JAKARTA - Tim Atletik Indonesia menjalani persiapan matang menuju SEA Games 2025 dengan membagi program latihan di tiga lokasi berbeda: Pangalengan, Jepang, dan Kenya.
Strategi ini bertujuan menyesuaikan kebutuhan spesifik setiap nomor, sekaligus memaksimalkan performa atlet di ajang internasional.
Manajer Timnas Atletik, Mustara Musa, menjelaskan bahwa pembagian lokasi latihan disusun sesuai karakteristik nomor. Mayoritas atlet tetap berada di Pangalengan, sedangkan sprinter, atlet teknik, dan tim estafet fokus latihan di Jepang. Dua pelari maraton ditempa di Kenya untuk meningkatkan daya tahan.
Pendekatan ini memastikan setiap atlet menerima program latihan optimal. Penyesuaian lokasi dan fokus latihan berbeda di tiap wilayah membuat persiapan lebih terarah dan sesuai target cabang masing-masing.
Latihan Maraton di Ketinggian Kenya
Dua andalan nomor marathon, Robi Syianturi (putra) dan Odekta Elvina Naibaho (putri), menjalani program latihan di Complete Sports Athletics Training Centre, Eldoret, Kenya. Berlatih di ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut, mereka ditempa untuk meningkatkan kapasitas aerobik dan kekuatan adaptif.
Pelatih Dwijanarto bersama terapis Wildan Wahyudin mendampingi kedua atlet secara intensif, memastikan setiap sesi latihan memberikan hasil optimal. Eldoret dikenal sebagai pusat pelatihan nomor jarak jauh yang menyiapkan atlet kelas dunia.
Program ini juga melatih ketahanan mental menghadapi kondisi ekstrem dan adaptasi dengan medan baru. Kesiapan fisik dan mental diharapkan memberi keunggulan saat berlaga di SEA Games, terutama dalam nomor marathon yang menuntut stamina prima.
Sprint, Estafet, dan Nomor Teknik di Jepang
Jepang menjadi basis latihan bagi sprinter dan atlet nomor teknik. Lalu Muhammad Zohri, Dina Aulia, serta tim estafet Bayu Kertanegara, Sudirman Hadi, Adith Rico, Wahyu Setiawan, dan Fatah Sidik Jaelani menjalani latihan intensif di Negeri Sakura.
Program latihan difokuskan pada peningkatan kecepatan, teknik start, ritme estafet, dan koordinasi tim. Pelatih Septiandi Eka Putra memimpin sesi latihan untuk memastikan kemampuan teknis setiap atlet terus meningkat.
Pendekatan ini diharapkan menghasilkan performa maksimal saat pertandingan SEA Games, terutama dalam nomor-nomor cepat yang menuntut sinkronisasi tinggi dan reaksi optimal.
Pusat Latihan Utama di Pangalengan
Pangalengan tetap menjadi pusat pemusatan utama bagi mayoritas atlet, terutama nomor yang membutuhkan penguatan fisik, adaptasi stamina, dan konsistensi latihan jangka panjang. Mustara Musa menegaskan pentingnya pemetaan lokasi latihan sesuai karakteristik nomor masing-masing atlet.
PASI menyiapkan total 30 atlet untuk bertanding pada 27 nomor dari 47 nomor yang dipertandingkan. Seluruh rangkaian latihan menjadi tahap pemusatan akhir sebelum keberangkatan ke Thailand.
Strategi latihan ini bertujuan memperbaiki capaian medali sebelumnya, sekaligus mempersiapkan atlet menghadapi kompetisi ketat. Kombinasi latihan di tiga lokasi berbeda memberikan keseimbangan antara penguatan fisik, teknik, dan mental.