JAKARTA - Kalimantan Timur semakin menegaskan langkah strategisnya dalam membangun wilayah utara, menyusul kunjungan kerja tiga hari Gubernur Dr. H. Rudy Mas’ud atau yang akrab disapa Harum. Dalam rangkaian agenda di Bontang, Kutai Timur, dan Berau, fokus utama diarahkan pada tiga hal vital: pemenuhan air bersih, perbaikan infrastruktur jalan tambang, dan percepatan akses internet desa.
Langkah ini dinilai penting bukan hanya untuk memperbaiki layanan dasar masyarakat, tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan kualitas hidup yang lebih berkelanjutan di daerah penyangga utama Kalimantan Timur.
Air Bersih Jadi Prioritas di Bontang
Di Bontang, Gubernur Rudy meninjau pabrik energi sekaligus proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional. Proyek tersebut memanfaatkan void tambang sebagai sumber cadangan air, sebuah terobosan yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan dasar masyarakat akan air bersih.
Ketersediaan air minum layak konsumsi menjadi perhatian khusus, mengingat daerah ini berperan besar dalam menopang aktivitas industri, sekaligus menjadi kawasan hunian bagi banyak pekerja dan keluarga. Dengan memaksimalkan potensi sumber daya lokal, pemerintah ingin memastikan masyarakat tidak lagi kesulitan mengakses kebutuhan mendasar tersebut.
Rudy menekankan, proyek SPAM regional ini harus berjalan konsisten dan segera dirasakan manfaatnya oleh warga. “Kunker ini bukan hanya inspeksi, tapi juga memastikan masyarakat di wilayah utara mendapat akses air bersih,” tegasnya.
Ultimatum untuk Jalan Tambang di Kutai Timur
Perhatian serius juga diarahkan ke infrastruktur jalan. Saat melintasi jalur Sangatta–Bengalon di Kutai Timur, Gubernur mendapati kondisi jalan rusak parah. Temuan ini membuatnya langsung menghentikan perjalanan dan memberikan ultimatum kepada perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah tersebut.
Rudy menegaskan, pihak perusahaan tidak boleh lepas tangan terhadap dampak aktivitas tambang. Jalan yang dilalui masyarakat sehari-hari harus tetap terjaga dan tidak boleh dibiarkan rusak berkepanjangan. Termasuk kepada PT Kaltim Prima Coal (KPC), gubernur meminta tanggung jawab segera ditunaikan.
Ia memberi peringatan keras bahwa apabila perusahaan tidak melakukan perbaikan, maka sanksi akan diterapkan. Sikap tegas ini sekaligus menjadi pesan bahwa pemerintah daerah tidak akan membiarkan masyarakat menanggung beban akibat aktivitas industri besar di wilayahnya.
Transformasi Digital Desa di Berau
Perjalanan kunker kemudian berlanjut ke Berau. Di Kampung Merabu, Gubernur Rudy meninjau langsung program internet gratis desa. Tidak sekadar menghadirkan jaringan, pemerintah juga ingin memastikan bahwa pemanfaatan internet benar-benar berdampak positif bagi masyarakat.
Rudy mengingatkan pentingnya literasi digital agar kehadiran jaringan 5G tidak hanya digunakan untuk hiburan semata. Masyarakat didorong mengoptimalkan internet untuk akses pendidikan, kesehatan, usaha kecil, dan peluang baru dalam perekonomian digital.
“Yang kita dorong adalah transformasi digital yang memberi manfaat langsung, bukan sekadar hiburan negatif,” tegasnya saat menyapa warga setempat.
Dengan langkah ini, Berau diharapkan menjadi contoh desa-desa lain di Kalimantan Timur yang mulai beradaptasi dengan era digital tanpa meninggalkan nilai produktif.
CSR Perusahaan untuk Masyarakat
Kunjungan kerja di wilayah utara ditutup dengan pertemuan bersama manajemen PT Berau Coal. Dalam kesempatan itu, perusahaan menyerahkan komitmen tanggung jawab sosial (CSR) berupa dukungan nyata bagi masyarakat. Program CSR mencakup bantuan bagi UMKM, pembangunan rumah layak huni, hingga kegiatan pelestarian lingkungan.
Bagi pemerintah daerah, kontribusi ini merupakan bukti bahwa sinergi antara pemerintah dan sektor swasta bisa memberikan hasil nyata. Kehadiran industri besar tidak hanya membawa dampak ekonomi, tetapi juga harus menyalurkan manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar.
Rudy menekankan kembali bahwa perusahaan tambang tidak boleh berhenti pada produksi semata, melainkan wajib ikut serta dalam memperbaiki kualitas hidup warga. “Harus ada manfaat langsung dari transformasi digital maupun CSR perusahaan,” ucapnya menutup agenda di Berau.
Pesan Utama dari Kunjungan Kerja
Rangkaian kunjungan kerja ke Bontang, Kutai Timur, dan Berau selama tiga hari ini mencerminkan arah kebijakan Gubernur Kaltim yang semakin fokus pada pemerataan pembangunan. Dengan memastikan kebutuhan dasar seperti air bersih, jalan, dan akses internet terpenuhi, pemerintah daerah ingin menciptakan keadilan bagi seluruh masyarakat, termasuk yang tinggal jauh dari pusat kota.
Langkah tegas kepada perusahaan tambang juga menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah tidak akan ragu mengambil tindakan demi kepentingan rakyat. Sementara itu, dorongan literasi digital menunjukkan perhatian pada masa depan masyarakat agar bisa lebih adaptif dalam menghadapi tantangan global.
Harapan Baru untuk Wilayah Utara
Wilayah utara Kalimantan Timur kini memiliki peluang besar untuk berkembang lebih pesat. Infrastruktur yang ditingkatkan, akses air bersih yang lebih terjamin, serta konektivitas digital yang terus meluas diyakini mampu menjadi fondasi kokoh bagi masyarakat setempat.
Harapan besar pun lahir dari agenda kunker ini. Masyarakat menantikan tindak lanjut nyata agar komitmen yang telah disampaikan tidak berhenti di atas kertas. Dengan sinergi pemerintah, perusahaan, dan warga, wilayah utara diharapkan menjadi wajah baru Kalimantan Timur yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kelestarian lingkungan.