Investasi Ekonomi Kreatif Indonesia Capai Triliunan Rupiah Semester I
- Selasa, 09 September 2025

JAKARTA - Indonesia tengah menyaksikan pertumbuhan pesat dalam sektor ekonomi kreatif, yang kini menjadi salah satu tulang punggung pembangunan ekonomi nasional. Berbagai inovasi dan kreativitas masyarakat dalam bidang seni, kerajinan, teknologi, desain, dan produk kreatif lainnya telah mendorong minat investasi yang terus meningkat, seiring meningkatnya permintaan domestik maupun peluang ekspor.
Di Desa Tegal Maja, Kabupaten Serang, Banten, pekerja lokal merajut tas unik dari limbah kertas menjadi contoh nyata bagaimana ekonomi kreatif tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif. Kegiatan kreatif semacam ini mampu membuka lapangan pekerjaan baru, memanfaatkan bahan yang sebelumnya tak bernilai, serta mendorong kesadaran masyarakat terhadap ekonomi sirkular dan keberlanjutan.
Menteri Ekonomi Kreatif (Manekraf) Teuku Riefky Harsya menekankan bahwa sektor ekonomi kreatif telah menunjukkan tren positif dalam hal investasi. Berdasarkan data resmi, pertumbuhan investasi pada semester I 2025 mencapai Rp90,1 triliun. Angka ini mencerminkan kepercayaan investor, baik domestik maupun asing, terhadap prospek ekonomi kreatif di Indonesia. “Investasi ini menjadi bukti nyata bahwa ekonomi kreatif semakin diakui sebagai sektor strategis untuk pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Teuku Riefky.
Baca JugaKUR Mandiri 2025 Dukung Pertumbuhan Usaha Mikro Kreatif Secara Optimal
Dalam perspektif jangka menengah, pemerintah menargetkan investasi sektor ekonomi kreatif dapat meningkat lebih tinggi lagi, diperkirakan mencapai Rp152,3 hingga Rp183,7 triliun pada 2029. Target ini mencerminkan optimisme bahwa dukungan regulasi, kemudahan investasi, serta pengembangan ekosistem kreatif di berbagai daerah akan terus mendorong ekspansi sektor ini.
Kontribusi Sektor Kreatif terhadap Perekonomian
Sektor ekonomi kreatif tidak hanya berfokus pada penciptaan produk dan inovasi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memperkuat daya saing Indonesia di pasar global. Produk-produk kreatif yang dihasilkan masyarakat, seperti kerajinan tangan, kuliner inovatif, film, musik, aplikasi digital, hingga fesyen, menjadi sumber devisa dan memperluas pasar ekspor.
Selain itu, sektor kreatif mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, termasuk di wilayah-wilayah yang sebelumnya kurang terjangkau oleh industri tradisional. Desa-desa kreatif kini menjadi pusat pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berbasis kreativitas lokal. Contohnya, pembuatan tas dari limbah kertas di Serang tidak hanya menyerap tenaga kerja lokal tetapi juga memperkenalkan produk Indonesia ke tingkat nasional dan internasional.
Faktor Pendorong Investasi Kreatif
Beberapa faktor mendorong pertumbuhan investasi di sektor ini, antara lain kemajuan teknologi digital, meningkatnya literasi kreatif masyarakat, dukungan pemerintah melalui regulasi dan insentif, serta meningkatnya minat pasar terhadap produk-produk inovatif. Digitalisasi memungkinkan pelaku ekonomi kreatif memasarkan produk secara online, mengakses modal, dan menjangkau konsumen lebih luas.
Selain itu, edukasi dan pelatihan bagi pelaku usaha kreatif membantu meningkatkan kualitas produk dan kemampuan manajemen bisnis. Pemerintah juga mendorong kolaborasi antara universitas, startup, dan pelaku industri kreatif untuk menciptakan inovasi yang siap bersaing di tingkat global.
Tantangan dan Strategi Pengembangan
Meski pertumbuhan investasi terlihat positif, sektor ekonomi kreatif juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah akses pendanaan bagi pelaku usaha skala kecil dan menengah yang masih terbatas. Selain itu, perlindungan hak kekayaan intelektual, standar kualitas produk, dan pemasaran yang efektif menjadi kunci keberhasilan agar produk kreatif dapat menembus pasar global.
Untuk itu, pemerintah terus mendorong kebijakan yang mempermudah pelaku kreatif mendapatkan pembiayaan, termasuk melalui skema kemitraan, modal ventura, dan program inkubasi bisnis. Program pelatihan, sertifikasi, serta promosi produk kreatif juga menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat daya saing.
Prospek dan Harapan ke Depan
Melihat potensi yang ada, prospek investasi di sektor ekonomi kreatif diprediksi akan terus tumbuh. Dengan target jangka menengah mencapai Rp152,3 hingga Rp183,7 triliun pada 2029, sektor ini diharapkan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi inklusif yang tidak hanya menguntungkan investor, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal.
Investasi di sektor ini juga diharapkan mendorong inovasi berkelanjutan, menciptakan ekosistem kreatif yang solid, dan meningkatkan kontribusi ekonomi nasional. Dukungan kolaboratif antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat menjadi faktor penting agar pertumbuhan ekonomi kreatif tidak hanya bersifat kuantitatif tetapi juga berkualitas.
Secara keseluruhan, pertumbuhan investasi di sektor ekonomi kreatif menunjukkan tren yang menjanjikan. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, pemanfaatan teknologi digital, serta kreativitas masyarakat, ekonomi kreatif akan terus berkembang sebagai sektor strategis yang mampu mendorong kemajuan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan, memberikan peluang usaha dan lapangan kerja baru, serta memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Hugo Ekitike Sambut Kedatangan Alexander Isak di Liverpool Dengan Antusias
- Selasa, 09 September 2025
Berita Lainnya
Harga Emas Antam Naik Signifikan, Investor Optimis Raih Keuntungan
- Selasa, 09 September 2025
IHSG Berpotensi Pulih, Investor Cermati Rekomendasi Saham Strategis
- Selasa, 09 September 2025
Terpopuler
1.
Realme Hadirkan Deretan HP Terjangkau dengan Spesifikasi Mumpuni
- 09 September 2025
2.
Vivo Y29 Hadir dengan Harga Menarik dan Fitur Lengkap
- 09 September 2025
3.
Fluktuasi Harga Sembako Jateng, Cabai Naik Sementara Beras Turun
- 09 September 2025
4.
Skrining BPJS Kesehatan Tingkatkan Deteksi Dini Penyakit Berbahaya
- 09 September 2025
5.
DAMRI Hadirkan Bus Perintis Dorong Mobilitas Kabupaten Seluma
- 09 September 2025