
JAKARTA - Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) mencatatkan laju pertumbuhan yang semakin signifikan sepanjang paruh pertama tahun ini. Berbagai lembaga perbankan, baik syariah maupun konvensional, menunjukkan performa positif dalam mendukung kebutuhan pembiayaan masyarakat terhadap kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Momentum ini menjadi cerminan dari pemulihan daya beli masyarakat dan tingginya mobilitas ekonomi di berbagai sektor.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), industri pembiayaan kendaraan bermotor tumbuh sebesar 5,5% secara tahunan (year-on-year/YoY), dengan total penyaluran mencapai Rp 145 triliun. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada pada angka Rp 137,6 triliun. Angka tersebut menjadi sinyal positif bahwa sektor pembiayaan kendaraan masih menjadi tulang punggung penyaluran kredit konsumtif nasional.
Salah satu institusi yang berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Sepanjang semester pertama tahun ini, pembiayaan kendaraan bermotor di BSI tumbuh dua digit, mengungguli rata-rata pertumbuhan industri. Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, menyatakan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil strategi perusahaan dalam menjaga pertumbuhan secara sehat dan berkelanjutan.
Baca JugaBerapa Pajak Mobil Listrik 2025? Dasar Hukum, Cara Hitung dan Daftar Tarif
"Di tengah kondisi pasar yang dinamis sekarang ini, BSI mampu menjaga bisnis pembiayaan kendaraan bermotor terus bertumbuh positif dan dengan kualitas yang terjaga," ujar Bob.
BSI mencatat, segmen roda empat masih mendominasi pembiayaan kendaraan, baik untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun kendaraan operasional pelaku UMKM. Meski demikian, Bob menekankan bahwa pembiayaan kendaraan roda dua juga menunjukkan tren pertumbuhan yang menarik. Menurutnya, kedua segmen tersebut memiliki potensi pasar yang sama-sama menjanjikan.
"Baik kendaraan roda empat maupun roda dua sama-sama memiliki segmen pasar yang prospektif," tambah Bob.
Optimisme BSI juga tercermin dari proyeksi mereka yang meyakini pertumbuhan akan terus berlanjut secara stabil hingga akhir tahun. Harapan ini didukung oleh strategi pemasaran yang tepat sasaran, peningkatan layanan digital, serta kemitraan dengan dealer dan perusahaan otomotif.
Sejalan dengan BSI, perusahaan pembiayaan lainnya seperti PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga mencatatkan kinerja positif. Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, menyebut bahwa sepanjang semester pertama tahun ini, CNAF membukukan penyaluran kredit pembiayaan mobil (KPM) sebesar Rp 719,3 miliar. Nilai tersebut tumbuh 7,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
CNAF sendiri lebih banyak menyasar pembiayaan kendaraan roda empat, baik untuk kendaraan baru maupun bekas. Segmentasi ini difokuskan kepada nasabah induk usaha mereka, PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Ristiawan tak menampik bahwa kondisi perekonomian masih menantang. Namun, dia tetap optimistis CNAF mampu mencapai target tahunan. Menurutnya, berbagai pameran otomotif nasional seperti GIIAS dan IIMS bisa menjadi katalis penting dalam mendorong peningkatan permintaan pembiayaan mobil di semester kedua nanti.
"Gelaran event yang akan berlangsung seperti GIIAS & IIMS dapat jadi stimulus. CNAF optimistis membidik total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 9,5 triliun sepanjang tahun," ungkapnya.
Tak ketinggalan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga menampilkan tren pertumbuhan yang menjanjikan di sektor KKB. Meskipun belum mengungkapkan angka penyaluran hingga akhir semester, BCA sebelumnya telah mencatatkan pertumbuhan KKB sebesar 12,3% secara tahunan per Maret lalu, dengan total nilai mencapai Rp 67,1 triliun.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, menyebut bahwa pertumbuhan ini sangat dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan dan mobilitas nasabah. Program promosi seperti BCA Expoversary 2025 juga diyakini menjadi daya tarik yang memperkuat pertumbuhan penyaluran kredit otomotif mereka.
"Pertumbuhan ini sejalan peningkatan kebutuhan dan mobilitas nasabah. Pelaksanaan BCA Expoversary 2025 juga turut mendorong pertumbuhan KKB perusahaan," tutur Hera.
Kondisi ini menandakan bahwa sektor pembiayaan kendaraan bermotor masih berada dalam jalur pertumbuhan yang sehat. Terlepas dari tantangan ekonomi global, permintaan terhadap kendaraan pribadi tetap tinggi, terutama di kalangan masyarakat urban yang membutuhkan mobilitas tinggi untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Dengan tren kenaikan ini, industri pembiayaan kendaraan diperkirakan akan tetap menjadi andalan dalam portofolio kredit bank dan lembaga keuangan non-bank. Dukungan dari sektor perbankan dalam menyediakan akses pembiayaan yang mudah dan kompetitif akan terus menjadi pendorong utama perputaran ekonomi nasional, terutama di sektor konsumsi dan transportasi.
Dalam waktu ke depan, pelaku industri optimistis sektor KKB akan terus bertumbuh dengan stabil. Digitalisasi proses pengajuan kredit, kemudahan approval, hingga berbagai kemitraan strategis dengan perusahaan otomotif akan semakin memperluas jangkauan pembiayaan. Hal ini membuka peluang besar bagi masyarakat untuk memiliki kendaraan sesuai kebutuhan dan kemampuan, sekaligus menjaga kelangsungan pertumbuhan industri otomotif nasional.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Van Dijk Ungkap Giroud Lawan Terberat Sepanjang Karier di Liverpool
- Kamis, 11 September 2025
Proyek Tol Infrastruktur Jalan Tingkatkan Mobilitas Nasional dan Daerah
- Kamis, 11 September 2025
Terpopuler
1.
Cara Lindungi WhatsApp Agar Nomor Tak Dikenal Tidak Tayang Ganggu
- 11 September 2025
2.
Samsung Galaxy S25 FE Hadir dengan Fitur Lengkap Lebih Canggih
- 11 September 2025
3.
Liburan Wisata Menyenangkan ke Eropa, Lima Destinasi Paling Diminati
- 11 September 2025
4.
iPhone 17 Pro dan Pro Max Tawarkan Inovasi Teknologi Mumpuni
- 11 September 2025
5.
KM Nggapulu PELNI Layani Rute Pelayaran Pulau Indonesia Lengkap
- 11 September 2025