JAKARTA - Di balik aktivitas sehari-hari, sepasang otot kecil namun kuat bekerja tanpa banyak sorotan: otot betis.
Setiap kali kita berdiri, berjalan, atau menyeimbangkan tubuh, betis memompa darah seperti mesin yang tak pernah berhenti. Inilah sebabnya banyak ahli menyebutnya sebagai “jantung kedua”.
Julukan ini muncul karena betis memainkan peran penting dalam menjaga aliran darah dari kaki kembali ke jantung. Dengan kontraksi otot gastrocnemius dan soleus setiap langkah, pembuluh vena tertekan dan darah dipompa melawan gravitasi.
Mekanisme ini sering disebut calf muscle pump. Katup satu arah di vena memastikan darah tidak mengalir kembali ke bawah, sehingga sirkulasi tetap lancar. Aktivitas betis yang baik menurunkan risiko kaki bengkak, varises, kram, hingga deep vein thrombosis (DVT).
Bagi orang yang banyak duduk, kardiolog menekankan pentingnya menjaga betis tetap aktif agar jantung tidak bekerja terlalu keras, menjaga kesehatan kardiovaskular secara menyeluruh.
Peran Vital Betis bagi Kesehatan Tubuh
Betis tidak hanya memompa darah, tetapi juga mendukung stabilitas tubuh, keseimbangan, dan postur. Studi fisiologi olahraga menunjukkan bahwa kekuatan betis berkaitan langsung dengan performa gerak, daya tahan, dan kualitas hidup di usia lanjut. Tubuh dengan otot betis aktif mampu menghadapi aktivitas sehari-hari lebih efisien dan terlindungi dari cedera.
Selain itu, betis yang sehat membantu mengurangi beban kerja jantung. Dengan aliran balik vena yang optimal, jantung tidak harus memompa darah ekstra keras, sehingga seluruh sistem kardiovaskular dapat bekerja lebih efisien.
Aktivitas otot betis yang baik bahkan dapat meningkatkan energi dan menjaga tubuh tetap ringan meski menempuh hari-hari panjang.
Dengan demikian, betis berfungsi lebih dari sekadar penggerak tubuh; mereka adalah bagian integral dari mekanisme kesehatan jantung dan pembuluh darah, yang berperan tanpa banyak mendapat perhatian.
Cara Merawat Betis Agar Tetap Sehat
Merawat betis tidak sulit, tetapi konsistensi penting. Langkah pertama adalah memberi mereka kesempatan bergerak. Jalan kaki rutin minimal 30 menit per hari sudah cukup untuk meningkatkan kerja pompa vena.
Latihan spesifik seperti calf raises, seated calf raises, atau ankle pumps bermanfaat bagi orang yang duduk lama atau memiliki mobilitas terbatas. Gerakan sederhana ini meningkatkan aliran darah vena dan menjaga kekuatan otot. Peregangan sebelum dan sesudah aktivitas menjaga fleksibilitas dan mengurangi risiko kram.
Hidrasi juga penting karena darah yang cukup cair membantu sirkulasi tetap lancar. Istirahat aktif setiap 30–60 menit saat bekerja di depan komputer, misalnya berdiri atau berjalan singkat, juga mengaktifkan pompa betis. Kebiasaan kecil ini memiliki dampak besar terhadap kesehatan jantung dan sirkulasi darah secara keseluruhan.
Merawat betis adalah investasi kecil dengan efek besar. Aktivitas fisik, peregangan, dan hidrasi yang cukup membantu otot betis tetap bugar, menjaga stabilitas tubuh, dan melindungi dari risiko gangguan sirkulasi.
Betis, Investasi Kesehatan untuk Kehidupan Panjang
Betis, meski jarang terlihat, berperan seperti “jantung kedua” yang diam-diam menopang kesehatan kita setiap hari. Dari menjaga aliran darah hingga mendukung gerak dan keseimbangan, peran mereka tidak bisa dianggap remeh.
Menyadari pentingnya betis juga mengajarkan kita bahwa tubuh bekerja secara sinergis. Setiap langkah, setiap gerakan, dan setiap kontraksi otot betis berkontribusi terhadap kebugaran keseluruhan. Merawat betis adalah bentuk perhatian sederhana yang berdampak besar bagi tubuh.
Dengan rutin bergerak, meregangkan otot, memperbaiki kebiasaan duduk, dan menjaga hidrasi, kita memastikan betis tetap bekerja optimal. Mereka membantu kita tetap aktif, mencegah risiko gangguan sirkulasi, dan membuat jantung tidak bekerja terlalu berat.
Akhirnya, menyadari betis sebagai “jantung kedua” mengingatkan kita bahwa kesehatan tidak selalu terlihat. Perhatian kecil terhadap bagian tubuh yang diam-diam bekerja bisa membuat perbedaan besar dalam kualitas hidup.
Tubuh yang sehat dan betis yang kuat menjadi fondasi bagi aktivitas harian yang lebih ringan, energi lebih tinggi, dan kehidupan yang lebih panjang.
Betis bukan hanya otot penunjang langkah, tetapi investasi kesehatan yang nyata. Merawatnya berarti menjaga aliran darah, stabilitas tubuh, dan kesehatan jantung secara keseluruhan. Dengan begitu, setiap langkah menjadi bagian dari upaya menjaga tubuh tetap bugar dan siap menghadapi tantangan hidup.