
JAKARTA - Kementerian ESDM menyiapkan konsep penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bagi operasional Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Konsep ini masih dibahas di internal kementerian agar tepat sasaran. Kebutuhan listrik hijau mencakup operasional alat koperasi dan kebutuhan tenant lainnya.
Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani Dewi, menjelaskan program ini merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini bertujuan mengakselerasi pertumbuhan PLTS nasional. Potensi energi baru terbarukan diharapkan tumbuh seiring dengan perkembangan perekonomian desa.
Baca JugaGOTO Peroleh Pinjaman Baru, Perkuat Ekspansi Digital Berkelanjutan
PLTS untuk Kopdes Merah Putih akan memanfaatkan teknologi solar panel skala desa. Setiap desa akan mendapatkan kapasitas antara 1 hingga 1,5 megawatt. Dengan demikian, listrik untuk operasional koperasi dapat terpenuhi secara mandiri dan ramah lingkungan.
Program ini menjadi simbol transisi energi hijau yang selaras dengan pembangunan ekonomi lokal. Pemerintah menekankan pentingnya sinergi antara energi baru terbarukan dan kegiatan produktif di desa. Tujuannya adalah menciptakan energi yang bersih sekaligus memberdayakan masyarakat.
Target Besar dan Perluasan Kapasitas PLTS
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut rencana pembangunan PLTS nasional mencapai 80 hingga 100 gigawatt. Pembangunan ini melibatkan proyek besar untuk mendukung Kopdes Merah Putih. Solar panel yang dipasang akan memperkuat ketersediaan listrik hijau secara merata di setiap desa.
Realisasi target PLTS tidak bisa hanya mengandalkan kapasitas industri dalam negeri. Produksi panel surya nasional saat ini masih terbatas sekitar 5 gigawatt per tahun. Oleh karena itu, pemerintah berencana menggandeng investor asing untuk mempercepat pembangunan PLTS skala besar.
Langkah ini juga bertujuan memperkuat bauran energi baru terbarukan. Pemerintah ingin mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang semakin menipis. Dengan PLTS, desa-desa dapat memanfaatkan listrik bersih untuk mendukung kegiatan ekonomi lokal.
Pembangunan PLTS skala besar diharapkan menjadi proyek strategis nasional. Kolaborasi dengan investor asing akan mempercepat penyelesaian proyek. Hasilnya, Kopdes Merah Putih dapat memperoleh listrik yang andal dan berkelanjutan.
Kolaborasi Investor dan BUMN
Untuk mempercepat implementasi PLTS, pemerintah akan bekerja sama dengan investor asing dan pengusaha nasional. BUMN, termasuk PLN, juga akan dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur energi surya. Kerja sama ini diharapkan memperkuat ekosistem energi baru terbarukan di Indonesia.
Investor asing akan membantu memenuhi kebutuhan panel surya yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Skema kolaborasi ini memungkinkan pembangunan PLTS berskala desa lebih cepat. Dengan dukungan BUMN, distribusi listrik hijau dapat lebih merata.
Program ini juga membuka peluang investasi di sektor energi terbarukan. Investor mendapatkan kepastian proyek jangka panjang dengan dukungan pemerintah. Desa-desa pun mendapatkan listrik andal untuk mendukung produktivitas koperasi dan masyarakat.
Kolaborasi ini menunjukkan kesiapan pemerintah dalam mempercepat transisi energi nasional. Sinergi antara swasta, BUMN, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan proyek PLTS. Dampaknya diharapkan meningkatkan kualitas hidup dan daya saing ekonomi lokal.
Dampak PLTS bagi Koperasi dan Desa
Penggunaan PLTS di Kopdes Merah Putih akan mengurangi ketergantungan listrik fosil. Listrik hijau dapat digunakan untuk berbagai kegiatan koperasi, termasuk pendingin dan operasional alat-alat produktif. Hal ini mendukung efisiensi biaya dan keberlanjutan energi.
Selain itu, PLTS akan mendorong Kopdes Merah Putih menjadi mandiri secara energi. Tenaga surya memungkinkan desa memproduksi listrik sendiri tanpa mengandalkan pasokan eksternal. Dengan kapasitas listrik yang cukup, kegiatan ekonomi desa dapat berjalan lebih lancar.
Program ini juga menjadi contoh penerapan energi bersih yang terintegrasi dengan pembangunan ekonomi lokal. Listrik yang dihasilkan dari PLTS mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah. Petani dan pelaku usaha koperasi dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan secara berkelanjutan.
Dengan rencana PLTS ini, pemerintah memperlihatkan komitmen terhadap transisi energi nasional. Kopdes Merah Putih menjadi pionir pemanfaatan energi baru terbarukan di tingkat desa. Inisiatif ini sekaligus menjadi model bagi desa lain dalam mengimplementasikan listrik hijau secara mandiri.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kembalinya Jon Jones Jadi Sorotan Menjelang Pertarungan UFC Gedung Putih
- Selasa, 23 September 2025
MIND ID Catat Kontribusi Signifikan Terhadap PDB Nasional 26,93persen
- Selasa, 23 September 2025
Pefindo Berikan Peringkat idAA, BSDE Perkuat Likuiditas dan Infrastruktur
- Selasa, 23 September 2025
Berita Lainnya
Penyeberangan Nias Terjaga, Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Makin Cepat
- Senin, 22 September 2025
Terpopuler
1.
Kementerian ESDM Dorong PLTS untuk Koperasi Merah Putih Mandiri
- 23 September 2025
2.
Subsidi Pemerintah Jadi Napas Utama Transportasi Publik Nasional
- 23 September 2025
3.
IHSG Diproyeksi Menguat Didukung Saham Unggulan dan Sektor Industri
- 23 September 2025
4.
Harga Emas Dunia Tembus Rekor Baru Ditopang Optimisme Investor
- 23 September 2025
5.
DAMRI Tawarkan Kemudahan Akses Tiket dan Promo Diskon Menarik
- 23 September 2025