Hari Tani Nasional 2025 Jadi Momen Petani Sampaikan Aspirasi
JAKARTA - Hari Tani Nasional menjadi momen penting bagi petani di Maluku untuk menyuarakan kebutuhan dan aspirasi mereka.
Perayaan ini bukan hanya seremonial, tetapi menjadi pengingat bahwa peran petani adalah pilar utama ketahanan pangan nasional. Dengan ketergantungan masyarakat terhadap hasil pertanian, momen ini dimanfaatkan untuk mendorong perbaikan kebijakan yang berpihak pada petani.
Petani di Maluku berharap momentum ini dapat memperkuat perhatian pemerintah terhadap persoalan mendasar, mulai dari akses pupuk, bibit, hingga harga jual hasil pertanian. Ketahanan pangan yang kokoh tidak akan tercapai tanpa jaminan produktivitas yang berkesinambungan bagi petani kecil.
Baca JugaPasar Minyak Global Menguat, Investor Pantau Kesepakatan Kurdistan
Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mendukung petani menjadi salah satu sorotan utama. Tanpa dukungan menyeluruh, sektor pertanian akan kesulitan berkembang dan generasi muda enggan terjun ke dunia tani.
Akses Pupuk dan Bibit Jadi Keluhan Utama
Salah satu petani di Desa Tulehu, Ali Umarela, menyampaikan bahwa kesulitan akses pupuk dan bibit masih menjadi hambatan utama. Ia menekankan bahwa harga sarana produksi yang tinggi membuat petani kesulitan meningkatkan produktivitas. Dukungan pemerintah berupa subsidi atau distribusi pupuk yang merata menjadi kebutuhan mendesak.
Ali juga menyoroti perlunya kebijakan yang memastikan pupuk tidak hanya tersedia, tetapi juga mudah dijangkau oleh petani kecil di pelosok. Ia percaya jika distribusi pupuk lancar dan harga terjangkau, hasil panen akan lebih optimal dan pendapatan petani dapat meningkat.
Pemerintah didorong memperkuat sistem pendataan petani agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. Hal ini diharapkan mengurangi praktik penyelewengan dan menjamin keberlangsungan produksi pertanian secara merata di seluruh wilayah.
Teknologi Pertanian untuk Tarik Generasi Muda
Hasanudin, seorang petani muda asal Leihitu, menilai pentingnya adopsi teknologi pertanian modern. Menurutnya, jika teknologi pertanian terus dikembangkan, generasi muda akan lebih tertarik bergelut di sektor ini. Mekanisasi dan digitalisasi pertanian bisa membuat pekerjaan petani lebih efisien dan produktif.
Ia menekankan perlunya pelatihan dan pendampingan bagi petani muda agar mampu memanfaatkan teknologi. Dengan demikian, pertanian dapat menjadi bidang usaha yang menjanjikan secara ekonomi dan tidak dianggap sebagai pekerjaan tradisional yang kurang menarik.
Modernisasi sektor pertanian diharapkan membawa perubahan positif dalam cara bercocok tanam, pengelolaan lahan, hingga pemasaran hasil panen. Transformasi ini penting agar petani bisa bersaing dan mampu memenuhi kebutuhan pangan di tengah populasi yang terus bertambah.
Harapan Sinergi dan Kebijakan yang Berkelanjutan
Peringatan Hari Tani Nasional tahun ini diharapkan menjadi momentum mendorong sinergi antara petani, pemerintah, dan masyarakat. Kebijakan yang berpihak pada petani perlu diwujudkan melalui dukungan berkelanjutan, mulai dari infrastruktur, pembiayaan, hingga akses pasar.
Petani berharap program-program pemerintah benar-benar dirancang sesuai kebutuhan mereka di lapangan. Fokus pada peningkatan produktivitas, kemandirian pangan, dan kesejahteraan petani menjadi kunci mewujudkan sektor pertanian yang kuat.
Momentum ini juga menjadi pengingat bahwa kesejahteraan petani adalah fondasi bagi ketahanan pangan nasional. Dengan perhatian yang konsisten, sektor pertanian di Maluku dapat berkembang lebih maju dan menarik lebih banyak generasi muda untuk ikut serta.
Rekomendasi
