.

Tersedak pada anak adalah situasi darurat yang memerlukan ketenangan, pengetahuan teknik yang tepat, dan kesiapan orangtua untuk bertindak cepat. 

Dengan mengikuti langkah-langkah aman mulai dari mengenali gejala, melakukan tepukan punggung, Heimlich maneuver, hingga pemeriksaan medis, risiko komplikasi bisa diminimalkan. Pendidikan orangtua mengenai pertolongan pertama sangat penting agar keselamatan anak tetap terjaga dalam setiap momen makan.