
JAKARTA - Harga minyak mengalami koreksi tipis pada perdagangan pagi ini. Pukul 07.28 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2025 berada di US$ 63,98 per barel, turun 0,11% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 64,05 per barel.
Pergerakan ini terjadi seiring para pedagang mempertimbangkan dampak pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Selain itu, peringatan berlanjutnya pelemahan pasar tenaga kerja AS turut memengaruhi sentimen pasar global.
Ekspektasi Suku Bunga dan Dampaknya
Baca JugaIndonesia Punya Cadangan Geothermal Terluas, Siap Jadi Energi Hijau
Sejumlah pedagang sebelumnya telah memperhitungkan penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin. Hal ini membuat sebagian pelaku pasar mengurangi strategi lindung nilai terhadap potensi penurunan harga yang lebih besar.
"Mengurangi lindung nilai merupakan respons terhadap ekspektasi pasar atas kebijakan suku bunga, yang memengaruhi harga minyak secara global," ungkap analis pasar energi. Strategi ini menjadi salah satu faktor penting dalam fluktuasi harga minyak beberapa hari terakhir.
Kelebihan Pasokan Menjadi Faktor Koreksi
Selain sentimen suku bunga, pasar minyak juga memperhitungkan risiko kelebihan pasokan menjelang akhir tahun. Ekspektasi ini menimbulkan tekanan ringan terhadap harga, sehingga koreksi tipis terjadi pada pagi ini.
Para pedagang memantau secara ketat laporan produksi dan stok minyak global. Dengan kondisi pasokan yang diperkirakan melampaui permintaan, harga minyak mengalami penyesuaian alami untuk menjaga keseimbangan pasar.
Sentimen Global dan Dampak Ekonomi
Koreksi harga minyak ini juga mencerminkan sentimen global yang lebih hati-hati. Pelemahan pasar tenaga kerja AS menjadi perhatian utama, karena berdampak pada permintaan energi di negara konsumen terbesar.
Harga minyak yang fluktuatif memberi sinyal kepada investor untuk tetap waspada. Meskipun pergerakan tipis, tren koreksi ini dapat memengaruhi keputusan bisnis, mulai dari impor energi hingga kontrak jangka panjang.
Prospek Harga Minyak ke Depan
Ke depan, pasar akan tetap memantau kebijakan The Fed dan kondisi pasokan global. Ekspektasi kelebihan pasokan hingga akhir tahun menjadi faktor yang terus diperhitungkan oleh pedagang.
Koreksi tipis ini menunjukkan adanya keseimbangan antara sentimen positif dari penurunan suku bunga dan tekanan dari prospek pasokan yang berlebih. Para analis menilai pasar minyak akan bergerak stabil dalam beberapa minggu mendatang, dengan volatilitas terbatas.
Strategi Pelaku Pasar
Untuk menghadapi kondisi ini, pedagang dan investor minyak cenderung melakukan penyesuaian portofolio. Lindung nilai dan strategi perdagangan jangka pendek menjadi langkah yang umum dilakukan.
"Kondisi pasar yang terpengaruh kebijakan moneter dan pasokan global memaksa pelaku pasar untuk lebih selektif dalam mengambil posisi," kata pengamat pasar energi. Langkah ini penting untuk mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi harga minyak.
Keseimbangan Pasar Tetap Penting
Secara keseluruhan, koreksi harga minyak pagi ini menjadi bagian dari dinamika pasar global. Pengaruh suku bunga dan ekspektasi kelebihan pasokan menjadi faktor utama pergerakan.
Para pelaku pasar dan investor perlu terus memantau perkembangan kebijakan dan stok energi global. Dengan langkah yang tepat, harga minyak dapat tetap stabil dan mendukung aktivitas ekonomi secara luas.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Chelsea Bidik Pemain Muda Barcelona Marc Bernal Sebagai Target Utama
- Kamis, 18 September 2025
Jadwal Lengkap Liga Indonesia Pekan Ke 6, Persaingan Ketat di BRI Super League
- Kamis, 18 September 2025
Timnas Basket Indonesia Bidik Medali Emas di SEA Games Thailand 2025
- Kamis, 18 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Jadwal Penyeberangan Kapal Eksekutif Bakauheni Merak Lengkap Terkini
- 18 September 2025
3.
Promo dan Gratis Ongkir Jadi Kunci Minat Belanja Online Masyarakat
- 18 September 2025
4.
Indonesia Jadi Magnet Investasi, Pacu Pertumbuhan Industri Nasional
- 18 September 2025
5.
OJK Pastikan Likuiditas Perbankan Tetap Kuat Dukung Kredit UMKM
- 18 September 2025