Dorong Anak Muda Indonesia Jadi Generasi Cerdas Finansial
JAKARTA - Di tengah gaya hidup serba cepat dan tren konsumtif, banyak anak muda di Medan menghadapi tantangan mengelola keuangan dengan tepat. Keinginan untuk liburan mendadak, membeli gadget terbaru, atau mengikuti tren terkini sering kali membuat penghasilan habis sebelum sempat disisihkan untuk masa depan. Menyadari fenomena ini, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) hadir untuk membantu generasi muda, khususnya para first jobber, membangun pondasi finansial yang lebih kuat.
Prudential Indonesia menghadirkan Muda Sukses Roadshow Goes to Medan di HKBP Nommensen, Medan, bekerja sama dengan Young On Top. Acara ini diikuti oleh 534 peserta, menghadirkan berbagai pembicara inspiratif, termasuk Nuranisa Putri Matahari, Head of Community Investment Prudential Indonesia, serta Fara Lubis, Content Creator, dalam sesi diskusi “Smart and Financially Ready”.
Nuranisa menekankan bahwa generasi Z saat ini tengah berada pada fase “adulting,” yang menuntut kemandirian finansial sekaligus kemampuan mengelola risiko. “Anak muda punya energi besar untuk berkarya. Tantangan utama saat ini bukan hanya bagaimana mendapatkan penghasilan, tapi bagaimana cara mengelolanya supaya bisa bertahan jangka panjang. Kuncinya ada pada disiplin keuangan: menyisihkan sebelum membelanjakan, membangun dana darurat sejak dini, mulai berasuransi saat masih sehat, dan tahu bedanya kebutuhan dengan keinginan,” jelasnya.
Baca JugaKUR Mikro BRI 2025: Solusi Modal Ringan untuk UMKM Naik Kelas
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2025 menunjukkan bahwa indeks literasi asuransi di Indonesia meningkat dari 36% menjadi 45%. Meski progres ini positif, angka tersebut masih menunjukkan ruang besar untuk meningkatkan kesadaran finansial, terutama di kalangan anak muda. Kebiasaan FOMO (fear of missing out), dorongan gaya hidup, dan kurangnya perencanaan membuat sebagian Gen Z cenderung menghabiskan penghasilan untuk konsumsi, sementara tabungan dan proteksi finansial sering kali diabaikan.
Untuk mengubah pola ini, Nuranisa membagikan tips praktis yang bisa langsung diterapkan. Salah satunya adalah mengalokasikan pendapatan dengan formula 10-20-30-40: 10% untuk kegiatan sosial atau donasi, 20% untuk dana darurat, asuransi, dan investasi, maksimal 30% untuk utang, dan 40% untuk kebutuhan bulanan. Selain itu, dia mendorong anak muda untuk memulai investasi dari jumlah kecil tapi konsisten, sekaligus memastikan perlindungan finansial melalui asuransi sejak usia muda. Kombinasi dana darurat dan asuransi dianggap penting satu memberi fleksibilitas, yang lain memberi jaminan, sehingga menghadapi risiko tak terduga menjadi lebih tenang.
Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, menegaskan pentingnya edukasi finansial sejak dini agar anak muda berani mengambil langkah kecil namun signifikan dalam mengelola keuangan mereka. “Prudential Indonesia konsisten mengedukasi generasi muda agar lebih percaya diri dalam mengelola keuangan, dan tangguh secara finansial. Melalui acara seperti Muda Sukses Roadshow, kami mendorong mereka untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan dan mempersiapkan masa depan yang lebih terencana. Dengan cara ini, anak-anak muda dapat lebih siap mewujudkan mimpi mereka tanpa mengorbankan stabilitas finansial,” ujarnya.
Selain menghadirkan sesi diskusi inspiratif, Prudential Indonesia juga membuka booth CUAP di lokasi acara. CUAP adalah program afiliasi yang mengajak peserta menjadi Cuapers konten kreator mikro yang membagikan edukasi keuangan di media sosial sambil memperoleh penghasilan tambahan. Program ini dirancang ringan dan fleksibel, sehingga cocok untuk mahasiswa, kreator muda, maupun pekerja kantoran. Dengan bergabung di CUAP, peserta dapat memperluas jejaring, mengasah kemampuan digital, serta memberi dampak positif bagi literasi keuangan masyarakat luas.
Melalui Muda Sukses Roadshow, Prudential Indonesia menunjukkan komitmen nyata dalam membangun generasi muda yang lebih siap dan tangguh secara finansial di berbagai daerah, termasuk Medan. Anak muda yang memiliki literasi keuangan yang baik mampu mengatur penghasilan dengan bijak, melindungi masa depan sejak awal, dan memanfaatkan peluang pendapatan di era digital, tanpa mengesampingkan perlindungan diri serta rencana jangka panjang.
Acara ini sekaligus menekankan bahwa membangun kemandirian finansial bukan hanya tentang menabung atau berinvestasi, tetapi juga mengelola pengeluaran secara cerdas, memahami risiko, dan mengambil langkah-langkah strategis untuk masa depan yang lebih stabil. Dengan pendidikan finansial yang tepat, anak muda dapat menghadapi tekanan gaya hidup modern, membuat keputusan finansial yang matang, dan tetap mampu menikmati hidup dengan bijak.
Pendekatan Prudential Indonesia yang menggabungkan edukasi, pengalaman langsung, dan program inovatif seperti CUAP diharapkan mampu menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara finansial, tetapi juga berani berinovasi dan kreatif memanfaatkan peluang di era digital. Hal ini menjadi fondasi penting untuk mencetak generasi yang tangguh, produktif, dan siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan.
Melalui berbagai langkah edukasi dan program inovatif, Prudential Indonesia membuktikan bahwa literasi finansial bagi generasi muda bukan sekadar teori, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan nyata, mulai dari pengelolaan penghasilan, investasi, hingga proteksi diri. Dengan pondasi ini, anak muda Indonesia diharapkan mampu mencapai kebebasan finansial, mengurangi risiko ketidakpastian, dan mempersiapkan masa depan yang lebih cerah.
Rekomendasi
