
JAKARTA - Survei terbaru menunjukkan kesiapan finansial masyarakat Indonesia masih rendah.
Hanya sekitar separuh responden yang merasa siap menghadapi kondisi darurat keuangan. Generasi muda, terutama Gen Z, menjadi kelompok yang paling rentan.
Tingkat kepercayaan diri finansial Gen Z hanya mencapai 49 persen. Banyak dari mereka masih fokus pada kebutuhan jangka pendek. Perencanaan pensiun dan proteksi jangka panjang belum menjadi prioritas utama.
Baca JugaIHSG Diproyeksi Menguat Didukung Saham Unggulan dan Sektor Industri
Meningkatnya rasa aman finansial hingga 57 persen tidak cukup untuk mengatasi kerentanan ini. Generasi produktif membutuhkan edukasi dan strategi perencanaan yang lebih matang.
Upaya Literasi dan Edukasi Keuangan
Untuk menjawab tantangan tersebut, agenda edukasi keuangan digelar. Forum diskusi interaktif seputar literasi finansial menjadi sarana bagi masyarakat. Topik yang dibahas mencakup perencanaan masa depan dan proteksi keluarga.
Melalui inisiatif ini, peserta diajak memahami langkah sederhana dalam pengelolaan keuangan. Tujuan utamanya adalah menumbuhkan kesadaran akan pentingnya perencanaan jangka panjang. Strategi ini diharapkan mendorong generasi muda lebih siap menghadapi krisis keuangan.
Albertus Wiroyo, Presiden Direktur Sun Life Indonesia, menekankan pentingnya pemahaman finansial sejak dini. Perusahaan mendorong masyarakat untuk memprioritaskan perencanaan pensiun dan perlindungan aset. Edukasi ini menjadi fondasi bagi kesiapan finansial keluarga.
Produk dan Layanan Perlindungan Finansial
Sun Life Indonesia memperkenalkan Sun Proteksi Heritage 100. Produk ini memberikan perlindungan jiwa hingga usia 100 tahun. Strategi ini sejalan dengan perluasan akses perlindungan finansial di tengah inflasi dan kebutuhan jangka panjang.
Digitalisasi layanan juga menjadi fokus perusahaan. Otomatisasi klaim, digital form, web portal, dan integrasi dengan aplikasi mobile mempermudah pengalaman nasabah. Inovasi ini diharapkan memperkuat akses masyarakat terhadap perlindungan finansial.
Komitmen utama perusahaan adalah menghadirkan solusi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, literasi finansial diharapkan meningkat sehingga keluarga Indonesia lebih siap menghadapi tantangan ekonomi. Solusi ini juga memperkuat strategi jangka panjang dalam pengelolaan keuangan.
Prospek dan Pertumbuhan Industri Asuransi
Industri asuransi diproyeksikan tetap tumbuh di tahun mendatang. Aset asuransi jiwa diperkirakan naik 3-4 persen, sementara asuransi umum dan reasuransi tumbuh 6-7 persen. Pertumbuhan ini sejalan dengan program-program anorganik dan kebijakan pemerintah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan pentingnya roadmap industri untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Program literasi dan perlindungan finansial diharapkan sejalan dengan strategi nasional. Generasi muda yang lebih siap akan memperkuat ketahanan ekonomi jangka panjang.
Strategi edukasi, digitalisasi layanan, dan produk perlindungan ini menciptakan fondasi yang kuat. Generasi Z dapat memulai perencanaan finansial lebih awal. Dengan kesadaran dan kesiapan yang tepat, tantangan finansial masa depan dapat dikelola lebih baik.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Pola Makanan Sehat Disertai Olahraga Membuat Jantung Lebih Prima
- Selasa, 23 September 2025
Berita Lainnya
OJK Hadirkan Aturan Baru Untuk Memperkuat Pembiayaan UMKM Nasional
- Selasa, 23 September 2025
Investasi Asing Signifikan Dorong Transformasi Ekonomi Nasional Indonesia
- Selasa, 23 September 2025
Terpopuler
1.
Resep Ayam Pop Padang Lezat, Cocok Untuk Keluarga di Rumah
- 23 September 2025
2.
Talenta Muda Basket U16 Asia Siap Bersaing Tunjukkan Kehebatan
- 23 September 2025
3.
Gen Z Harus Siap Menghadapi Tantangan Finansial Di Masa Depan
- 23 September 2025
4.
OJK Hadirkan Aturan Baru Untuk Memperkuat Pembiayaan UMKM Nasional
- 23 September 2025
5.
Bank Indonesia Permudah Penukaran Uang Rupiah Lama Secara Resmi
- 23 September 2025