Jumlah Investor Pasar Modal RI Melonjak Didukung Layanan Digital
- Rabu, 10 September 2025

JAKARTA - Pasar modal Indonesia terus mencatatkan perkembangan pesat dengan jumlah investor yang kini menembus lebih dari 18 juta orang. Angka tersebut menjadi capaian bersejarah karena melonjak signifikan dalam enam tahun terakhir. Peningkatan ini tidak terlepas dari pengaruh digitalisasi layanan sekuritas serta edukasi berbasis online yang semakin masif.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menegaskan bahwa tren teknologi digital dan edukasi daring menjadi motor utama dalam memperluas basis investor. Menurutnya, perkembangan ini telah membuka akses lebih luas bagi masyarakat untuk berinvestasi secara mudah, cepat, dan terjangkau.
“Dengan maraknya fasilitas layanan digital dan edukasi online yang ditawarkan oleh banyak sekuritas serta lembaga keuangan lainnya, jumlah investor pasar modal telah meningkat secara signifikan,” jelas Iman dalam pembukaan Public Expose Live 2025.
Baca JugaOVO Nabung Superbank Hadirkan Tabungan Digital Menguntungkan
Peran Public Expose dalam Edukasi dan Transparansi
Selain digitalisasi, faktor lain yang mendukung pertumbuhan jumlah investor adalah keberadaan acara Public Expose Live. Iman menyebut, kegiatan ini membuka peluang lebih besar bagi masyarakat untuk memperoleh informasi langsung dari perusahaan tercatat.
Menurutnya, transparansi yang ditawarkan melalui forum ini akan memudahkan investor mengambil keputusan yang lebih tepat, sekaligus menghindarkan dari informasi yang tidak terverifikasi. “Hal ini membantu investor dalam menentukan keputusan investasi yang tepat dan menghindari pengaruh rumor yang tidak terverifikasi,” tambah Iman.
Tahun ini, sebanyak 44 perusahaan tercatat ikut berpartisipasi dalam Public Expose Live 2025. Masing-masing perusahaan memaparkan kinerja sekaligus rencana bisnis yang mereka siapkan untuk masa depan. Kehadiran acara ini sekaligus memperkuat interaksi langsung antara investor dan emiten.
“Kegiatan ini dimanfaatkan sebagai wadah yang tepat bagi seluruh investor untuk berinteraksi secara langsung dengan perusahaan tercatat, sekaligus memperkuat basis investor di Indonesia,” ujar Iman.
Komitmen Regulator Perkuat Pasar Modal
Tak hanya BEI, dukungan juga datang dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menilai Public Expose Live bukan sekadar acara rutin. Deputi Komisioner OJK, Eddy Manindo Harahap, menekankan bahwa kegiatan ini menjadi simbol komitmen bersama untuk memperkuat pasar modal melalui keterbukaan informasi.
OJK mencatat, hingga akhir Agustus 2025, total penghimpunan dana melalui pasar modal telah mencapai Rp167,92 triliun. Jumlah itu bersumber dari 144 penawaran umum, termasuk 16 emiten baru yang resmi bergabung. Menurut Eddy, pencapaian ini menunjukkan ketahanan pasar modal Indonesia meski di tengah kondisi global yang penuh dinamika.
“Lebih dari sekedar memenuhi regulasi, kegiatan ini juga menjadi momentum bagi perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia,” ungkap Eddy.
Digitalisasi Jadi Penggerak Utama Perubahan
Perkembangan jumlah investor dalam beberapa tahun terakhir tidak lepas dari digitalisasi yang terus meluas di sektor jasa keuangan. Aplikasi perdagangan saham, kemudahan pembukaan rekening online, hingga akses edukasi investasi daring telah memberikan pengalaman baru yang lebih praktis bagi masyarakat.
Iman menilai langkah ini bukan hanya memperluas jangkauan investor dari kalangan muda, tetapi juga meningkatkan literasi keuangan secara menyeluruh. Generasi baru yang melek digital kini menjadi bagian penting dari ekosistem pasar modal Indonesia.
Ke depan, digitalisasi diperkirakan akan semakin mendominasi pola investasi, baik dalam hal transaksi maupun penyediaan informasi. Dengan begitu, potensi peningkatan jumlah investor masih sangat terbuka lebar.
Momentum Kepercayaan Publik yang Meningkat
Peningkatan jumlah investor hingga lebih dari 18 juta orang juga menjadi indikator meningkatnya kepercayaan publik terhadap pasar modal. Kehadiran Public Expose Live dan dukungan regulator telah membentuk ruang dialog yang transparan dan terbuka.
Investor kini memiliki akses lebih besar untuk memahami strategi bisnis perusahaan, memantau kinerja keuangan, hingga menilai prospek ke depan. Hal ini diharapkan menjadi dasar pengambilan keputusan investasi yang lebih matang dan rasional.
Bagi perusahaan, keterlibatan dalam acara semacam ini juga menjadi kesempatan emas untuk memperlihatkan keseriusan mereka dalam menjaga keterbukaan informasi. Transparansi yang terbangun akan mendorong stabilitas pasar sekaligus memperkuat ekosistem investasi di Indonesia.
Prospek Pasar Modal Indonesia ke Depan
Dengan jumlah investor yang terus bertambah, pasar modal Indonesia dipandang memiliki prospek cerah untuk jangka panjang. BEI bersama OJK menekankan pentingnya menjaga momentum ini melalui kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan masyarakat.
Selain itu, literasi dan inklusi keuangan yang lebih baik juga menjadi kunci agar pertumbuhan investor tidak hanya kuantitatif, tetapi juga berkualitas. Dengan pemahaman yang memadai, investor diharapkan mampu berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Pencapaian ini menjadi bukti bahwa pasar modal Indonesia semakin inklusif. Dengan dukungan teknologi digital dan keterbukaan informasi, jumlah investor diperkirakan akan terus bertambah seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Prestasi Veddriq Leonardo Buka Dukungan Lebih Besar Untuk Panjat Tebing
- Rabu, 10 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Menikmati 5 Makanan Khas Arab Saudi Paling Populer
- 10 September 2025
2.
Minuman Sehat dan Gaya Hidup Tepat Dorong Umur Panjang
- 10 September 2025
3.
Striker Andalan Arema FC Dalberto Kembali dengan Semangat Membara
- 10 September 2025
4.
Jadwal Pekan Keempat MPL ID S16 Dipenuhi Duel Sengit
- 10 September 2025
5.
Persib Bandung Siap Menggebrak Lini Depan Dengan Trio Penyerang
- 10 September 2025