Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Dorong Pembiayaan Kredit UMKM
- Senin, 22 September 2025

JAKARTA - Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen, menciptakan peluang bagi dunia usaha, khususnya UMKM, untuk mengakses kredit lebih mudah.
Kebijakan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Penurunan suku bunga harus direspons cepat oleh sektor perbankan.
Dengan inovasi dan langkah nyata, kredit bisa lebih inklusif dan tidak berbelit bagi pelaku usaha kecil menengah. Langkah ini menjadi momentum untuk memperkuat pondasi ekonomi nasional melalui UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian.
Baca JugaOJK Siapkan Regulasi Baru Tingkatkan Perlindungan Asuransi Kesehatan
Strategi Perbankan Mendukung UMKM
Perbankan diminta tidak hanya mengandalkan skema konvensional. Transformasi digital dan inovasi pembiayaan menjadi kunci agar modal kerja tersedia lebih cepat bagi usaha kecil.
Salah satu skema yang diusulkan adalah supply chain financing, memberikan pinjaman berbasis tagihan atau invoice dari industri besar kepada pemasok kecil. Hal ini mencegah tersendatnya arus kas dan mempercepat modal kerja.
Selain itu, kerjasama dengan fintech dapat memperluas jangkauan pembiayaan, termasuk skema kredit berbunga rendah untuk sektor yang berorientasi menciptakan lapangan kerja.
Sinergi Kebijakan Moneter, Fiskal, dan Perbankan
Efektivitas suku bunga rendah baru optimal jika didukung sinergi antara kebijakan moneter Bank Indonesia, kebijakan fiskal pemerintah, dan inovasi perbankan. Pendekatan terpadu ini memperbesar efek multiplikatif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Perbankan perlu berperan sebagai motor penggerak pembiayaan, mendukung konsumsi rumah tangga sekaligus mendorong investasi produktif. Sinergi ini juga membantu menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah ketidakpastian global.
Insentif khusus bagi sektor UMKM dan industri ekspor diharapkan makin meningkatkan efektivitas kebijakan suku bunga rendah. Kreativitas pembiayaan menjadi kunci agar modal kerja tersedia cepat dan tepat sasaran.
Dampak Jangka Panjang Bagi Perekonomian Nasional
Dengan akses kredit yang lebih mudah, UMKM dapat meningkatkan kapasitas produksi, memperkuat daya saing, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dampak positif ini akan terasa hingga tingkat nasional.
Transformasi digital dan inovasi pembiayaan memperkuat inklusivitas ekonomi, memberikan kesempatan bagi usaha kecil untuk berkembang dan bersaing. Hal ini juga mendorong investasi di sektor riil, bukan hanya konsumsi jangka pendek.
Penurunan suku bunga menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi jika seluruh pihak bergerak serentak. Perbankan, pemerintah, dan lembaga keuangan harus bersinergi agar peluang ini dimanfaatkan secara maksimal.
Kredit UMKM yang lebih mudah diakses tidak hanya menambah modal kerja, tetapi juga meningkatkan produktivitas, memperluas lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Pertumbuhan Infrastruktur Industri Tingkatkan Kepercayaan Investor Pasar Modal
- Senin, 22 September 2025
Penggunaan Kartu Debit Bank Jago Syariah Naik Signifikan di Arab Saudi
- Senin, 22 September 2025
Terpopuler
1.
Jadwal Livoli: Perebutan Juara Pul DD Petrokimia Hadapi TNI AU
- 22 September 2025
2.
Keberhasilan Tim Tinju Indonesia di Kejuaraan Internasional Malaysia
- 22 September 2025
3.
4.
OJK Siapkan Regulasi Baru Tingkatkan Perlindungan Asuransi Kesehatan
- 22 September 2025
5.
Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Dorong Pembiayaan Kredit UMKM
- 22 September 2025