PLN Dorong Kapasitas Energi Surya Indonesia Lewat Tiga Proyek PLTS Berskala Internasional
- Rabu, 05 November 2025
JAKARTA - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menegaskan komitmennya dalam mengembangkan energi bersih melalui kerja sama strategis dengan Bank Pembangunan Asia (ADB).
Dalam proyek ini, PLN IP mendapatkan pembiayaan untuk membangun tiga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 300 megawatt (MW).
Terdiri dari dua PLTS darat dan satu PLTS terapung, proyek ini memanfaatkan potensi energi matahari yang tinggi di Indonesia untuk memperkuat kapasitas listrik nasional sekaligus mendukung transisi energi ramah lingkungan.
Baca JugaHarga TBS Riau Bergerak Fluktuatif, Petani Harus Mengatur Strategi Penjualan
Direktur Utama PLN IP, Bernadus Sudarmanta, menegaskan bahwa kerja sama ini melibatkan sejumlah mitra internasional, seperti Golden Concord Limited (GCL) dari China, Vena Energy dari Amerika Serikat, serta Masdar dan ACWA Power dari Arab Saudi.
Skema investasi yang diterapkan dalam proyek ini menempatkan PLN IP sebagai pemegang 51 persen kepemilikan, sedangkan 49 persen sisanya dimiliki oleh mitra asing. Struktur pembiayaan proyek mencakup 30 persen modal sendiri dan 70 persen dari pinjaman.
Investasi untuk setiap proyek diperkirakan mencapai antara 80 juta hingga 100 juta dolar AS. Bernadus menekankan bahwa skema kolaboratif ini tidak hanya memperkuat kapasitas pembangkit listrik, tetapi juga membawa manfaat ekonomi melalui transfer teknologi dan pengembangan sumber daya manusia di sektor energi terbarukan.
Proyek PLTS dan Peningkatan Kapasitas Nasional
Proyek tiga PLTS ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk meningkatkan pembangkit listrik berbasis energi bersih hingga 2034.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN mencatat bahwa sumber energi surya akan memiliki porsi signifikan, yakni 17,1 GW dari total kapasitas pembangkit energi bersih. Hal ini menunjukkan besarnya potensi energi matahari di Indonesia yang dapat dimanfaatkan secara optimal.
Selain energi surya, pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) lainnya mencakup tenaga air 11,7 GW, angin 7,2 GW, panas bumi 5,2 GW, bioenergi 0,9 GW, dan nuklir 0,5 GW.
Untuk mendukung ketersediaan listrik secara berkelanjutan, kapasitas sistem penyimpanan energi direncanakan sebesar 10,3 GW, mencakup PLTA pumped storage 4,3 GW dan baterai 6,0 GW. Sementara itu, pembangkit berbasis fosil masih dibangun sebesar 16,6 GW, terdiri dari gas 10,3 GW dan batubara 6,3 GW.
Dengan langkah ini, PLN tidak hanya menambah kapasitas listrik secara signifikan, tetapi juga memastikan bahwa pertumbuhan energi bersih dapat sejalan dengan kebutuhan nasional yang terus meningkat.
Keberadaan PLTS terapung di proyek ini juga menjadi inovasi penting, karena memanfaatkan lahan terbatas dan memperluas jangkauan pemanfaatan energi surya di wilayah perairan.
Dampak Ekonomi dan Lingkungan Positif
Selain mendukung transisi energi, proyek PLTS ini diharapkan memberikan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan.
Kehadiran mitra internasional membawa pengalaman, teknologi, dan praktik terbaik dalam pembangunan energi terbarukan. Hal ini memungkinkan PLN untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat ketahanan energi nasional.
Pengembangan PLTS juga mendorong penyerapan tenaga kerja lokal, baik dalam tahap konstruksi maupun operasional. Dengan begitu, proyek ini tidak hanya menjadi sumber listrik bersih, tetapi juga penggerak ekonomi lokal yang mampu memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi proyek.
Selain itu, proyek energi surya berperan menurunkan emisi karbon, sejalan dengan upaya nasional mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca.
Bernadus menekankan bahwa keberlanjutan proyek akan terus dipantau, dan teknologi terbaru akan diterapkan agar pemanfaatan energi surya tetap optimal. PLN juga berencana menambah kapasitas pembangkit lainnya di berbagai daerah, sesuai kebutuhan dan potensi sumber daya energi lokal.
Komitmen PLN Menuju Energi Bersih Nasional
Momentum kerja sama dengan ADB ini menjadi bukti nyata komitmen PLN dalam menghadirkan listrik yang bersih, andal, dan berkeadilan.
Dengan kapasitas tambahan 300 MW dari tiga proyek PLTS, PLN dapat memperkuat sistem kelistrikan nasional, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan menyiapkan infrastruktur listrik masa depan.
Proyek ini juga menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memastikan energi terbarukan dapat dimanfaatkan secara optimal. Dengan dukungan investasi, teknologi, dan kolaborasi internasional, PLN mempertegas perannya sebagai penggerak transisi energi yang berkelanjutan di Indonesia.
Langkah ini diharapkan mendorong percepatan pembangunan pembangkit listrik bersih dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat serta perekonomian nasional.
Dengan adanya inisiatif ini, PLN menunjukkan bahwa kolaborasi global dan pemanfaatan potensi energi surya dapat menciptakan sistem kelistrikan yang kuat, bersih, dan inklusif. Proyek PLTS ini sekaligus menegaskan bahwa Indonesia berada pada jalur yang tepat menuju kemandirian energi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Trailer Perdana Film The Odyssey Karya Christopher Nolan Resmi Dirilis ke Publik
- Rabu, 24 Desember 2025
Rotasi Pejabat Tinggi Strategis Dilakukan Panglima TNI untuk Penyegaran Organisasi
- Rabu, 24 Desember 2025
Insentif Non Fiskal yang Diperluas Akan Mendukung Pertumbuhan Mobil Listrik Nasional
- Rabu, 24 Desember 2025
Gibran Pastikan Pasokan dan Harga Bahan Pokok Aman untuk Masyarakat Menjelang Natal
- Rabu, 24 Desember 2025
Berita Lainnya
Kegigihan Petani Garam Rembang Menjadi Inspirasi Hidup Bagi Banyak Orang
- Rabu, 24 Desember 2025
Perhapi Tegaskan Hati-hati Dalam Mengatur Pangkas Produksi Nikel Tahun 2026
- Rabu, 24 Desember 2025
Update Terbaru Harga BBM Pertamina di Seluruh Indonesia Untuk semua Konsumen
- Rabu, 24 Desember 2025












