Garuda Muda Dapat Apresiasi Erick Thohir Meski Tersingkir dari AFC U23
- Rabu, 10 September 2025

JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan tanggapan terkait hasil mengecewakan Timnas Indonesia U-23 yang gagal lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2026. Meski demikian, Erick menegaskan bahwa perjuangan para pemain Garuda Muda tetap patut diapresiasi karena kerja keras mereka sepanjang babak kualifikasi.
Dalam pernyataannya kepada awak media di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Erick Thohir menekankan bahwa tim sudah berjuang maksimal, meski hasil akhirnya belum sesuai harapan. Ia mengakui bahwa tim menghadapi lawan yang sangat tangguh, terutama Korea Selatan U-23.
"Ya, tim sudah kerja keras," ujar Erick Thohir singkat, menunjukkan apresiasi terhadap dedikasi para pemain dan pelatih dalam menghadapi setiap pertandingan.
Baca JugaBMKG Ingatkan Warga Jabodetabek Waspada Hujan Dua Hari Mendatang
Strategi Pelatih Timnas Indonesia U-23
Erick Thohir menyoroti usaha pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, yang beberapa kali melakukan perubahan strategi untuk membongkar pertahanan Korea Selatan U-23. Hal ini menunjukkan bahwa tim tidak bermain pasif, melainkan mencoba berbagai pendekatan demi membuka peluang mencetak gol.
Menurut Erick, pelatih telah mencoba beberapa formasi berbeda, mulai dari 4-3-3 hingga 3-5-2, bahkan mencoba formasi alternatif lainnya. Sayangnya, semua usaha tersebut belum membuahkan hasil karena Korea Selatan U-23 tampil solid dan disiplin dalam menahan serangan.
"Dan akhirnya tetap kalah 1-0 sama Korea, tim yang sangat bagus," jelas Erick. Ia menambahkan bahwa meski kalah, kualitas permainan lawan memang tinggi, sehingga kekalahan tersebut dapat dimaklumi.
Evaluasi Hasil Imbang Lawan Laos
Selain laga melawan Korea Selatan, Erick Thohir juga menyoroti pertandingan melawan Laos. Menurutnya, hasil imbang 0-0 tersebut menjadi satu-satunya momen di babak kualifikasi di mana konsistensi permainan Timnas Indonesia U-23 kurang maksimal.
"Kalau kita lihat ya hasilnya kemarin, mungkin waktu lawan Laos saja kita kurang konsisten," kata Erick, menunjukkan bahwa tim perlu memperbaiki fokus dan efektivitas permainan saat menghadapi lawan yang lebih ringan.
Meskipun demikian, secara keseluruhan, Erick menilai penampilan tim cukup baik dan menunjukkan potensi besar. Menurutnya, kerja keras dan semangat juang Garuda Muda harus tetap diapresiasi, terutama karena lawan-lawan yang dihadapi memiliki kualitas yang tinggi di level Asia.
Pembelajaran dari Kekalahan
Erick Thohir menekankan bahwa kekalahan dari Korea Selatan U-23 dan hasil imbang lawan Laos menjadi bahan evaluasi penting untuk pengembangan tim ke depan. Ia percaya bahwa pengalaman menghadapi tim-tim kuat akan meningkatkan kemampuan taktik, strategi, dan mental pemain.
"Kalah 1-0 sama Korea, ya, nggak bagus, tapi ya tim yang bagus Korea," ujar Erick. Pernyataan ini menegaskan bahwa kekalahan tersebut bukan karena kurangnya usaha atau motivasi, melainkan karena lawan memiliki kualitas yang lebih baik pada hari itu.
Pengalaman ini, menurut Erick, akan menjadi modal penting bagi pelatih dan pemain untuk persiapan jangka panjang, termasuk program pelatihan dan pemusatan latihan (training camp) yang lebih intensif. Ia menyoroti pentingnya pembangunan tim yang berkelanjutan agar performa tetap stabil dan bisa bersaing di level Asia.
Pujian untuk Tim Meski Belum Lolos
Ketua Umum PSSI menekankan bahwa penampilan Timnas Indonesia U-23 patut diapresiasi. Erick menilai seluruh pemain telah menunjukkan profesionalisme, disiplin, dan semangat tinggi dalam setiap pertandingan.
Meski hasil akhirnya tidak sesuai target, Erick Thohir menilai tim telah menunjukkan kemajuan, terutama dari segi strategi permainan dan usaha mencetak peluang. Ia berharap pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi Garuda Muda untuk menghadapi turnamen-turnamen internasional berikutnya.
"Tim sudah kerja keras, tetap profesional, dan berjuang maksimal di setiap laga," tutur Erick. Pernyataan ini menjadi dorongan positif bagi seluruh pemain, manajemen, dan pelatih untuk terus meningkatkan kualitas tim.
Fokus ke Masa Depan
Erick Thohir menekankan bahwa kegagalan lolos ke Piala Asia U-23 2026 bukan akhir dari perjalanan Timnas Indonesia U-23. Sebaliknya, ini menjadi momentum untuk evaluasi menyeluruh, baik dari sisi strategi, taktik, maupun persiapan mental para pemain.
Pelatih Gerald Vanenburg dan tim pelatih diharapkan dapat mengambil pelajaran dari kekalahan dan imbang tersebut untuk menyusun program latihan yang lebih efektif. Erick juga menekankan pentingnya pemusatan latihan jangka panjang agar pemain terbiasa menghadapi tekanan pertandingan internasional.
Secara keseluruhan, Erick Thohir memberikan pesan optimistis meski hasil kualifikasi mengecewakan. Menurutnya, kekalahan 1-0 dari Korea Selatan U-23 dan hasil imbang melawan Laos menjadi pengalaman berharga bagi Garuda Muda. Tim sudah bekerja keras, menunjukkan profesionalisme, dan memiliki potensi besar untuk berkembang di masa depan.
Dengan evaluasi yang tepat, program latihan yang berkelanjutan, serta semangat juang pemain, Erick percaya Timnas Indonesia U-23 dapat tampil lebih baik dan lebih konsisten di turnamen-turnamen berikutnya. Kekalahan ini bukanlah akhir, melainkan batu loncatan untuk membangun generasi pemain yang lebih matang dan siap menghadapi kompetisi tingkat Asia maupun dunia.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
POCO C85 Hadir Smartphone Terjangkau Fitur Lengkap
- 10 September 2025
2.
Redmi 15R 5G Hadir dengan Layar Luas dan Baterai Besar
- 10 September 2025
3.
Harga PS5 Terbaru Indonesia Tawarkan Edisi dan Paket Beragam
- 10 September 2025
4.
Polytron Luncurkan Luxia Pro Ultra 5 Laptop Tipis Premium
- 10 September 2025
5.
Tecno Megapad Pro Tablet AI Andal Produktivitas Belajar
- 10 September 2025