PT Timah Optimalkan Satgas Internal untuk Capai Produksi Maksimal

Rabu, 24 September 2025 | 10:58:22 WIB
PT Timah Optimalkan Satgas Internal untuk Capai Produksi Maksimal

JAKARTA - PT Timah Tbk (TINS) menetapkan target baru dengan meningkatkan produksi bijih timah hingga mencapai 30.000 ton Sn pada 2026.

Target ini lebih tinggi dibandingkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025 yang sebesar 21.500 ton Sn. Direktur Utama PT Timah, Restu Widiyantoro, menyampaikan bahwa tren produksi mulai membaik sejak Mei 2025 setelah mengalami penurunan pada Januari hingga April 2025.

Pemulihan ini menjadi dasar keyakinan manajemen untuk mencapai target yang telah ditentukan. “Kami sangat yakin posisi pencapaian ini, kami bisa capai 30.000 ton target untuk tahun ke depan sampai Desember 2026 itu mencapai 30.000 ton,” kata Restu dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI.

Produksi timah pada Mei 2025 tercatat 1.228 ton, meningkat menjadi 1.409 ton pada Juni, lalu 1.713 ton pada Juli. Meskipun angka tersebut belum mencapai target bulanan 1.800 ton, perbaikan terjadi secara konsisten. Pada Agustus, produksi sudah mencapai 1.877 ton, melampaui target bulanan perusahaan.

Pemulihan Produksi dan Tata Kelola

Restu menegaskan bahwa pencapaian positif ini tidak terlepas dari upaya perbaikan tata kelola dan sistem distribusi produksi. Dengan manajemen yang lebih terstruktur, pemulihan kinerja dapat terlihat jelas dalam empat bulan terakhir.

“Dengan menggunakan proses kebijakan ini didukung oleh satgas internal dan didukung oleh koperasi-koperasi dan kegiatan-kegiatan yang tadi sudah dijelaskan kami bertekad untuk mencapai target RKAP,” jelasnya.

Manajemen menargetkan agar hingga akhir 2025 seluruh target dalam RKAP dapat tercapai. Keyakinan ini diperkuat dengan masuknya Satgas Nanggala yang turut membantu menjaga operasional. Restu optimistis produksi bulanan bisa mencapai 6.500 ton Sn pada periode September hingga Desember.

“Bahkan dengan perkuatan Satgas Nanggala yang sekarang bergabung dengan kami, itu kami sangat optimis untuk bisa mencapai 6.500 ton Sn per bulan sehingga sampai 4 bulan terakhir September-Desember kami bisa mencapai target,” ujarnya.

Langkah Penertiban Tambang Ilegal

Untuk mendorong target tersebut, perusahaan mengambil langkah strategis melalui penguatan Satgas Internal. Fokus utama satgas ini adalah menertibkan praktik tambang ilegal yang selama ini bersaing langsung dengan penambangan legal.

“Satgas ini melakukan penyekatan atau pemagaran wilayah supaya tidak bisa dimasuki kegiatan-kegiatan timah ilegal. Selama ini di Bangka Belitung itu bersaing bebas atau head-to-head antara yang legal dengan yang ilegal,” ungkap Restu.

Ia mengakui bahwa perusahaan sering kalah bersaing dengan tambang ilegal karena beban pajak dan kewajiban reklamasi yang ditanggung penambang resmi. Untuk itu, PT Timah memilih strategi berbeda dalam menangani permasalahan ini.

Perusahaan menempuh tiga langkah besar, yaitu melakukan penyekatan wilayah, menertibkan tambang ilegal, serta melakukan pembinaan terhadap kolektor. Dalam penertiban tambang ilegal, pendekatan legalisasi ditempuh melalui pemberdayaan koperasi.

“Kami akan mengorganisir semua yang sebelumnya dinyatakan ilegal menjadi legal, melalui pemberdayaan koperasi. Alhamdulillah sekarang kami sudah mulai 30 koperasi—penambang, karyawan, dan nelayan—untuk memulai kegiatan ini,” tambahnya.

Harapan Pertumbuhan Jangka Panjang

Perusahaan menargetkan jumlah koperasi terus berkembang hingga 200–300 unit. Dengan begitu, masyarakat bisa menambang secara legal dan hasil produksinya dapat masuk ke PT Timah. Upaya ini diharapkan menciptakan ekosistem yang sehat antara perusahaan, penambang, dan pemerintah.

Sementara itu, kolektor yang bersedia bekerja sama akan dibina lebih lanjut. Sebaliknya, kolektor yang tetap beroperasi secara ilegal tidak lagi diberi ruang dalam wilayah izin usaha pertambangan (IUP). Langkah ini dianggap strategis untuk memperkuat legalitas sekaligus menambah volume produksi.

Dari sisi kinerja, PT Timah masih menargetkan 21.500 ton Sn pada 2025. Meskipun awal tahun sempat menemui kendala, tren positif sejak Mei memberikan optimisme. Pada Agustus, target bulanan sebesar 1.800 ton telah tercapai.

“Agustus ini kami mencatat 1.800 ton per bulan sesuai target bulanan. Dengan perkuatan Satgas Nanggala yang sekarang sudah bergabung, kami sangat optimis bisa mencapai 6.500 ton per bulan,” jelas Restu.

PT Timah meyakini bahwa kombinasi antara tata kelola, penertiban tambang ilegal, dan pemberdayaan koperasi akan memperkuat produksi jangka panjang. Dengan target ambisius 30.000 ton Sn pada 2026, perusahaan optimistis pertumbuhan yang berkelanjutan dapat terwujud.

Terkini