
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah menangguhkan sementara perdagangan saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) di tengah lonjakan harga saham yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Suspensi ini dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi investor dan pelaku pasar agar dapat menelaah informasi dan mengambil keputusan investasi secara lebih berhati-hati.
Menurut Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, penghentian sementara perdagangan KRAS di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dilakukan sebagai bentuk perlindungan investor dan upaya “cooling down” pasar yang tengah dinamis. Langkah ini diambil mengingat harga saham KRAS yang terus melonjak, mencapai peningkatan kumulatif yang cukup tinggi dalam periode singkat.
Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa harga saham KRAS meroket 13,88% ke Rp246 per lembar pada penutupan perdagangan Senin (30/6), dengan kenaikan 87,79% dalam satu bulan terakhir dan 132,08% sepanjang tahun 2025. Lonjakan harga ini tak lepas dari sejumlah dinamika strategis dan operasional yang tengah dijalankan perusahaan baja nasional tersebut.
Baca JugaKUR Mandiri 2025 Dukung Pertumbuhan Usaha Mikro Kreatif Secara Optimal
Di sisi lain, Krakatau Steel terus menggenjot ekspansi dan efisiensi untuk memperkuat posisinya di pasar domestik maupun regional. Sebagai bagian dari strategi pemulihan operasional, perseroan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Vietnam Steel Corporation untuk memasok baja hot rolled coil (HRC) sebanyak 120.000 ton selama setahun ke depan. Kerja sama ini diumumkan dalam acara Iron Steel Summit & Exhibition Indonesia (ISSEI) 2025, menandai optimalisasi produksi Pabrik Hot Strip Mill 1 milik perusahaan.
Direktur Utama Krakatau Steel, Muhamad Akbar Djohan, menyatakan bahwa kerja sama ini menunjukkan kesiapan KRAS dalam memanfaatkan peluang di tengah tekanan pasar baja di Vietnam. Negara tersebut dilaporkan mempertimbangkan penerapan tarif terhadap baja galvanis impor dari China dan Korea Selatan, yang membuat pasar domestik lebih terbuka bagi pemasok lain seperti Krakatau Steel.
Langkah ini juga sejalan dengan dorongan pemerintah Indonesia untuk memperkuat kerja sama industri baja ASEAN. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengimbau agar Krakatau Steel berperan aktif dalam penguatan industri baja regional dan memperluas jaringan kerja sama lintas negara. Hal ini mendapat dukungan melalui penandatanganan nota kesepahaman ASEAN Iron & Steel Council oleh enam negara anggota, termasuk Indonesia, Vietnam, dan negara ASEAN lainnya.
Suspensi saham KRAS oleh BEI memberikan kesempatan kepada investor untuk mencerna berbagai informasi tersebut secara lebih matang. Di tengah fluktuasi harga saham yang cepat, keterbukaan dan transparansi informasi menjadi kunci agar keputusan investasi berjalan dengan bijak dan berdasar data.
Dengan dinamika industri baja yang terus berkembang dan tantangan pasar global yang semakin kompleks, Krakatau Steel berupaya menavigasi peluang sekaligus mengantisipasi tekanan eksternal untuk menjaga kinerja dan nilai perusahaan. Suspensi perdagangan saham menjadi momen refleksi sekaligus penyeimbang agar pasar tetap stabil dan sehat.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Hugo Ekitike Sambut Kedatangan Alexander Isak di Liverpool Dengan Antusias
- Selasa, 09 September 2025
Berita Lainnya
Harga Emas Antam Naik Signifikan, Investor Optimis Raih Keuntungan
- Selasa, 09 September 2025
IHSG Berpotensi Pulih, Investor Cermati Rekomendasi Saham Strategis
- Selasa, 09 September 2025
Terpopuler
1.
Realme Hadirkan Deretan HP Terjangkau dengan Spesifikasi Mumpuni
- 09 September 2025
2.
Vivo Y29 Hadir dengan Harga Menarik dan Fitur Lengkap
- 09 September 2025
3.
Fluktuasi Harga Sembako Jateng, Cabai Naik Sementara Beras Turun
- 09 September 2025
4.
Skrining BPJS Kesehatan Tingkatkan Deteksi Dini Penyakit Berbahaya
- 09 September 2025
5.
DAMRI Hadirkan Bus Perintis Dorong Mobilitas Kabupaten Seluma
- 09 September 2025