
JAKARTA - Kedatangan KRI Brawijaya 320 menjadi momen penting bagi TNI Angkatan Laut dan bangsa Indonesia. Kapal perang terbaru ini resmi bergabung dengan jajaran Koarmada II di Dermaga Madura, Ujung, Surabaya. Disambut langsung oleh Panglima Koarmada II, Laksda TNI I GP Alit Jaya beserta jajaran, kehadiran fregat modern tersebut memperlihatkan keseriusan pemerintah dalam memperkuat armada laut nasional. Sebelumnya, kapal ini sempat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, sebelum melanjutkan perjalanan menuju markas utamanya.
KRI Brawijaya 320 menjadi simbol nyata bahwa TNI AL terus berkomitmen menjaga kedaulatan laut Indonesia. Kehadirannya di Koarmada II tidak hanya menambah kekuatan tempur, tetapi juga memberi kepercayaan diri lebih besar bagi prajurit yang bertugas di garis depan.
Fregat Modern Buatan Italia
Baca JugaVan Dijk Ungkap Giroud Lawan Terberat Sepanjang Karier di Liverpool
Kapal perang ini merupakan hasil produksi galangan kapal Fincantieri di Italia. Dengan teknologi canggih dan desain terkini, KRI Brawijaya 320 diklaim sebagai fregat terbesar di Asia Tenggara. Kapal ini bukan sekadar armada baru, tetapi juga bagian dari implementasi kebijakan Perisai Trisula Nusantara yang menekankan pentingnya memperkuat postur pertahanan maritim Indonesia.
Panglima Koarmada II menegaskan, “KRI Brawijaya kini secara resmi masuk jajaran Koarmada II, masuk dalam satuan Kapal Eskorta Koarmada II. Nantinya, pada Januari tahun depan akan tiba KRI Prabu Siliwangi yang akan menjadi sister ship KRI Brawijaya-320.” Pernyataan tersebut menandakan rencana strategis TNI AL dalam memperkuat lini fregat tempur sekaligus memastikan kesinambungan penguatan armada laut di masa mendatang.
Spesifikasi dan Kemampuan Tempur
Fregat modern ini memiliki ukuran yang mengesankan dengan panjang 143 meter dan tinggi 41 meter. Kapal tersebut mampu diawaki oleh 160 prajurit, menjadikannya cukup besar untuk menampung personel sekaligus menjalankan berbagai misi tempur. Sebagai Multi Purpose Combat Ship, KRI Brawijaya juga dilengkapi dua geladak modular yang dapat menampung hingga sembilan kontainer standar ISO, memberi fleksibilitas tinggi dalam operasi militer maupun logistik.
Dari sisi persenjataan, kapal ini memiliki sistem canggih empat dimensi. Persenjataan utamanya meliputi rudal ASTER 15/30 dengan launcher VLS SYLVER A50, meriam Leonardo 127/64 LW, sovraponte 76/62, kanon 25 KBA, rudal Otomat Teseo MK2, hingga torpedo Eurotrop A244S Mod.3. Dengan perangkat tersebut, kapal ini mampu melakukan peperangan antiudara, antipermukaan, antikapal selam, hingga peperangan elektronika.
Kombinasi teknologi dan daya tempur menjadikan KRI Brawijaya setara dengan armada modern negara-negara maju. Hal ini sekaligus meningkatkan posisi strategis Indonesia dalam menjaga keamanan lautnya.
Perjalanan Panjang Menuju Indonesia
Sebelum tiba di Surabaya, KRI Brawijaya 320 menempuh perjalanan panjang dari Italia. Kapal ini singgah di enam negara dalam pelayaran internasionalnya sebelum resmi masuk perairan Nusantara. Perjalanan tersebut tidak hanya menjadi uji coba daya jelajah kapal, tetapi juga simbol kehadiran Indonesia di kancah global.
Setiap negara persinggahan memberikan kesempatan bagi kapal ini untuk memperkenalkan kemampuan armada baru Indonesia. Bagi para prajurit yang mengawaki kapal, pelayaran lintas negara juga menjadi pengalaman berharga yang memperkuat kesiapan operasional mereka.
Strategi Pertahanan Maritim Indonesia
Kehadiran KRI Brawijaya 320 bukanlah sekadar penambahan jumlah kapal, melainkan bagian dari strategi besar pembangunan pertahanan laut nasional. Pemerintah terus menegaskan pentingnya memperkuat armada laut sebagai garda terdepan menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.
Dengan panjang garis pantai mencapai lebih dari 80 ribu kilometer, laut Indonesia membutuhkan armada kuat yang mampu beroperasi di berbagai kondisi. Kapal modern seperti KRI Brawijaya memberikan jaminan bahwa TNI AL memiliki daya tangkal yang memadai terhadap berbagai ancaman, baik regional maupun global.
Tonggak Baru bagi TNI AL
Kehadiran fregat modern ini menjadi tonggak baru dalam sejarah TNI Angkatan Laut. Dengan kemampuan tempur penuh, kapal ini mampu menjalankan berbagai misi mulai dari patroli keamanan laut, pengawalan, hingga operasi tempur strategis.
Tidak hanya memperkuat sisi militer, kapal ini juga diharapkan mendukung misi kemanusiaan dan diplomasi pertahanan. Keberadaannya memberi pesan jelas bahwa Indonesia siap menjaga stabilitas kawasan serta melindungi kepentingan nasional di laut.
Harapan ke Depan
Kedatangan KRI Brawijaya 320 diharapkan menjadi awal dari penguatan berkelanjutan armada laut Indonesia. Rencana bergabungnya KRI Prabu Siliwangi sebagai kapal kembar semakin memperkokoh lini fregat modern TNI AL.
Bagi masyarakat Indonesia, kehadiran kapal perang ini menjadi kebanggaan tersendiri. Di tengah tantangan geopolitik dan dinamika keamanan kawasan, armada kuat seperti KRI Brawijaya memberi rasa aman sekaligus optimisme bahwa kedaulatan laut Nusantara akan selalu terjaga.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Harga Emas Antam Naik Jadi Peluang Investasi Menarik Bagi Masyarakat
- Kamis, 11 September 2025
Penerimaan Pajak Tertib, Strategi Dirjen Pajak Dorong Pemulihan Ekonomi
- Kamis, 11 September 2025
Jumlah Pemegang Saham Bank Mandiri Meningkat Signifikan Menarik Investor
- Kamis, 11 September 2025
Berita Lainnya
Proyek Tol Infrastruktur Jalan Tingkatkan Mobilitas Nasional dan Daerah
- Kamis, 11 September 2025
Terpopuler
1.
Matcha Jadi Tren Minuman Sehat, Tradisi Jepang Menyatu Gaya Hidup
- 11 September 2025
2.
Warisan dan Keunikan Makanan Khas Ternate dan Tidore yang Patut Dicoba
- 11 September 2025
3.
4.
Penyesuaian Harga BBM Pertamina September Hadir Lebih Terjangkau
- 11 September 2025
5.
PGAS Optimalkan Gas Bumi untuk Efisiensi Energi dan Transisi Positif
- 11 September 2025