Kamis, 11 September 2025

Bursa Saham Asia Pasifik Menguat Didukung Optimisme Investor Global

Bursa Saham Asia Pasifik Menguat Didukung Optimisme Investor Global
Bursa Saham Asia Pasifik Menguat Didukung Optimisme Investor Global

JAKARTA - Pergerakan bursa saham Asia Pasifik pada Kamis menampilkan dinamika yang bervariasi, seiring para investor merespons harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) dan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan. Aktivitas perdagangan ini mencerminkan interaksi kompleks antara sentimen global dan data ekonomi terbaru yang memengaruhi keputusan pelaku pasar.

Mengutip data awal perdagangan, indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,23%, sementara indeks Topix melemah 0,18%. Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,68% dan indeks Kosdaq yang berisi saham kapitalisasi kecil bertambah 0,2%. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,2%, menandakan optimisme investor regional meski kondisi pasar global tetap fluktuatif.

Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kong dibuka melemah, dengan kontrak berjangka berada di level 25.994, lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir di level 26.200,26. Hal ini menunjukkan adanya tekanan dari beberapa saham utama, meskipun sebagian besar pasar Asia mencoba menyesuaikan diri dengan tren positif di Wall Street.

Baca Juga

Aplikasi Belanja Online Terbaik Mempermudah Aktivitas Konsumen Digital

Harga saham berjangka AS sedikit berubah pada awal sesi perdagangan di Asia, karena pelaku pasar masih menunggu indikator inflasi konsumen utama pada Agustus yang akan dirilis pada Kamis pagi waktu setempat. Data ini dianggap penting dalam membentuk ekspektasi pelonggaran moneter oleh The Fed.

Rekor Wall Street dan Dampaknya

Pada Rabu malam, sebagian besar indeks acuan utama di Wall Street mencatat rekor penutupan tertinggi. Indeks S&P 500 naik 0,3% ke level 6.532,04, mencapai rekor penutupan baru, setelah sebelumnya menyentuh puncak intraday 6.555,97. Nasdaq Composite naik tipis 0,03% menjadi 21.886,06, sekaligus menorehkan rekor penutupan tertinggi.

Di sisi lain, Dow Jones Industrial Average turun 220,42 poin atau 0,48% ke level 45.490,92. Penurunan ini dipengaruhi oleh performa saham Apple yang melemah setelah pengumuman iPhone terbaru dinilai kurang impresif oleh investor. Pergerakan ini menunjukkan bahwa meski sentimen positif ada, beberapa saham teknologi besar masih rentan terhadap berita korporasi.

Tren Bursa Saham Asia Sebelumnya

Sebelumnya, pada perdagangan Rabu, 10 September 2025, bursa saham Asia Pasifik menguat mengikuti Wall Street. Optimisme terhadap potensi pemangkasan suku bunga The Fed dan perhatian pada data inflasi China mendorong kenaikan indeks regional. Indeks CSI 300 di China naik 0,21% ke posisi 4.445,36, sementara indeks Hang Seng bertambah 1,04% dan indeks Hang Seng teknologi menanjak 1,82%.

Data inflasi di China menunjukkan harga konsumen turun 0,4% secara tahunan pada Agustus, lebih rendah dari perkiraan penurunan 0,2%. Sementara itu, indeks harga produsen melemah 2,9% secara tahunan, membaik dari penurunan 3,6% pada Juli. Angka-angka ini semakin menegaskan perlunya perhatian investor terhadap dinamika ekonomi regional.

Kinerja Saham dan Perusahaan Terkemuka

Saham Alibaba Group di Hong Kong menguat 2,1%, mencapai level tertinggi hampir empat tahun. Lonjakan ini terjadi setelah perusahaan rintisan humanoid China X Square Robot mengumumkan pendanaan sebesar USD 100 juta yang dipimpin oleh Alibaba Cloud. Kinerja ini menunjukkan bagaimana sektor teknologi dan inovasi dapat memengaruhi sentimen pasar secara signifikan.

Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,87% ke posisi 43.837,67, sementara indeks Topix melesat 0,6% ke level 3.140,97. Di Korea Selatan, indeks Kospi mendaki 1,67% ke posisi 3.314,53 setelah mencatat rekor tertinggi. Indeks Kosdaq naik 0,53%, menunjukkan bahwa saham kapitalisasi kecil juga mendapat sentimen positif dari investor regional.

Di Australia, indeks ASX 200 menanjak 0,31% ke posisi 8.830,4. Indeks Nifty 50 India naik 0,56%, sementara indeks Sensex melonjak 0,54%. Indeks Straits Times Singapura melambung lebih dari 1% ke posisi 4.341,32, memperlihatkan bahwa optimisme investor di Asia Tenggara turut mendukung penguatan pasar regional.

Faktor yang Mempengaruhi Pasar

Sentimen global dan data ekonomi utama AS menjadi faktor kunci pergerakan pasar Asia. Selain itu, perkembangan teknologi, inovasi perusahaan, dan kebijakan moneter bank sentral juga berperan penting dalam menentukan arah bursa. Investor kini lebih selektif dalam memilih saham dan sektor, terutama yang terkait dengan teknologi, manufaktur, dan layanan keuangan.

Ketidakpastian geopolitik juga masih memengaruhi pasar. Meskipun sebagian besar indeks mencatat penguatan, beberapa saham dan sektor tetap mengalami tekanan karena risiko global. Hal ini menunjukkan pentingnya strategi diversifikasi bagi investor regional maupun global.

Secara keseluruhan, bursa saham Asia Pasifik menunjukkan kemampuan beradaptasi terhadap data ekonomi dan sentimen global. Investor terus menilai peluang dari pemangkasan suku bunga The Fed, data inflasi, serta kinerja perusahaan-perusahaan kunci di Asia dan Amerika. Dengan kombinasi faktor ini, pasar regional tetap menjadi barometer penting bagi investor internasional.

Alif Bais Khoiriyah

Alif Bais Khoiriyah

wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Emas Antam Naik Jadi Peluang Investasi Menarik Bagi Masyarakat

Harga Emas Antam Naik Jadi Peluang Investasi Menarik Bagi Masyarakat

Penerimaan Pajak Tertib, Strategi Dirjen Pajak Dorong Pemulihan Ekonomi

Penerimaan Pajak Tertib, Strategi Dirjen Pajak Dorong Pemulihan Ekonomi

Jumlah Pemegang Saham Bank Mandiri Meningkat Signifikan Menarik Investor

Jumlah Pemegang Saham Bank Mandiri Meningkat Signifikan Menarik Investor

Kesempatan Emas Rekrutmen PCPM Bank Indonesia 2025 Masih Terbuka

Kesempatan Emas Rekrutmen PCPM Bank Indonesia 2025 Masih Terbuka

Langkah Cerdas Anak Muda Bangun Disiplin Finansial Sejak Dini

Langkah Cerdas Anak Muda Bangun Disiplin Finansial Sejak Dini