PT Green Power Group (LABA) Siap Akuisisi Tambang Nikel, Rencana Rights Issue Hingga Rp 900 Miliar

Kamis, 20 Maret 2025 | 14:41:41 WIB
PT Green Power Group (LABA) Siap Akuisisi Tambang Nikel, Rencana Rights Issue Hingga Rp 900 Miliar

Jakarta– PT Green Power Group Tbk (LABA) berencana melakukan perubahan strategis dalam ruang lingkup bisnisnya dengan bertransformasi menjadi perusahaan holding. Langkah ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan dalam waktu dekat.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, LABA berencana menerbitkan saham baru melalui mekanisme rights issue dengan jumlah maksimum 6 miliar saham. Nilai total dari aksi korporasi ini diperkirakan mencapai Rp 900 miliar.

Akuisisi Aset Tambang Nikel dan Gedung Perkantoran

Direktur LABA, An Shaohong, menjelaskan bahwa dalam rights issue ini, pemegang saham pengendali akan melakukan inbreng aset berupa tambang nikel serta gedung perkantoran milik PT Neopower Teknologi Indonesia (NTI). Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk menghimpun dana tunai guna memperkuat fundamental perusahaan.

“Dalam rights issue ini, pemegang saham pengendali akan memasukkan (inbreng) aset yang mencakup tambang nikel dan gedung perkantoran yang dimiliki PT Neopower Teknologi Indonesia (NTI) serta menghimpun dana tunai,” ungkap An Shaohong dalam keterbukaan informasi, Kamis 20 Maret 2025.

Ia menambahkan bahwa tujuan dari penerbitan saham ini adalah untuk meningkatkan profitabilitas, memperkuat nilai aset perusahaan, serta meningkatkan kapasitas operasional perseroan.

“Perseroan juga akan bekerja sama dengan beberapa profesi penunjang untuk mengkaji dan melaksanakan proses pembelian saham ini,” tambahnya.

Pelepasan Saham oleh Pengendali LABA

Di sisi lain, PT Nev Stored Energy selaku pemegang saham pengendali LABA diketahui telah melepas 165 juta saham pada 18 Maret 2025. Langkah ini membuat kepemilikannya di LABA berkurang signifikan dari sebelumnya 41,14% menjadi 26,19%.

“Harga penjualan untuk 165 juta saham pada tanggal 18 Maret 2025 adalah sebesar Rp 140 per lembar saham dengan total nilai transaksi Rp 23,1 miliar,” ungkap Sekretaris Perusahaan LABA, Ferry Cahyo.

Ia menjelaskan bahwa tujuan dari transaksi ini adalah untuk mendukung pengembangan PT Green Power Group Tbk beserta entitas anak. Dana yang diperoleh akan dialokasikan ke sejumlah proyek strategis, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), produksi baterai, injeksi aset, serta perdagangan produk energi baru terbarukan.

Namun, hingga saat ini, pihak LABA belum memberikan detail lebih lanjut mengenai transaksi tersebut, termasuk identitas pembeli saham yang telah dilepas oleh PT Nev Stored Energy.

Strategi Bisnis dan Prospek LABA ke Depan

Langkah LABA dalam mengakuisisi tambang nikel diyakini sebagai strategi untuk memperkuat bisnis di sektor energi dan industri pertambangan. Dengan semakin meningkatnya permintaan global terhadap nikel, terutama untuk kebutuhan baterai kendaraan listrik, LABA berpotensi mendapatkan keuntungan besar dalam jangka panjang.

Selain itu, ekspansi ke bisnis energi baru terbarukan juga sejalan dengan tren global dalam mendukung transisi energi hijau. Dengan dukungan infrastruktur yang lebih kuat dan diversifikasi bisnis, LABA diharapkan mampu meningkatkan daya saingnya di pasar domestik maupun internasional.

RUPS yang akan digelar dalam waktu dekat akan menjadi momen krusial bagi pemegang saham dalam menentukan arah masa depan perusahaan. Keputusan terkait rights issue dan akuisisi tambang nikel akan menjadi faktor penting dalam menentukan strategi ekspansi LABA ke depan.

Terkini