Proyek Kilang Tuban Maju, Rosneft Tetap Jadi Prioritas Strategis
- Kamis, 11 Desember 2025
JAKARTA - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengungkapkan terdapat tiga komponen penting yang menjadi fokus kajian sebelum final investment decision (FID) proyek Grass Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban bisa rampung.
Tiga komponen itu meliputi modal kerja atau capital expenditure (capex), analisis permintaan dan penawaran hasil produk kilang, serta pendanaan proyek yang kredibel.
Senior Director Oil, Gas, Petrochemical BPI Danantara, Wiko Migantoro, menjelaskan bahwa capex untuk proyek ini dipenuhi melalui hasil lelang. Sementara aspek suplai dan permintaan produk kilang harus dianalisis secara rinci, termasuk evaluasi efektivitas pengurangan konsumsi energi fosil dari produk akhir kilang.
Baca JugaIndustri Otomotif RI Terus Tumbuh, Jadi Motor Penggerak Ekonomi Nasional
“Progres untuk land clearing sudah dilakukan, FEED juga selesai. Tahap ke FID masih menunggu tiga komponen itu terpenuhi,” ungkap Wiko. Dengan penyelesaian ketiga faktor ini, FID diharapkan dapat mempercepat pembangunan Kilang Tuban yang selama ini mengalami penundaan.
Komitmen Rosneft Tetap Kuat
Meski proyek sempat tersendat bertahun-tahun, PJSC Rosneft Oil Company sebagai mitra strategis tetap berkomitmen untuk menyelesaikan FID. Wiko menegaskan meski ada investor lain yang tertarik, Indonesia akan tetap memprioritaskan Rosneft karena sudah ada perjanjian yang diteken.
“Masih dengan Rosneft itu. Perjanjian masih berjalan,” tegas Wiko. Hal ini memastikan bahwa megaproyek senilai sekitar US$20,7 miliar ini tetap berada pada jalur kemitraan yang jelas, dengan Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional memegang 55% saham, sementara 45% sisanya dikuasai Rosneft Singapura.
Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjaga komitmen strategis dalam proyek kilang modern sekaligus memperkuat kepercayaan investor asing terhadap stabilitas investasi di sektor energi.
Koordinasi ESDM dan Danantara
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Laode Sulaeman, menegaskan koordinasi terus dilakukan dengan BPI Danantara terkait perkembangan proyek Kilang Tuban. Koordinasi ini mencakup minat investasi dari sejumlah investor asing, termasuk dari China.
“Kami rutin membahas perkembangan sektor energi bersama Danantara, termasuk Kilang Tuban. Semua proses pengembangan infrastruktur akan dikonsultasikan terlebih dahulu,” jelas Laode. FID proyek tetap ditargetkan selesai pada kuartal IV-2025, menandai langkah penting bagi penyelesaian proyek ini.
Pendekatan koordinatif ini memastikan setiap keputusan strategis, termasuk perhitungan investasi dan penyesuaian desain teknis, dilakukan secara matang. Hal ini juga memperkuat sinergi antara pemerintah, badan pengelola investasi, dan perusahaan migas dalam menyelesaikan proyek infrastruktur energi nasional.
Target Penyelesaian dan Dampak Ekonomi
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa keputusan FID Rosneft di Kilang Tuban akan diputuskan pada pertengahan bulan ini. Diskusi antara Pertamina dan Rosneft Singapura terus berlangsung untuk menentukan langkah akhir dalam megaproyek ini.
Setelah FID rampung, pembangunan Kilang Tuban diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional, meningkatkan kapasitas pengolahan minyak domestik, dan mengurangi ketergantungan impor BBM.
Selain itu, proyek ini berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan menumbuhkan ekosistem industri petrokimia di wilayah Jawa Timur.
Dengan target rampungnya FID, Kilang Tuban akan menjadi salah satu proyek strategis nasional yang memberikan kontribusi signifikan bagi sektor energi, ekonomi, dan investasi Indonesia.
Penyelesaian proyek ini juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong kerjasama internasional sekaligus menjaga kepentingan nasional dalam proyek migas berskala besar.
Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Mentan Tegaskan Harga Pangan Tetap Stabil Menjelang Natal dan Tahun Baru
- Jumat, 19 Desember 2025
Penyesuaian Harga BBM Pertamina Resmi Diberlakukan Serentak di Seluruh Indonesia
- Jumat, 19 Desember 2025
Petani Sawit Sumbar Kembali Optimistis Setelah Harga TBS Mengalami Penguatan
- Jumat, 19 Desember 2025












