Kenaikan Harga Nikel Dorong Optimisme Industri Pertambangan Nasional
- Selasa, 16 September 2025

JAKARTA - Harga Patokan Mineral (HPM) untuk nikel kembali menunjukkan tren positif. Periode kedua September 2025, HPM nikel tercatat naik menjadi US$ 15.000,33 per dry metric ton (dmt), meningkat dari periode sebelumnya yang mencapai US$ 14.899,64 per dmt. Kenaikan ini menandai optimisme pasar terhadap komoditas nikel, seiring dengan permintaan global yang terus meningkat.
Kenaikan harga ini tidak hanya menjadi kabar baik bagi investor dan pelaku industri, tetapi juga mencerminkan prospek industri nikel yang semakin strategis. Nikel adalah bahan baku utama dalam produksi baterai kendaraan listrik dan stainless steel, dua sektor yang mengalami pertumbuhan pesat di pasar global.
Penyesuaian Harga Berdasarkan Kadar Nikel dan Moisture Content
Baca Juga
Selain HPM umum, harga nikel untuk kadar tertentu dan Moisture Content (MC) juga mengalami penyesuaian. Misalnya, nikel kadar 1,60% Ni dengan MC 35% ditetapkan pada US$ 28,56 per wet metric ton (wmt), sementara untuk MC 30% menjadi US$ 26,52 per wmt.
Rincian harga untuk kadar lainnya adalah sebagai berikut:
1,70% Ni | MC 35%: US$ 32,13/wmt | MC 30%: US$ 29,84/wmt
1,80% Ni | MC 35%: US$ 35,91/wmt | MC 30%: US$ 33,35/wmt
1,90% Ni | MC 35%: US$ 39,90/wmt | MC 30%: US$ 37,05/wmt
2,00% Ni | MC 35%: US$ 44,10/wmt | MC 30%: US$ 40,95/wmt
Penyesuaian ini mencerminkan transparansi dan fleksibilitas pasar, sekaligus memberikan acuan yang jelas bagi penambang dan smelter dalam melakukan transaksi.
Dampak Kenaikan Harga Terhadap Industri Nikel Nasional
Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey, menilai kenaikan HPM ini sebagai angin segar bagi industri pertambangan nikel dalam negeri. Menurutnya, kepastian harga memainkan peran penting dalam mendukung iklim investasi dan menjaga keberlanjutan sektor nikel nasional.
“Kenaikan harga ini menjadi sinyal positif bahwa industri nikel Indonesia semakin diakui di pasar global, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi domestik,” ujarnya.
Keadilan Harga dan Transparansi Transaksi
Penetapan HPM tidak hanya berfungsi sebagai indikator pasar, tetapi juga menjadi acuan utama dalam transaksi jual-beli bijih nikel antara penambang dan smelter. Dengan adanya patokan harga yang jelas, diharapkan tercipta keadilan harga dan tata kelola yang lebih transparan di sektor mineral.
Transaksi yang adil juga dapat meminimalisasi risiko perselisihan antara penambang dan pemroses, sekaligus menjaga hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.
Permintaan Industri Global Terhadap Nikel
Permintaan global terhadap nikel tetap kuat, terutama dari industri baterai kendaraan listrik yang terus meningkat. Peralihan energi dari bahan bakar fosil ke kendaraan listrik mendorong kebutuhan nikel sebagai bahan baku utama baterai. Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga HPM nikel.
Selain itu, sektor stainless steel juga memberikan kontribusi signifikan terhadap permintaan nikel. Produk stainless steel digunakan di berbagai sektor, mulai dari konstruksi hingga manufaktur peralatan rumah tangga, sehingga kebutuhan nikel tetap stabil dan bertumbuh.
Prospek Investasi dan Keberlanjutan Industri
Dengan harga HPM yang stabil dan tren kenaikan, industri nikel Indonesia memiliki prospek investasi yang menjanjikan. Kepastian harga memungkinkan penambang melakukan perencanaan produksi lebih baik, sekaligus mendorong pengembangan teknologi dan peningkatan efisiensi di sektor pertambangan.
Kondisi ini juga mendukung keberlanjutan industri nikel nasional, karena penambang dapat lebih fokus pada praktik pertambangan yang ramah lingkungan, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas pasar ekspor.
Kesiapan Industri Menghadapi Pasar Global
Dengan adanya HPM yang jelas, penambang nikel dapat menyesuaikan produksi sesuai permintaan pasar. Hal ini memungkinkan Indonesia untuk tetap kompetitif di pasar global, terutama menghadapi persaingan dari negara produsen nikel lainnya.
Kenaikan HPM juga menjadi sinyal positif bagi investor asing yang tertarik menanamkan modal di sektor pertambangan, meningkatkan arus investasi dan transfer teknologi ke dalam negeri.
Optimisme Industri Menuju Masa Depan
Secara keseluruhan, kenaikan HPM nikel pada periode kedua September 2025 memberikan dampak yang positif bagi seluruh ekosistem industri nikel. Dari penambang hingga smelter, para pelaku industri mendapatkan kepastian harga yang mendukung stabilitas usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan tren positif ini, industri nikel Indonesia semakin optimis menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang dari meningkatnya permintaan bahan baku untuk kendaraan listrik dan stainless steel. Kenaikan harga ini menegaskan posisi strategis nikel Indonesia di pasar dunia sekaligus meningkatkan daya saing industri nasional.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Bursa Saham IHSG Menguat Seiring Optimisme Pasar Global
- 16 September 2025
2.
Emas Antam Menguat Hari Ini Didukung Minat Investor Tinggi
- 16 September 2025
3.
Kenaikan Harga Nikel Dorong Optimisme Industri Pertambangan Nasional
- 16 September 2025
4.
PGN Perluas Jaringan Gas Bumi Demi Efisiensi Rumah Tangga
- 16 September 2025
5.
Rumah Murah Terjangkau Kelayan Timur Banjarmasin Mulai Rp176 Jutaan
- 16 September 2025