Kolaborasi Indonesia Denmark Perkuat Energi Bersih dan PLTB Laut
JAKARTA - Upaya Indonesia dalam mendorong transisi energi bersih dan memperkuat ekonomi biru kembali menunjukkan langkah nyata melalui kerja sama internasional. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menjalin kolaborasi strategis dengan Pemerintah Denmark dalam pengembangan Marine Spatial Planning (MSP Global). Fokus dari program ini adalah mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan, khususnya dari sumber energi angin lepas pantai (offshore wind) atau yang lebih dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) lepas pantai. Potensi energi tersebut sangat melimpah di wilayah perairan Indonesia.
Kerja sama ini memperlihatkan bagaimana Indonesia tidak hanya mengandalkan potensi alam yang dimilikinya sebagai negara kepulauan terbesar, tetapi juga memperkuat penataan ruang laut dengan memanfaatkan teknologi digital serta pengalaman negara maju seperti Denmark.
Penguatan Penataan Ruang Laut Melalui MSP
Baca JugaInovasi SPKLU Tiang Listrik Dorong Perluasan Infrastruktur Kendaraan Listrik
Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut KKP, Effin Martiana, menegaskan pentingnya langkah inovatif dalam penataan ruang laut untuk mendukung pengembangan energi terbarukan.
“Kerja sama ini berkaitan dengan penataan ruang laut guna mendukung pemanfaatan energi terbarukan khususnya energi angin lepas pantai (offshore wind),” kata Effin dalam forum Knowledge Exchange Program Marine Spatial Planning Offshore Wind Development and Permitting di Kopenhagen, Denmark.
Menurut Effin, penataan ruang laut berbasis MSP Global akan menjadi instrumen penting dalam mengelola ruang laut Indonesia secara berkelanjutan. Tidak hanya itu, pendekatan ini juga akan mendukung strategi pemerintah dalam mempercepat transisi energi, menjaga ekologi, sekaligus membuka peluang ekonomi baru melalui pengembangan PLTB di perairan Indonesia.
Potensi dan Tantangan Indonesia
Indonesia memiliki keunggulan geografis sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan garis pantai yang panjang dan wilayah laut yang luas, potensi pengembangan energi baru terbarukan dari laut sangat besar, termasuk energi angin lepas pantai untuk PLTB. Namun, potensi ini juga menghadirkan tantangan, terutama terkait distribusi dan konektivitas energi di berbagai daerah.
Melalui kerja sama dengan Denmark, Indonesia berharap dapat mempelajari pengalaman negara tersebut yang telah lebih dulu sukses mengembangkan energi angin lepas pantai. Strategi Denmark dalam menata ruang laut, mengurangi dampak lingkungan, serta memastikan keberlanjutan menjadi referensi berharga bagi Indonesia dalam mewujudkan pembangunan energi bersih yang berkeadilan.
Dukungan KKP untuk Ekonomi Biru
KKP menegaskan dukungannya terhadap pemanfaatan energi baru terbarukan berbasis laut sebagai bagian dari percepatan pembangunan ekonomi biru nasional. Effin menyampaikan, penciptaan lapangan kerja di sektor energi terbarukan adalah salah satu langkah maju dari penerapan MSP di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan program prioritas ekonomi biru yang menitikberatkan pada keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan keberlanjutan ekologi.
Sebagai bentuk implementasi nyata, KKP telah menerbitkan dokumen Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) untuk studi rencana energi angin di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Dokumen tersebut menjadi dasar dalam rencana pengembangan energi angin lepas pantai dan PLTB di kedua provinsi tersebut.
KKPRL disusun dengan mengacu pada regulasi daerah, yakni Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2022–2042, serta Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 3 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2022–2041.
“Hal ini menjadi bukti nyata bahwa MSP di Indonesia dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi dan menjaga ekologi,” ujar Effin.
MSP sebagai Platform Digital
Knowledge Exchange Program MSP Offshore Wind Development and Permitting juga menjadi tindak lanjut kerja sama Indonesia–Denmark untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang penataan ruang laut. Selain KKP, kegiatan ini turut diikuti oleh Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT PLN (Persero), serta Kedutaan Besar Denmark di Jakarta.
Dari pihak Denmark, Head of Danish MSP Secretariat Henrik Skovmark menjelaskan bahwa Danish Maritime Authority membangun MSP digital sebagai platform koordinasi berbagai pemanfaatan wilayah laut. Platform ini mendukung pertumbuhan ekonomi biru yang berkelanjutan.
“Rencana tata ruang maritim Denmark mengacu pada Undang-Undang Perencanaan Tata Ruang Maritim yang menerapkan perencanaan tata ruang holistik seluruh wilayah laut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah laut, dan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan,” jelas Henrik.
Pengalaman Denmark dalam memanfaatkan teknologi digital untuk perencanaan tata ruang maritim menjadi contoh yang relevan bagi Indonesia. Dengan adopsi sistem serupa, Indonesia dapat memastikan penataan ruang laut berjalan lebih efisien, transparan, serta mengakomodasi kepentingan berbagai sektor, termasuk pengembangan PLTB di masa depan.
Dukungan Kebijakan Ekonomi Biru
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebelumnya menegaskan bahwa penataan ruang laut merupakan kunci dalam mencapai tujuan kebijakan ekonomi biru. Menurutnya, pengaturan pemanfaatan ruang laut secara efisien, adil, dan berkelanjutan akan menjadi fondasi bagi pembangunan sektor kelautan yang modern sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem.
Dengan adanya kerja sama bersama Denmark, Indonesia semakin memperkuat posisinya dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan sekaligus mengembangkan model tata ruang laut yang selaras dengan prinsip ekonomi biru.
Menuju Masa Depan Energi Bersih
Kolaborasi Indonesia–Denmark dalam pengembangan MSP Global membuka jalan bagi terciptanya infrastruktur energi terbarukan yang lebih terintegrasi. Dengan dukungan teknologi digital, perencanaan tata ruang laut dapat memastikan pengembangan energi angin lepas pantai berlangsung secara terukur, tidak merusak lingkungan, dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Selain meningkatkan kapasitas energi bersih, langkah ini juga berpotensi besar dalam menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat investasi, serta menumbuhkan sektor ekonomi biru di berbagai daerah. Pada akhirnya, kerja sama ini membawa Indonesia lebih dekat dengan visi transisi energi bersih yang berkelanjutan dan inklusif.
Pengembangan energi angin lepas pantai melalui pendekatan MSP Global menunjukkan bagaimana Indonesia terus berinovasi dalam memanfaatkan potensi laut untuk tujuan berkelanjutan. Kerja sama dengan Denmark menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memperkuat infrastruktur energi baru terbarukan sekaligus menjaga keseimbangan ekologi laut.
Dengan strategi penataan ruang laut yang tepat, pemanfaatan teknologi digital, serta dukungan kebijakan ekonomi biru, Indonesia semakin siap mewujudkan masa depan energi bersih. Kolaborasi ini bukan hanya menghadirkan peluang energi baru, tetapi juga membuka jalan menuju kesejahteraan masyarakat sekaligus perlindungan lingkungan laut yang lebih baik melalui pengembangan PLTB yang berkelanjutan.
Rekomendasi
