Prabowo Subianto Segera Umumkan Tahap Lanjutan Reshuffle Kabinet
- Rabu, 17 September 2025

JAKARTA - Dinamika politik di Istana Negara kembali menarik perhatian publik. Setelah Presiden Prabowo Subianto merombak sebagian besar jajaran menteri pada awal September 2025, isu reshuffle kembali mencuat.
Pergantian menteri sebelumnya telah menghadirkan kejutan dengan lengsernya nama-nama besar seperti Sri Mulyani Indrawati, Budi Gunawan, Budi Arie Setiadi, Abdul Kadir Karding, dan Dito Ariotedjo. Posisi mereka kini diisi oleh figur baru seperti Purbaya Yudhi Sadewa dan Ferry Juliantono, serta pejabat baru di Kementerian Haji dan Umrah.
Namun, meskipun pelantikan berjalan khidmat, dua kursi strategis tetap dibiarkan kosong: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Kekosongan itu membuat publik bertanya-tanya apakah reshuffle yang dilakukan Presiden Prabowo baru saja dimulai dan masih akan berlanjut.
Baca JugaToyota bZ7 Tawarkan Desain Modern dan Fitur Mobil Listrik Pintar
Kursi Kosong Menko Polkam dan Menpora
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyebut untuk sementara Menko Polkam akan dijabat ad interim. Namun posisi itu dianggap terlalu vital untuk dibiarkan kosong terlalu lama. Sementara kursi Menpora yang ditinggalkan Dito Ariotedjo memunculkan spekulasi politik baru.
Nama Puteri Anetta Komarudin dari Golkar disebut-sebut sebagai kandidat kuat. Selain itu, ada tujuh nama lain yang masuk radar, mulai dari politisi muda, tokoh serikat buruh, hingga mantan rival politik Prabowo.
Isu dan Spekulasi yang Menguat
Sejak awal, rumor reshuffle terus berembus melalui pidato Presiden, pertemuan partai, hingga bisikan di koridor Istana. Publik semula menduga reshuffle tahap kedua akan diumumkan pada 12 September 2025.
Namun agenda itu batal karena Presiden Prabowo harus terbang ke Doha, Qatar, untuk bertemu Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani. Kini publik memperkirakan pengumuman bisa dilakukan sebelum keberangkatan Presiden ke Sidang Majelis Umum PBB di New York pekan depan.
Faktor Politik dan Strategi Konsolidasi
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai keputusan Prabowo dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurutnya, selain pertimbangan psikologis dan kebutuhan penyegaran ide, Presiden ingin membangun tim yang lebih selaras dengan visi pemerintahannya.
Ia menyebut, proses ini juga menjadi bagian dari konsolidasi kekuasaan sekaligus penataan ulang wajah kabinet agar lebih siap menghadapi situasi global.
De-Jokowinisasi dan Gerindranisasi Kabinet
Pergantian menteri dinilai banyak kalangan sebagai langkah Prabowo untuk menjauh dari bayang-bayang warisan pemerintahan sebelumnya. Dari 12 menteri era Jokowi, kini hanya tersisa delapan.
Kondisi ini disebut sebagai upaya de-Jokowinisasi sekaligus mengarah pada gerindranisasi kabinet agar lebih sejalan dengan visi politik Presiden.
Partai Politik Bersikap Hati-Hati
Partai-partai koalisi memilih menahan komentar berlebihan. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. Sementara PDIP, kini berposisi sebagai oposisi kritis, juga memilih tidak mencampuri urusan teknis pemerintahan.
Aria Bima menyebut pihaknya hanya akan bersuara jika menyangkut kebijakan strategis, bukan soal teknis pergantian menteri.
Spekulasi Nama dan Kandidat Baru
Di balik layar, sejumlah nama masuk bursa calon menteri baru. Selain Puteri Anetta Komarudin, nama Grace Natalie, Said Iqbal, Budiman Sudjatmiko, Airin Rachmi Diany, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, hingga Mahfud MD disebut-sebut dipertimbangkan. Spekulasi ini menambah warna dalam dinamika politik menjelang pengumuman resmi.
Makna Penting Reshuffle Tahap Kedua
Reshuffle kali ini dianggap lebih dari sekadar pergantian pejabat. Bagi Prabowo, langkah ini adalah upaya membangun kabinet yang solid, loyal, dan mampu menjawab tantangan internasional, mulai dari krisis pangan global hingga keamanan di Timur Tengah.
Momentum reshuffle juga dinilai strategis menjelang penampilan Prabowo di Sidang PBB, karena menunjukkan bahwa pemerintah siap memainkan peran global yang lebih aktif.
Menanti Keputusan Final Presiden
Meski publik terus menunggu, Presiden Prabowo hanya menyebut agar semua pihak bersabar. Ia meminta masyarakat menanti waktu yang tepat untuk pengumuman Menko Polkam dan Menpora definitif.
Ungkapan ini justru memperkuat dugaan bahwa reshuffle tahap kedua akan dilakukan dalam waktu dekat. Kini publik hanya bisa menunggu apakah keputusan itu diumumkan sebelum keberangkatan Presiden ke New York atau setelah ia kembali dari forum internasional tersebut.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Kota Kediri Tawarkan Beragam Pilihan Rumah Murah dan Strategis
- 17 September 2025
2.
Harga Kopi Naik, Peluang Ekspor Indonesia Semakin Terbuka
- 17 September 2025
3.
Harga Nikel Menguat, Indonesia Tunjukkan Ketegasan Strategis
- 17 September 2025
4.
ESDM Pastikan Pasokan BBM Swasta Aman Lewat Penambahan Kuota
- 17 September 2025
5.
Erick Thohir Tegaskan Fokus Persiapan Timnas Menuju SEA Games 2025
- 17 September 2025