Kemenag Sebut 35 PTKIN Capai Akreditasi Unggul, Anggaran Capai 99,99 Persen
- Jumat, 19 Desember 2025
JAKARTA - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam mencatat capaian signifikan sepanjang tahun 2025.
Realisasi anggaran hampir seluruhnya terserap, yaitu 99,99 persen, menandakan efektivitas program penguatan mutu PTKIN. Perkembangan ini mencerminkan komitmen lembaga dalam menegakkan kualitas akademik dan transformasi pendidikan tinggi.
Peningkatan ini bukan hanya terlihat dari sisi administratif, tetapi juga dari prestasi kelembagaan. Sebanyak 35 PTKIN berhasil meraih Akreditasi Unggul, bertambah delapan lembaga dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan upaya berkelanjutan dalam penguatan kualitas pendidikan, riset, dan layanan akademik.
Baca Juga
Kegiatan transformasi kelembagaan turut menjadi fokus utama, termasuk alih bentuk sejumlah PTKIN dan penerbitan keputusan terkait pendirian serta perubahan status perguruan tinggi. Langkah ini memperkuat struktur dan tata kelola lembaga agar lebih responsif terhadap kebutuhan pendidikan tinggi modern.
PTKIN dan Pengakuan Internasional
Beberapa PTKIN berhasil menembus pengakuan global melalui QS Asia University Ranking.
Empat perguruan tinggi menempati peringkat berbeda, menunjukkan peningkatan daya saing di tingkat internasional. Selain itu, lebih dari seratus program studi telah memperoleh akreditasi internasional, menegaskan kualitas kurikulum dan kompetensi lulusan.
Prestasi ini memperkuat posisi PTKIN sebagai pusat pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu membangun karakter mahasiswa.
Lembaga berperan strategis dalam menumbuhkan moderasi beragama dan kepekaan sosial di kalangan generasi muda. Pengakuan global turut meningkatkan reputasi Indonesia di kancah pendidikan tinggi internasional.
Upaya internasionalisasi juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi dunia. Program joint degree, double degree, dan fast track menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman akademik lintas negara. Hal ini mendorong pengembangan kompetensi lulusan agar siap menghadapi persaingan global.
Penguatan Infrastruktur dan Green Campus
Diktis menyoroti pengelolaan dana pembangunan infrastruktur PTKIN melalui Surat Berharga Syariah Negara. Dana ini digunakan untuk mendukung ratusan proyek pembangunan dan revitalisasi sarana prasarana di berbagai daerah.
Pembangunan ini juga memperhatikan konsep green campus, sehingga mendukung pendidikan yang ramah lingkungan.
Investasi infrastruktur ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan kapasitas belajar mahasiswa, tetapi juga memodernisasi fasilitas penelitian dan laboratorium. Sarana yang lebih lengkap mendukung kualitas riset, inovasi, dan aktivitas akademik yang lebih efektif.
Dampak positifnya terlihat pada peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh.
Selain pembangunan fisik, pemanfaatan teknologi digital turut menjadi fokus. Sistem layanan digital mempermudah administrasi, pengawasan mutu, serta pelayanan akademik. Integrasi ini memperkuat efisiensi operasional dan mendukung transformasi PTKIN menuju lembaga modern berbasis teknologi.
Penguatan SDM dan Riset
Pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu pilar utama peningkatan kualitas PTKIN.
Ribuan dosen tersertifikasi dan sejumlah guru besar tersebar di berbagai perguruan tinggi, meningkatkan kompetensi akademik secara keseluruhan. Keberadaan tenaga pengajar berkualitas tinggi mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif.
Bidang riset juga mencatat capaian positif dengan ratusan jurnal terindeks, termasuk sejumlah jurnal di Scopus, serta puluhan paten yang dihasilkan PTKIN.
Hal ini menunjukkan fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Riset berkualitas turut memperkuat reputasi akademik PTKIN di tingkat nasional dan internasional.
Program magang dan pembelajaran praktis juga terus digalakkan, melibatkan ribuan mahasiswa dari berbagai PTKIN. Kegiatan ini meningkatkan kompetensi kerja lulusan sekaligus memperkuat employability. Pendekatan ini memastikan lulusan siap menghadapi tantangan dunia kerja dan mampu berkontribusi di masyarakat.
Program Prioritas dan Target 2026
Menyongsong 2026, Diktis menetapkan delapan program prioritas yang mencakup internasionalisasi PTKIN, peningkatan akreditasi unggul, dan penguatan employability lulusan.
Digitalisasi layanan, riset dan inovasi, vokasi, standardisasi sarana prasarana, serta penguatan PTKIS juga menjadi fokus utama. Strategi ini menegaskan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan mutu pendidikan tinggi keagamaan.
Anggaran yang disiapkan untuk program prioritas mencapai triliunan rupiah, dengan target penambahan PTKIN Unggul dan pengembangan program kolaborasi internasional.
Langkah ini diyakini akan mendorong pertumbuhan kualitas pendidikan dan reputasi lembaga secara berkelanjutan. Implementasi program prioritas menjadi langkah strategis dalam memperkuat daya saing mahasiswa dan institusi.
Dengan pencapaian akreditasi unggul dan pengembangan program strategis, PTKIN diharapkan mampu menjadi pusat pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berperan aktif dalam membentuk karakter dan moderasi beragama. Transformasi ini menandai era baru bagi pendidikan tinggi keagamaan Islam di Indonesia.
Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Cak Imin Tegaskan Perlindungan PMI Menjadi Prioritas Utama Diplomasi Indonesia
- Jumat, 19 Desember 2025
Bandara Ngurah Rai Catat Rekor Penerbangan dengan 22 Juta Penumpang
- Jumat, 19 Desember 2025
Wakil Presiden Gibran Pastikan Distribusi BBM di Aceh Aman dan Tersalurkan Lancar
- Jumat, 19 Desember 2025
BPS Ungkap Pertumbuhan Penduduk IKN Mencapai 147 Ribu Jiwa Aktif Secara Signifikan
- Jumat, 19 Desember 2025
Prabowo Kunjungi Posko Pengungsi Sumbar, Berikan Semangat dan Dukungan Langsung
- Jumat, 19 Desember 2025












