Jumat, 26 Desember 2025

Bapanas Perkuat Koordinasi dengan Bulog Demi Stok Beras Nasional Tetap Optimal

Bapanas Perkuat Koordinasi dengan Bulog Demi Stok Beras Nasional Tetap Optimal
Bapanas Perkuat Koordinasi dengan Bulog Demi Stok Beras Nasional Tetap Optimal

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan bahwa perputaran stok beras pemerintah maksimal enam bulan untuk menjaga kesegaran, kualitas, dan kelayakan beras yang diterima masyarakat di seluruh Indonesia. 

Langkah ini dianggap strategis agar setiap warga memperoleh beras dalam kondisi terbaik. Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy, menekankan bahwa kebijakan ini sejalan dengan arahan Komisi IV DPR RI agar Perum Bulog mempercepat sirkulasi stok di gudang.

Selain menjaga mutu, perputaran stok yang tepat waktu juga mendukung kelancaran distribusi beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bantuan pangan. Sinergi antara Bapanas, Bulog, dan berbagai kementerian dinilai semakin memperkuat tata kelola logistik pangan nasional.

Baca Juga

Harga TBS Riau Bergerak Fluktuatif, Petani Harus Mengatur Strategi Penjualan

Peran Komisi IV DPR RI dalam Kualitas Beras

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, menjadi salah satu pendorong penting dalam menjaga kualitas stok beras pemerintah. 

Ia menekankan agar beras yang tersimpan terlalu lama segera didistribusikan, sementara beras yang menurun kualitasnya bisa dicampur dengan beras lebih baik agar tetap layak konsumsi masyarakat.

Sarwo Edhy menyambut positif arahan tersebut. Ia menilai masukan Komisi IV sejalan dengan upaya Bapanas menjaga ketahanan pangan nasional. Koordinasi dengan Bulog terus diperkuat untuk memperluas saluran distribusi hingga kementerian, lembaga, koperasi, dan pemerintah daerah.

Program Penyaluran dan Distribusi Beras

Bapanas memastikan setiap kebijakan terkait cadangan beras pemerintah (CBP) berorientasi pada kualitas dan kebermanfaatan bagi masyarakat. Sarwo menekankan bahwa stok beras harus aman, cukup, berkualitas, dan berputar secara optimal.

Hingga akhir Oktober 2025, stok beras nasional yang dikelola Bulog mencapai 3,9 juta ton, hampir menyamai rekor tertinggi 4,2 juta ton pada Juni 2025. 

Untuk memperkuat kinerja distribusi, Bapanas mendorong Bulog meningkatkan penyaluran beras melalui program SPHP, bantuan pangan, dan dukungan untuk program makan bergizi gratis.

Manajemen Stok untuk Ketahanan Pangan

Manajemen stok yang dinamis menjadi fokus utama Bapanas. Sarwo Edhy menekankan perlunya strategi penyaluran beras yang mempertimbangkan masa simpan agar kualitas tetap terjaga.

Koordinasi dengan Bulog, kementerian, dan pemerintah daerah diharapkan mendukung stabilitas harga serta memperlancar sirkulasi stok. Selain itu, langkah ini mendukung kesiapan menyerap hasil panen petani tahun depan dan menjaga cadangan beras di level aman nasional.

Titiek Soeharto juga menekankan pentingnya mengatur stok agar beras yang lama disimpan segera disalurkan dan tetap layak dikonsumsi, sehingga program bantuan pangan tetap efektif dan tepat sasaran.

Alif Bais Khoiriyah

Alif Bais Khoiriyah

wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Rekomendasi Rumah Murah Terjangkau di Jonggol, Harga Mulai Rp150 Jutaan

Rekomendasi Rumah Murah Terjangkau di Jonggol, Harga Mulai Rp150 Jutaan

Kegigihan Petani Garam Rembang Menjadi Inspirasi Hidup Bagi Banyak Orang

Kegigihan Petani Garam Rembang Menjadi Inspirasi Hidup Bagi Banyak Orang

Perhapi Tegaskan Hati-hati Dalam Mengatur Pangkas Produksi Nikel Tahun 2026

Perhapi Tegaskan Hati-hati Dalam Mengatur Pangkas Produksi Nikel Tahun 2026

Update Terbaru Harga BBM Pertamina di Seluruh Indonesia Untuk semua Konsumen

Update Terbaru Harga BBM Pertamina di Seluruh Indonesia Untuk semua Konsumen

Operasi Pasar Gas LPG 3 Kg di Aceh Berhasil Dilaksanakan dengan Sukses

Operasi Pasar Gas LPG 3 Kg di Aceh Berhasil Dilaksanakan dengan Sukses