Bulog Rejang Lebong Tingkatkan Penyerapan Beras Petani Signifikan

Senin, 15 September 2025 | 12:20:01 WIB
Bulog Rejang Lebong Tingkatkan Penyerapan Beras Petani Signifikan

JAKARTA - Perum Bulog Cabang Rejang Lebong menunjukkan kinerja yang sangat positif dalam penyerapan beras petani di wilayahnya. Hingga kini, Bulog telah menyerap 811 ton beras atau 81,1 persen dari target 1.000 ton yang ditetapkan hingga akhir 2025. Pencapaian ini memberikan harapan bagi petani lokal sekaligus memastikan ketersediaan stok pangan nasional tetap stabil.

Dengan strategi penyerapan yang matang dan kerja sama berbagai pihak, Bulog optimistis dapat memenuhi target penyerapan secara penuh. Keberhasilan ini menjadi contoh nyata upaya pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

Progres Penyerapan Beras Petani

Hingga saat ini, Bulog Cabang Rejang Lebong telah menyerap 811 ton beras dari petani di wilayah kerjanya yang mencakup tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu. Kepala Bulog Cabang, A Musalim Yudha, menyatakan optimisme tinggi untuk mencapai target 1.000 ton.

“Sejauh ini kami telah menyerap 811 ton atau 81,1 persen dari target 1.000 ton. Kami yakin target tersebut akan tercapai sampai akhir tahun,” ujar Yudha.

Musim panen padi pada bulan November dan Desember menjadi momen penting bagi strategi penyerapan. Dengan meningkatnya volume panen, Bulog diprediksi akan dapat menambah jumlah beras yang diserap, sekaligus menjaga stabilitas harga dan pendapatan petani.

Strategi Penyerapan Bulog

Bulog memfokuskan penyerapan beras terutama di Kabupaten Lebong. Hal ini karena harga beras di Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang relatif tinggi dibandingkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), sehingga pembelian di wilayah tersebut kurang menarik.

Dari total penyerapan 811 ton, sekitar 200 ton berasal dari pembelian gabah kering panen langsung dari petani. Sisanya, hampir 70 persen, diperoleh melalui mitra Bulog yang berada di Kabupaten Lebong dalam bentuk beras siap jual. Strategi ganda ini memastikan Bulog memperoleh pasokan dari berbagai jalur, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga proses penyerapan berjalan optimal.

Kemitraan Dengan Penggilingan Padi

Bulog juga menggandeng penggilingan padi lokal sebagai mitra strategis. Gabah yang dibeli dari petani diolah menjadi beras berkualitas dan siap didistribusikan. Hasil olahan kemudian dikemas dalam karung 50 kilogram dan disimpan di gudang Bulog sebelum didistribusikan lebih lanjut.

Kemitraan ini tidak hanya mempermudah proses produksi dan distribusi, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi petani. Petani yang bekerjasama dengan Bulog mendapatkan kepastian harga dan kualitas layanan, sehingga kesejahteraan mereka lebih terjamin.

Penerapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP)

Proses pembelian beras maupun gabah selalu mengacu pada HPP yang telah ditetapkan pemerintah. Harga ini menjadi pedoman untuk memastikan petani memperoleh harga adil dan mencegah fluktuasi pasar yang merugikan.

HPP untuk gabah kering panen ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram. Sementara beras ditetapkan Rp12.000 per kilogram sampai di gudang Bulog. Kebijakan ini tidak hanya melindungi pendapatan petani, tetapi juga menjaga kestabilan harga pangan bagi masyarakat.

Dengan adanya HPP, Bulog dapat merencanakan penyerapan secara efektif tanpa menimbulkan ketidakpastian bagi petani maupun konsumen. Hal ini menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan Bulog menjaga ketahanan pangan.

Proyeksi Musim Panen Mendatang

Meski sebagian besar penyerapan saat ini berasal dari Kabupaten Lebong, Bulog optimistis target 1.000 ton akan tercapai sepenuhnya. Musim panen padi pada bulan November dan Desember menjadi momen strategis untuk menambah jumlah penyerapan.

Kecamatan-kecamatan tertentu di Kabupaten Lebong diprediksi menghasilkan panen yang melimpah. Dengan koordinasi yang baik antara Bulog, petani, dan mitra penggilingan, volume beras yang diserap dapat meningkat signifikan. Hal ini akan memastikan Bulog memenuhi mandatnya dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Dampak Positif bagi Petani dan Masyarakat

Keberhasilan penyerapan beras oleh Bulog memberikan dampak positif langsung bagi petani. Pendapatan petani lebih stabil karena harga jual gabah dan beras telah ditentukan sesuai HPP. Selain itu, masyarakat mendapat keuntungan dari ketersediaan beras yang cukup dan harga terjangkau.

Dengan strategi penyerapan yang efektif, Bulog tidak hanya memenuhi target kuantitas beras, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan bagi petani dan konsumen. Upaya ini menjadi bagian dari langkah berkelanjutan untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal dan nasional.

Perum Bulog Cabang Rejang Lebong kini berada di jalur tepat untuk mencapai target penyerapan 1.000 ton beras petani hingga akhir 2025. Dengan pencapaian 811 ton atau 81,1 persen, kerja sama dengan petani, mitra penggilingan, dan penerapan HPP menjadi kunci sukses strategi penyerapan ini.

Proyeksi panen mendatang di Kabupaten Lebong diharapkan dapat menutupi sisa target, memastikan stok beras tetap cukup dan harga pangan terjaga. Keberhasilan ini menunjukkan peran penting Bulog dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Terkini