JAKARTA - Janice Tjen membuat gebrakan besar dalam kariernya dengan menembus babak utama US Open 2025 dan menantang petenis top dunia, Emma Raducanu.
Petenis muda Indonesia ini berhasil melewati kualifikasi turnamen grand slam prestisius, sekaligus mencatatkan kemenangan penting atas Veronika Kudermetova di putaran pertama.
Kesuksesan ini menandai momen bersejarah bagi tenis putri Indonesia, sekaligus menjadi bukti bahwa persiapan matang dan keberanian menghadapi lawan tangguh mampu menghasilkan prestasi gemilang di level internasional.
Lompatan Besar dalam Karier
Janice Tjen sebelumnya lebih sering berkompetisi di ajang ITF (International Tennis Federation) dengan koleksi 13 gelar juara dan catatan 100 kemenangan dari 113 pertandingan.
Penampilan di US Open 2025 menjadi lompatan besar karena sebelumnya ia belum pernah tampil di turnamen WTA (Women's Tennis Association). “Itu kan pertama kali juga aku lompatannya cukup besar dari sebelumnya main ITF, sebelumnya juga belum pernah main di WTA,” ujar Janice Tjen mengisahkan pengalaman berharga itu.
Keberhasilan menembus babak utama menunjukkan kesiapan Janice untuk bersaing di level yang lebih tinggi. Langkah berani ini sekaligus membuka peluang baru, membangun kepercayaan diri, dan memperluas pengalaman bermain melawan petenis kelas dunia.
Setiap pertandingan menjadi kesempatan untuk mengasah strategi, konsentrasi, dan ketahanan fisik menghadapi tekanan di lapangan besar.
Kemenangan Bersejarah atas Kudermetova
Tidak hanya sekadar lolos babak utama, Janice Tjen membuat sensasi dengan menaklukkan Veronika Kudermetova, petenis peringkat 50 dunia, di putaran pertama. Kemenangan ini menempatkan Janice sebagai petenis putri Indonesia pertama yang menang di babak utama grand slam sejak Angelique Widjaja di Wimbledon 2003.
Keberhasilan itu memberi momentum besar bagi Janice, menunjukkan kemampuannya bersaing dengan pemain top dunia meski masih muda dan relatif minim pengalaman di turnamen WTA.
Strategi cermat, fokus tinggi, dan mental kuat menjadi faktor kunci dalam kemenangan ini. Hasil itu juga membangkitkan antusiasme penggemar tenis Indonesia dan memberi inspirasi bagi petenis muda lain yang ingin menembus level internasional.
Duel Menegangkan dengan Emma Raducanu
Di putaran kedua, Janice Tjen berhadapan dengan juara US Open 2021, Emma Raducanu. Pertandingan ini menjadi pengalaman berharga karena ia bermain di lapangan besar dengan sorak penonton yang banyak.
“Tiba-tiba main di US Open yang penontonnya juga banyak dan aku dapat kesempatan juga main salah stadium di US Open dan lawannya juga Emma Raducanu yang memang banyak fan-nya juga,” tutur Janice Tjen.
Walau sempat gugup, ia menikmati pengalaman itu. “Jadi ada sedikit nervous, tapi as the match goes enjoy juga untuk bermain di lapangan besar seperti itu,” ujarnya. Pertandingan berlangsung ketat, namun Janice harus mengakui keunggulan Raducanu dalam durasi satu jam.
Momen ini menjadi pelajaran penting dalam membangun mental dan strategi menghadapi petenis top dunia di masa depan.
Bekal Pengalaman untuk Prestasi Mendatang
Setelah US Open, pengalaman itu menjadi bekal berharga bagi Janice Tjen.
Petenis yang pernah menimba ilmu di Universitas Oregon dan Pepperdine itu terus mengembangkan kariernya dengan menorehkan prestasi lain, seperti menjadi runner-up WTA 250 Sao Paulo Open 2025, juara Jinan Open 2025, serta kampiun WTA 250 Chennai Open 2025.
Perjalanan karier Janice menegaskan bahwa keberanian mengambil tantangan besar dan konsistensi dalam berlatih mampu membuka peluang di panggung internasional.
Kesuksesan ini juga memperlihatkan regenerasi tenis putri Indonesia yang mulai menunjukkan kemampuan bersaing dengan pemain top dunia, sekaligus menumbuhkan optimisme untuk meraih prestasi lebih tinggi di turnamen mendatang.
Selain performa impresif Janice Tjen, dunia tenis juga disemarakkan oleh penampilan petenis muda lain yang berhasil mencetak kemenangan penting di ajang WTA dan ITF.
Talenta baru ini menambah dinamika kompetisi, memberikan kejutan, serta menunjukkan bahwa generasi muda terus berkembang dengan kemampuan teknis dan mental yang matang.
Kejutan-kejutan di turnamen internasional menegaskan bahwa persaingan di tenis dunia semakin ketat, namun juga memberi peluang bagi petenis muda Indonesia untuk menembus prestasi internasional dan mengukir sejarah di masa depan.