Selasa, 09 September 2025

Dharma Polimetal (DRMA) Jajaki Kerja Sama dengan Produsen Mobil China untuk Pemasok Komponen Otomotif Lokal

Dharma Polimetal (DRMA) Jajaki Kerja Sama dengan Produsen Mobil China untuk Pemasok Komponen Otomotif Lokal

Jakarta – Emiten komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA), yang dimiliki oleh konglomerat TP Rachmat, semakin agresif menjalin kemitraan dengan produsen otomotif dari China. Geliat produsen kendaraan listrik (EV) China, seperti BYD, yang tengah menyasar pasar Indonesia, menjadi peluang besar bagi DRMA untuk mengembangkan bisnisnya sebagai pemasok komponen kendaraan.

Presiden Direktur DRMA, Irianto Santoso, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi intensif dengan sejumlah produsen kendaraan asal China untuk membahas penyediaan komponen otomotif yang memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). "Produsen kendaraan asal China sudah mengunjungi pabrik kami, dan kami pun telah datang ke markas besar mereka untuk diskusi baik secara teknis maupun nonteknis,” ujar Irianto dalam public expose terbaru.

Pemerintah Indonesia menargetkan tingkat TKDN pada kendaraan listrik mencapai 40% pada 2026 dan meningkat hingga 60% pada 2029. Bagi DRMA, hal ini menciptakan peluang bisnis besar. "Produsen asal China sangat bersemangat untuk masuk ke pasar Indonesia, dan kami siap menjadi mitra untuk menyediakan konten lokal agar mereka dapat memenuhi ketentuan TKDN," tambahnya.

Baca Juga

Jadwal Kapal Pelni Surabaya Kumai Permudah Perjalanan Penumpang

Direktur DRMA Yosaphat Simanjuntak menambahkan bahwa DRMA saat ini sudah memasok komponen untuk beberapa merek besar, seperti Hyundai, Kia, dan Toyota. Perusahaan ini juga sudah berdiskusi awal dengan BYD, yang sudah memiliki kehadiran kuat di pasar EV Indonesia dengan model seperti BYD Seal, Atto 3, Dolphin, dan M6. "Kerja sama ini harus dua arah. Produsen seperti BYD tentunya membutuhkan mitra lokal yang kuat untuk menyediakan berbagai komponen kecil hingga besar,” ujar Yosaphat.

DRMA juga tengah memperkuat lini produksinya di sektor kendaraan listrik dengan menghadirkan battery pack, stasiun pengisian daya, dan komponen EV lainnya yang juga akan memenuhi standar TKDN yang ditetapkan pemerintah.

Keberhasilan BYD yang sudah mengimpor kendaraan listrik dan menandatangani nota kesepahaman untuk membangun pabrik manufaktur berkapasitas 150.000 unit per tahun di Subang, Jawa Barat, dipandang DRMA sebagai peluang besar untuk membangun rantai pasokan lokal. Fasilitas ini dijadwalkan beroperasi pada 2026 dan menyerap investasi lebih dari US$1 miliar.

Dengan kolaborasi lokal yang kuat, DRMA optimis menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan otomotif untuk pasar kendaraan listrik yang terus berkembang di Indonesia dan mendukung ambisi negara sebagai pusat produksi mobil listrik di Asia Tenggara.

Tri Kismayanti

Tri Kismayanti

wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Lonjakan Penumpang KAI Daop 6 Yogyakarta Selama Libur Panjang

Lonjakan Penumpang KAI Daop 6 Yogyakarta Selama Libur Panjang

MIND ID Tegaskan Komitmen Tambang Berkelanjutan Standar Global

MIND ID Tegaskan Komitmen Tambang Berkelanjutan Standar Global

Konstruksi BUMN Menguat, Analis Soroti Prospek dan Peluang Investasi

Konstruksi BUMN Menguat, Analis Soroti Prospek dan Peluang Investasi

BPJS Kesehatan Terapkan Skrining Wajib untuk Peserta JKN KIS

BPJS Kesehatan Terapkan Skrining Wajib untuk Peserta JKN KIS

Danantara Catatkan Performa Gemilang Enam Bulan Pertama

Danantara Catatkan Performa Gemilang Enam Bulan Pertama