Polri Bergerak Cepat Identifikasi Korban Banjir di Sejumlah Daerah Sumatera
- Jumat, 05 Desember 2025
JAKARTA - Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Komjen Dedi Prasetyo, memerintahkan percepatan proses identifikasi korban banjir di Sumatera.
Perintah ini disampaikan saat meninjau langsung pelayanan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di RS Bhayangkara Padang. Dedi menekankan pentingnya ketepatan waktu, mengingat kondisi jenazah yang semakin memerlukan penanganan cepat agar keluarga korban dapat segera menerima kepastian.
Dalam kunjungannya, Dedi menyerahkan dokumen identifikasi jenazah dan surat kematian kepada keluarga. Ia menyampaikan belasungkawa dan dorongan agar keluarga tetap tabah menghadapi musibah. "Saya mewakili Bapak Kapolri menyampaikan turut berduka cita. Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap sabar dan tabah," ujarnya.
Baca Juga
Metode Identifikasi Cepat dan Akurat
Dedi menjelaskan bahwa metode identifikasi tercepat adalah melalui sidik jari. Jika sidik jari masih dapat diperiksa dengan Inafis, proses identifikasi dapat selesai dengan akurasi hingga 99 persen. Setelah data sidik jari diperoleh, hasil post-mortem akan dicocokkan dengan data antemortem dari keluarga untuk memperkuat akurasi.
Apabila kondisi jenazah tidak memungkinkan pengambilan sidik jari, tim DVI dapat menggunakan tes DNA. Sampel DNA korban akan dikirim ke laboratorium DVI Polri di Jakarta, dengan hasil yang dapat disampaikan dalam tiga hari.
Tim juga mengambil sampel DNA keluarga inti sebagai pembanding agar identifikasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Langkah Jemput Bola Percepatan Identifikasi
Selain penanganan di rumah sakit, tim DVI juga melakukan langkah jemput bola di lapangan. Tim kesehatan RS Bhayangkara Padang diterjunkan langsung ke wilayah terdampak banjir agar jenazah yang ditemukan dapat segera diidentifikasi.
Dengan sistem ini, proses identifikasi tidak menunggu lama di rumah sakit, sehingga korban bisa segera diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Dedi menegaskan tim dari Jakarta juga dikerahkan ke daerah terdampak, termasuk wilayah Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Semua pemangku kepentingan, mulai dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana, TNI, hingga pemerintah daerah, bekerja sama dalam mengevakuasi korban, baik yang selamat maupun yang meninggal dunia.
Data Korban dan Upaya Penanganan
Berdasarkan data BNPB, sebanyak 518 korban masih hilang akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Rinciannya, 170 korban hilang di Aceh, 127 di Sumatera Utara, dan 221 di Sumatera Barat. Sementara jumlah korban meninggal dunia mencapai 836 jiwa.
Percepatan identifikasi yang dilakukan tim DVI Polri menjadi langkah penting dalam memberikan kepastian kepada keluarga korban. Upaya ini memastikan bahwa jenazah dapat segera diserahkan dan dimakamkan dengan layak.
Kecepatan penanganan ini juga diharapkan dapat meringankan beban keluarga, sekaligus memudahkan koordinasi evakuasi korban yang masih berada di lokasi terdampak.
Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Cak Imin Tegaskan Perlindungan PMI Menjadi Prioritas Utama Diplomasi Indonesia
- Jumat, 19 Desember 2025
Bandara Ngurah Rai Catat Rekor Penerbangan dengan 22 Juta Penumpang
- Jumat, 19 Desember 2025
Wakil Presiden Gibran Pastikan Distribusi BBM di Aceh Aman dan Tersalurkan Lancar
- Jumat, 19 Desember 2025
BPS Ungkap Pertumbuhan Penduduk IKN Mencapai 147 Ribu Jiwa Aktif Secara Signifikan
- Jumat, 19 Desember 2025
Prabowo Kunjungi Posko Pengungsi Sumbar, Berikan Semangat dan Dukungan Langsung
- Jumat, 19 Desember 2025












